Rabu, 30 Juli 2014

Ketika Namaan Taat, Tidak Ada Yang Mustahil Bagi Allah

Naaman sakit kusta. Bagi seorang panglima pasukan dan pahlawan perang, penyakit tersebut jelas sekali sangat mengguncangkan jiwanya. Ia sangat ingin sembuh dari penyakitnya. Oleh karena itu ia mengikuti saran gadis pelayan istrinya untuk datang kepada Nabi Elisa. Namun, Elisa tidak memberikan ramuan, ataupun menumpangkan tangannya untuk berdoa bagi kesembuhannya seperti yang ia bayangkan. Nabi itu hanya menyuruh Namaan untuk mandi sebanyak tujuh kali di Sungai Yordan. Namaan merasa gusar dan kecewa. Tetapi, setelah dibujuk oleh pegawainya, ia mau juga melakukannya dan pulihlah tubuhnya dari kusta. Ia menjadi tahir, dan mendatangi Elisa untuk mengakui kebesaran Allah Israel.

Seringkali kita tidak setuju dengan cara Allah untuk memulihkan kehidupan kita. Cara yang digunakan-Nya seringkali terlihat aneh, dan bahkan tampak mustahil di mata manusia, sehingga kita jadi meragukan dan mempertanyakan hal tersebut. Sebaliknya, kadang cara-Nya terkesan sangat mudah dan tidak menuntut kerja keras kita. Kita tidak boleh meremehkannya karena tidak ada sesuatupun yang mustahil bagi Tuhan. Sebenarnya, cara-Nya yang tidak lazim tersebut justru mendorong kita untuk semakin mengerti jalan Allah yang misterius, meskipun cara-Nya seringkali tidak kita pahami, Dia tetap layak untuk dipercayai.

Sewaktu kita mulai mempercayai dan mengikuti cara Allah, kita belajar untuk semakin mengenal cara berpikir dan cara kerja Allah dalam kehidupan kita. Dengan mengesampingkan pola pikir manusiawi, kita memperbaharui pikiran yang selanjutnya berdampak pada pembaharuan dan pemulihan hidup kita.

Sumber : Buku Renungan Harian

Belajar Berbicara Jujur Untuk Membentuk Karakter Yang Baik

Kebiasaan berkata dan berbuat jujur akan terbawa hingga akhir hayat. Begitu juga dengan kebiasaan buruk, jejaknya akan terbawa juga hingga selamanya. Apalagi jika hal tersebut sudah mendarah daging. Meskipun kita sudah berusaha untuk menyembunyikannya, suatu saat hal tersebut pasti akan ketahuan juga, ibarat pepatah "Sepandai-pandainya orang menutupi bangkai, baunya pasti akan tercium juga". Karena itu, kita perlu untuk belajar menjadi orang yang konsisten dalam kejujuran.

Tuhan Yesus dalam kehidupan-Nya selalu mengatakan kebenaran, kebenaran yang berasal dari Allah. Yesus menyatakan kebenaran sekalipun tidak semua orang mempercayai-Nya. "Tetapi Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku" (Yohanes 8 : 45). Tidak ada yang lebih penting daripada melakukan kebenaran dan mengatakan kebenaran dalam kehidupan ini, karena kebenaran memerdekakan. Kalau kita adalah orang yang jujur, kita dapat dengan bebas pergi kemana saja tanpa takut tergelincir. Seorang pernah berkata, "Jika kamu tidak mau tergelincir esok hari, berbicaralah dengan jujur hari ini!" Artinya, kalau kita terbiasa berkata benar dan berbuat jujur, kita tidak perlu takut akan kehidupan kita pada masa mendatang karena kebenaran itu sendiri menjaga kehidupan kita. Dengan demikian kita melakukan apa yang baik di hadapan Tuhan.

Tidak perlu kita berbohong demi keuntungan sesaat dan kerugian yang berkepanjangan. Melakukan hal yang salah pada saat ini sama saja dengan menutup langkah kita pada hari yang akan datang. Belajarlah untuk melakukan semua hal dengan jujur dalam hidup ini. Berserulah kepada Yesus, Sang Kebenaran, untuk menyatakan kebenaran-Nya melalui hidup kita.

Sumber : Buku Renungan Harian

Senin, 28 Juli 2014

Lebaran Hari Pertama - Silaturahmi ke Rumah Keluarga yang Dituakan

Shalom sobat semua, Saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H buat semua sobat yang merayakan Lebaran pada hari ini. Yap...hari ini adalah lebaran, hari yang paling ditunggu-tunggu oleh sobat kita yang beragama muslim karena ini adalah hari yang menandai kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan penuh. Bagaimana acara sobat semua hari ini? tentu yang pertama-tama adalah saling maaf memaafkan kepada keluarga, sahabat dan handai taulan sekalian, lanjut dengan tentunya makanan khas Idul Fitri yaitu ketupat lebaran, trus dapat salam tempel gak nih hehehe....

