Selasa, 29 April 2014

Masalah Merupakan Potensi Untuk Terjadinya Mukjizat

Melanjutkan artikel saya sebelumnya Kisah Inspiratif – Masalah Justru Akan Membuat Kita Menjadi Pribadi Yang Tangguh, dengan masih mengupas tentang buku Berjalan di Atas Badai karangan dari Pdt. Sukamal B Fadelan, saya ingin mengajak sobat sekalian untuk menyadari bahwa masalah seringkali bisa menjadi potensi untuk terjadinya suatu mukjizat. Ya, benar! Masalah merupakan suatu kesempatan. Mukjizat kesembuhan terjadi karena adanya sakit penyakit. Mukjizat kebangkitan terjadi karena adanya kematian. Mukjizat pemulihan keluarga terjadi karena adanya kehancuran rumah tangga. Mukjizat kelimpahan terjadi karena adanya kekurangan, dan seterusnya. Saat menghadapi masalah, Anda sedang berada dalam kemungkinan untuk mengalami mukjizat. Tetapi apakah mungkin Allah sengaja "menciptakan" masalah supaya Anda mengalami mukjizat? Ya, sangat mungkin sekali.

Burung Rajawali adalah seekor burung yang sangat menarik. Ia membangun sarangnya di pohon yang paling tinggi atau tebing-tebing curam. Peneliti pernah mengamati cara burung ini membuat sarangnya. Caranya dengan pertama-tama meletakkan ranting-ranting berduri, batu-batu tajam, dan semua benda runcing yang sepertinya sangat tidak cocok untuk sebuah sarang yang nyaman. Langkah selanjutnya adalah ia menutupi semuanya itu dengan bulu-bulu yang halus dan kulit binatang berbulu tebal yang menjadi mangsanya, sehingga sarang itu menjadi lembut dan menyenangkan serta cocok untuk anak-anak burung rajawali yang hendak ditetaskan.

Akan tetapi mahkluk-mahkluk itu tidak ditentukan untuk terus tinggal di sarang yang nyaman tersebut. Tiba saatnya bagi mereka untuk keluar sarang ketika induknya mengobrak-abrik sarang itu. Dengan cakarnya yang tajam, burung rajawali mulai mengarahkan duri dan batu-batu tajam ke tubuh anak-anaknya. Sampai pada waktu itu, anak-anaknya memperoleh makanan yang dijatuhkan induknya ke dalam mulut mereka. Setelah sarang itu diobrak-abrik, rajawali kecil menjadi tidak nyaman lagi dan berusaha keluar untuk pergi kemana saja. Tindakan yang tampak kejam itu sebenarnya bertujuan agar anak-anaknya bisa terbang dan menjadi mandiri.

Seperti halnya burung rajawali, Allah seringkali "merusak" kenyamanan kita supaya kita mau untuk keluar dari "sarang kenyamanan" dan menghadapi tantangan supaya kita bisa "terbang" dan mandiri serta mengalami mukjizat. Mengapa Petrus dapat berjalan di atas badai? Jawabannya adalah karena Petrus sedang menghadapi badai. Jika tidak ada badai, maka tidak akan pernah ada Petrus yang berjalan di atasnya.

Dikutip dari : Buku Berjalan di Atas Badai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar