Sabtu, 02 Agustus 2014

Mutiara - Salah Satu Perumpamaan Yesus Tentang Kerajaan Sorga

Jika kita berbicara mengenai barang berharga dalam bentuk perhiasan, mutiara adalah salah satu benda yang diperhitungkan selain emas, berlian dan pelbagai batu permata lainnya. Alkitab juga menyatakan bahwa Tuhan Yesus juga memberikan perhatian khusus terhadap mutiara dalam bentuk perumpamaan sebagaimana tercantum dalam Matius 13 : 45 - 46 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Dalam pengajaran ini, Tuhan Yesus mengumpamakan Kerajaan Sorga seperti mutiara yang sangat mahal harganya. Pertanyaannya sekarang : Siapakah pedagang yang dinyatakan dalam perumpamaan tersebut, dan melambangkan apakah mutiara itu?

Banyak tafsiran mengatakan bahwa mutiara itu adalah hidup yang kekal dan si pedagang adalah manusia yang harus bekerja dengan keras untuk mendapatkan uang untuk membeli keselamatan alias hidup yang kekal tersebut. Tafsiran ini jelas tidak sesuai dengan seluruh pengajaran Alkitab yang menyatakan bahwa keselamatan itu diperoleh karena semata--mata karena anugerah, dan manusia tak dapat "membelinya". - Sebab oleh karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri - (Efesus 2 : 8 - 9). Kalau begitu, bagaimanakah tafsiran yang benar tentang perumpamaan mutiara ini? Bacalah dengan baik-baik, jawabannya berikut ini :
  • Pedagang adalah Tuhan Yesus
  • Mutiara adalah kita sekalian = jemaat Kristus
  • Dibeli dengan harga yang mahal adalah gambaran kematian Yesus di kayu salib untuk memberikan hidup yang kekal kepada barangsiapa yang percaya (Yohanes 3 : 16)
Setelah kita mengerti tentang arti perumpamaan ini, marilah kita meneliti bagaimanakah proses terjadinya mutiara yang harganya sangat mahal ini.

Mutiara adalah Produk dari Penderitaan

Sebutir mutiara yang mahal terjadi karena ada benda asing yang menyusup masuk ke dalam tubuh seekor tiram. Tiram tersebut merasakan sakit/menderita karena benda asing tersebut membuat tubuhnya mengalami iritasi. Lalu tiram tersebut mencoba untuk menutupi benda asing tersebut dengan apa yang disebut nacre yang terdiri dari saliva (lendir) dan calcium. Sekali tidak berhasil, tiram itu menumpuk satu lapisan dengan lapisan yang lain untuk menutupi benda asing tersebut. Proses ini menunjuk pada penderitaan bagi tiram yang bersangkutan. Bagaimanakah jemaat Kristus dapat terbentuk? Jawabannya hanya satu yaitu melalui penderitaan Yesus di kayu salib! tanpa penderitaan Yesus, tidak akan ada gereja Kristus di atas muka bumi ini

Mutiara Dibentuk dari Sesuatu yang Tidak Berharga
Asal-usul mutiara adalah benda asing yang sama sekali tidak ada harganya. Benda asing tersebut bisa berupa butir pasir, kerikil, tulang kecil dari ikan mati, pecahan koral laut, dlsb. Semuanya adalah benda-benda yang tidak berharga. Hal ini dengan tepat sekali menggambarkan keadaan gereja Kristus yang anggota-anggotanya berasal dari orang-orang berdosa yang seharusnya dihukum di api neraka.

Mutiara Terbentuk Secara Lambat Laun
Proses terjadinya mutiara tidak terjadi secara instant. Mutiara adalah produk dari proses pertumbuhan yang lambat-laun. Setelah melewati proses yang panjang selama beberapa tahun, benda yang tadinya tidak berharga berubah menjadi mutiara yang sangat mahal harganya. Demikian pula halnya dengan gereja Kristus bertumbuh tidak secara instant, tetapi terus bertumbuh dalam kurun waktu lebih dari 2000 tahun, menggenapi Amanat Agung Tuhan Yesus dalam Matius 28 : 19 - 20 (Menjadikan semua bangsa murid Kristus) dan Kisah Para Rasul 1 : 8 (dari Yerusalem - Yudea - Samaria - Ujung Bumi)

Mutiara Tidak Bisa Dipecah
Mutiara mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan intan. Intan biasanya harus dipotong dan digosok secara khusus sebelum akhirnya sampai ke tangan konsumen. Mutiara sebaliknya, tidak bisa dipecah menjadi 4 atau 5 bagian. Kalau mutiara dipecah, maka hancurlah mutiara tersebut. Jadi, seuntai kalung mutiara tidak terdiri dari satu mutiara yang dipecah-pecah, tetapi terdiri dari beberapa mutiara yang terpisah satu sama lain, selain itu satu tiram hanya memiliki satu mutiara, hal ini menujukkan adanya suatu unity yang sangat indah. Demikian juga halnya dengan gereja Kristus. Dari luar, secara kasat mata sepertinya gereja terpecah dalam pelbagai denominasi : Baptis, Reformed, Pentakosta, Bethel, Methodist, dlsb. Namun sebenarnya di hadapan Tuhan, semuanya adalah satu.

Mutiara Sangat Mahal Harganya
Menurut para scientist, mutiara alami hanya dapat dijumpai satu dari 10.000 tiram. Itulah sebabnya harga mutiara asli jadi sangat mahal. Sebuah ilustrasi tentang hal ini dapat kita lihat dalam kisah Vitelius, jendral Roma dan ratu Cleopatra dari Mesir & Jendral Mark Anthony. Mutiara yang harganya sangat mahal dalam perumpamaan Yesus ini menggambarkan berapa nilai satu jiwa di hadapan Yesus. Lebih dari seluruh harta di dunia dijadikan satu.

Mutiara Memantulkan Cahaya
Ketika seberkas cahaya menerpa mutiara, terlihat pantulan sinar yang indah. Demikian halnya dengan gereja. Yesus adalah terang dunia (Yohanes 8 : 12). Ketika Yesus kembali ke Sorga, gerejalah yang jadi terang dunia. "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. (Matius 5 : 14 - 15).

Mutiara Dipakai Sebagai Pintu Gerbang Sorga
Ketika memberi penjelasan tentang Yerusalem Baru (sorganya anak-anak Tuhan), Wahyu 21 : 21 menyatakan tentang 12 Pintu Gerbang Sorga yang masing-masing terdiri dari satu mutiara! bagaimanakah hal ini bisa terjadi? Bukankah mutiara itu ukurannya kecil karena tumbuh di dalam tubuh tiram? Jadi seharusnya pintu gerbang mutiara pasti terdiri dari ribuan butir mutiara. Namun di Yerusalem Baru, satu mutiara untuk satu Pintu Gerbang, alias mutiara segede gajah, bagaimanakah hal ini bisa terjadi? Bagi Allah tidak ada yang mustahil :)

Sumber : Khotbah Pdt. Larry Nathan Kurniadi di Ibadah Raya GBI Aletheia Yogyakarta