Silaturahmi dengan Keluarga Bulik Ninik
Oke dech, semuanya yang terjadi hari ini tentunya sangat menyenangkan bukan? :). Saya sendiri sekeluarga memutuskan untuk menghabiskan malam takbiran dan lebaran hari pertama dengan berlibur di kota Solo. Nah, saya ingin melanjutkan cerita saya sebelumnya yaitu Liburan di Kota Solo. Kami bangun hari ini bisa dibilang cukup siang yaitu sekitar jam 08.00 karena tidur semalam cukup larut, bangun pagi saya dan istri langsung mandi dan menikmati sarapan, sedangkan papa&mama mertua menemani Jaxine dan Theora untuk berenang. Selesai makan waktu banyak kami habiskan dengan mengabadikan foto kami di taman hotel yang begitu luas dengan kamera Nikon D3100 kesayangan. Hasilnya lumayan banyak dan bagus-bagus karena memang tamannya cukup luas dan unik sehingga cukup membuat kami ketagihan untuk jeprat-jepret melulu hehehe....Tak terasa waktu terus berjalan, dan pukul 12.00 tepat kami check out dari hotel dan langsung menuju ke tempat saudara istri, tepatnya adik dari papa mertua yang berlokasi di daerah Gumpang - Solo, yaitu Bulik Ninik yang kebetulan beragama muslim dan merayakan lebaran. Sebelumnya saat makan di hotel, saya sengaja makan seadanya saja karena ingin menikmati lontong opor di tempat saudara, tapi begitu sampai disana ada sedikit kekecewaan karena ternyata Bulik Ninik tidak menyiapkan hidangan lebaran hiks...hiks...(puasa deh).

Silaturahmi dengan Keluarga Budhe Hani
Puas ngobrol-ngobrol, akhirnya kami berpamitan untuk pulang ke jogja, sesampainya di Jogja kami langsung lanjut silaturahmi ke tempat saudara istri yang lainnya yaitu kakak dari papa mertua, Budhe Hani yang terletak di daerah Pogung (hanya beberapa ratus meter dari rumah saya :D). Nah, disini akhirnya keinginan saya untuk menikmati lontong opor bisa keturutan hehehe...(akhirnya bisa kenyang :p). Selesai dari tempat Budhe Hani kami langsung lanjut lagi ke tempat saudara tertua dari papa mertua yaitu Budhe Sri yang tinggal di Jalan Kaliurang km. 12. Dan ternyata...sampai disana disuruh makan lontong opor lagi, sampe perutnya buncit karena kekenyangan hehehe.....

Begitulah cerita aktivitas saya dan keluarga sepanjang hari ini. Sangat melelahkan, namun juga sangat menyenangkan karena bisa berkumpul dengan banyak saudara-saudara. Moment lebaran memang spesial karena bisa berkumpul semuanya penuh dengan kebahagiaan. Dan saya percaya hal yang sama tentu juga terjadi di dalam keluarga sobat semua bukan? Oke dech...gitu dulu aja ya, dilanjut besok lagi :D

Salam,
Dedy Liem








 



Minggu, 27 Juli 2014

Lorin Hotel - Menikmati Libur Lebaran di Kota Solo

Shalom sobat, gak terasa saat yang ditunggu-tunggu oleh sobat muslim akhirnya datang juga, hari ini adalah hari terakhir pada bulan Ramadhan tahun ini yang berarti bahwa besok adalah hari kemenangan setelah genap satu bulan berpuasa menahan segala macam hawa nafsu duniawi. Besok tentu hari yang akan sangat berkesan karena bisa bertemu sanak keluarga dan handai taulan untuk saling maaf-memaafkan satu sama lain dan menjalin silaturahmi kembali. Untuk itu saya dan keluarga tidak lupa untuk mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri buat semua sobat yang merayakannya.

Lebaran tentu identik dengan libur panjang ya, nah bagaimana cara sobat semua untuk mengisi liburan lebaran tahun ini? Disini saya ingin sedikit berbagi dengan sobat semua tentang aktivitas saya sekeluarga dalam mengisi libur lebaran kali ini. Hari ini kami mulai dengan bangun pagi jam 5.00 karena saya dan istri mendapatkan tugas pelayanan choir di gereja GBI Aletheia Yogyakarta pada jam ibadah I dan II. Selesai ibadah pukul 10.00 WIB kami langsung bersiap untuk berangkat ke kota Solo untuk menghabiskan waktu malam takbiran di Lorin Hotel, namun sebelum berangkat kami juga menghampiri mertua saya untuk ikut bersama-sama dengan kami berlibur ke Solo. Perjalanan dari kota Jogja ke Solo cukup lancar dan hanya memakan waktu sekitar 2 jam saja untuk kami tiba di Lorin Hotel. Sesampainya di hotel, kami langsung check in untuk 2 kamar yang sudah kami pesan sebelumnya melalui online yaitu via Agoda. Btw, ternyata membayar via online justru lebih murah dibandingkan jika kita langsung membayar di tempat lho...

