Sabtu, 01 Maret 2014

Bersabarlah dengan Waktunya Tuhan

Seorang hamba Tuhan asal Surabaya, mengalami peristiwa unik dan akhirnya menceritakan kesaksian seorang ibu penjual tempe.  Kisah ini nyata terjadi di sebuah desa di daerah Jawa Tengah. Ada seorang ibu, kira-kira berumur setengah baya, ia setiap harinya berjualan tempe di pasar desanya.  Pada suatu hari, saat ia hendak pergi ke pasar untuk menjual  tempe, ia sangat terkejut karena ternyata tempe yang hendak ia jual masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi. Ibu ini sangat terpukul, karena jika tempe tersebut tidak jadi maka ia tidak bisa menjualnya dan juga berarti tidak akan  mendapatkan uang karena tempe yang belum jadi  tentunya tidak laku untuk dijual. Ia sangat sedih karena menjual tempe adalah mata pencaharian satu-satunya dalam memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya.

Dengan kondisi hati yang sedih, si ibu akhirnya berdoa kepada Tuhan. Si ibu memang tergolong aktif beribadah ke gereja, dan saat itu terngiang di telinganya firman Tuhan tentang kuasa Tuhan yang sanggup melakukan berbagai perkara-perkara yang ajaib, dan segala sesuatu bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Kemudian dengan harap-harap cemas, si ibu mulai berdoa dengan menumpangkan tangannya pada tempe dagangannya tersebut, "Bapa di dalam Sorga, aku mohon kepada-Mu agar kiranya kedele ini bisa segera menjadi tempe, dalam nama Tuhan Yesus, Amin". Demikianlah kira-kira ia berdoa kepada Tuhan. Dengan hari deg-degan, ia mulai membuka sedikit demi sedikit bungkusan tempenya dan berharap bahwa mujizat benar-benar terjadi.

Namun apa yang terjadi? Dengan kecewa, si ibu harus menerima kenyataan bahwa kedelainya belum menjadi tempe alias masih mentah. Sementara itu, matahari terus naik dan hari semakin siang dimana pasar tentunya  akan makin ramai. Si ibu walau dengan perasaan sedikit  kecewa atas doanya yang belum terkabul tetap  pergi ke pasar membawa  tempe dagangannya yang belum jadi tersebut. Dalam hati kecilnya masih berharap bahwa mujizat akan terjadi di tengah perjalanan menuju pasar. Sebelum berangkat, ia menyempatkan diri untuk berdoa dan menumpangkan  tangan sekali lagi. "Bapa, aku percaya Engkau akan mengabulkan  doa anak-Mu ini. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau  akan mengadakan mujizat buatku. dalam nama Tuhan Yesus,  Amin." Kemudian iapun segera berangkat.

Sesampainya di pasar, seperti biasa ia segera mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Sekarang ia yakin bahwa  kedelainya sekarang pasti sudah jadi tempe. Lalu iapun  membuka keranjangnya perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan  melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata..........seperti yang sudah kita duga, tempenya benar-benar .......... belum jadi ! Si Ibu menelan ludahnya dan menarik napas dalam-dalam.  hatinya mulai kecewa pada Tuhan  karena merasa doanya tidak dikabulkan. Ia marah karena merasa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan kepadanya padahal ia menggantungkan hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Seharian itu, ia hanya duduk saja tanpa menggelar tempe dagangannya karena ia tahu bahwa tidak mungkin ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi. Hari mulai beranjak sore dan pasar sudah mulai sepi ditinggal pembeli. Melihat ke kiri dan ke kanan, ia melihat teman-teman seprofesinya yang sama-sama menjual tempe sudah hampir habis dan siap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Hatinya betul-betul kecewa, sambil termenung ia membayangkan bahwa hari ini ia tidak mendapatkan keuntungan dari menjual tempe tapi justru menghadapi kerugian akibat tempenya belum jadi.

Saat ia sudah mulai pasrah dan mulai bersiap-siap untuk beranjak pulang, tiba-tiba ada seorang wanita yang menyapanya, "Permisi bu, mohon maaf, saya mau tanya apakah ibu menjual tempe yang belum jadi? Soalnya dari tadi  saya sudah keliling pasar mencarinya." Seketika itu juga si ibu tadi terperangah. Ia sungguh kaget. Sebelum ia  menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati  cepat-cepat ia berdoa  "Tuhan?.saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Aku  tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula. Dalam nama Yesus, dalam namaYesus, Amin."  Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab  wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi.  Jadi ia sendiri saat itu ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu. "Bagaimana  nih?" ia pikir. "Kalau aku katakan iya,  jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi  sudah terjadi mukjijat Tuhan?" Ia kembali berdoa  dalam hatinya, "Ya Tuhan, biarlah tempeku ini tidak  usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang  kelihatannya mau beli. Tuhan, tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini.." ujarnya  berkali-kali. Lalu, sebelum ia menjawab  wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya.  Kemudian? apa yang dilihatnya? Ternyata ? ternyata memang benar tempenya belum jadi! Ia bersorak gembira di dalam hatinya. Puji Tuhan..Puji Tuhan, katanya.

Singkat cerita wanita itu akhirnya memborong semua tempe setengah jadi si Ibu itu. Tapi sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kok ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Dan wanita itu akhirnya mengatakan bahwa ia memiliki seorang anak yang tinggal di Yogya kepingin banget makan tempe yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia  harus membeli tempe yang belum jadi, supaya agar setibanya di sana tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim maka setibanya di sana  nanti tempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak.

Kesimpulan dari kisah di atas :
Pertama : Kita terlalu sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan pada saat kita berdoa, padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan.
Kedua : Tuhan menolong kita dengan cara-Nya yang sama sekali di luar perkiraan kita sebelumnya.
Ketiga : Tiada hal yang mustahil bagi Tuhan
Keempat : Percayalah bahwa Tuhan akan menjawab doa kita sesuai dengan waktu-Nya.

4 komentar:

  1. cerita yang luar biasa.....saya di berkati...ngomong2 ada gak yang punya no hp ibu itu?................

    BalasHapus
  2. luar biasa,,,, Apa yang di Pikirkan Tuhan tidak pernah terpikirkan oleh manusia Jesusku Luar biasa

    BalasHapus
  3. Apa yg tidak pernah di lihat,tidak pernah di dengar,tidak pernah timbul dari hati kita itu yg DIA sediakan bagi kita yg percaya .... pembuktian bahwa firman Tuhan itu nyata ....

    BalasHapus