Akhirnya kami langsung menuju kamar masing-masing. Saya, istri, dan kedua anak kami menempati satu kamar, sedangkan mertua menempati kamar satunya. Sesampai di kamar sekitar pukul 14.00 kami beristirahat sejenak hingga pukul 16.00 kemudian dilanjutkan dengan berenang di swiming pool yang ada di dalam hotel. Kolam renangnya menurut saya cukup bagus dan bersih, kolam terbagi menjadi dua bagian yaitu yang dalam untuk dewasa dengan kedalaman sekitar 1,5 m, sedangkan kolam satunya diperuntukkan untuk anak-anak dengan kedalaman sekitar 40-50cm. Puas berenang kami langsung mandi dan begitu maghrib langsung keluar dari hotel untuk mencari makan malam. Kami sengaja pergi untuk mencari makanan khas kota Solo yaitu Nasi Liwet, setelah muter-muter akhirnya kami mampir di sebuah warung lesehan di Kartosuro dan memesan 4 porsi nasi liwet dan 1 porsi ayam goreng. Setelah makan, ada sedikit kekecewaan dari kami semua karena rasanya hambar dan tidak seperti yang kami harapkan, padahal kami sudah mencari warung yang ramai pembelinya (karena biasanya kalau ramai berarti enak :D), namun itu belum seberapa karena pada saat membayar ternyata harganya cukup gila-gilaan menurut saya (mungkin penjualnya berpikir untuk mengambil momen libur lebaran sehingga menaikkan harga cukup ngawur), tapi it's oke-lah, masih bisa saya toleransi karena dari awal niat saya adalah untuk berlibur dan menikmatinya semaksimal mungkin sehingga saya tidak ingin membahas mengenai budgetnya hehehe....

Sepulang dari makan malam, kami langsung kembali menuju hotel untuk beristirahat. Nah, sekian dulu cerita dari saya, saya sambung lagi besok ya dengan aktivitas yang baru, dan di bawah ini saya ingin sharing sedikit foto-foto aktivitas kami hari ini. Good Night...

Salam,
Dedy Liem








Sabtu, 26 Juli 2014

Selamat Hari Raya Idul Fitri Buat Sobat Yang Merayakannya

Shalom sobat semua, tidak terasa hampir satu bulan penuh sobat muslim kita menjalankan ibadah puasa pada bulan ramadhan ini, dan besok lusa mereka akan merayakan hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri. Melalui tulisan saya di blog ini, saya dan keluarga ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri buat semua sobat yang merayakannya.  Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Nah kalau sudah ngomongin tentang Idul Fitri atau yang lebih populer dengan istilah Lebaran ini pasti banyak hal yang langsung nyantol di benak kita semua, antara lain Lebaran identik dengan mudik, ketupat, salam tempel, bermaaf-maafan antara keluarga, teman dan sahabat, dll. Tapi yang pasti tema utamanya adalah libur panjang dari segala aktivitas, baik itu pekerjaan maupun pendidikan anak-anak. Nah, bagaimana aktivitas sobat semua menghadapi libur lebaran kali ini? Kalau yang mudik ke kampung halaman sudah pasti aktivitasnya cukup padat, selain melepas rindu dengan orang tua dan saudara, juga bisa bernostalgia dengan lokasi-lokasi "bersejarah" di kampung halaman masing-masing, tapi perlu diwaspadai terjangkit virus CLBK ya hehehe....:p

Saya sendiri sekeluarga memutuskan untuk meliburkan semua staf selama seminggu, yaitu mulai senin hingga sabtu. Liburan kali ini hanya kami isi dengan liburan ke kota Solo pada hari pertama dan sisanya hanya di dalam kota jogja saja, selain tentu bersilaturahmi ke rumah para staf dan karyawan kami yang merayakan Lebaran. Oh iya rencananya hari kamis (h+3 lebaran) kami sudah membuka toko dengan aktivitas terbatas, jika ada sobat yang kebetulan sedang berada di kota Jogja bisa disempatkan untuk mampir ke toko kami, dimana kami akan siap melayani sobat semua mulai pukul 10.00 - 17.00 WIB. Oke dech gitu aja ya infonya, sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri buat sobat muslim yang merayakan, dan selamat berlibur buat sobat yang tidak merayakannya.

Salam,
Dhani Liem

Kamis, 03 Juli 2014

Saya Tidak Mau Pilih Jokowi Karena Diusung PDIP

Ini kisah obrolan saya dengan seorang teman. Dia adalah seorang satpam di sebuah bank swasta di kota Yogya, karena saya sering ke bank tersebut untuk melakukan transaksi bisnis, maka hubungan kamipun menjadi akrab. Suatu hari kami mengobrol dengan topik yang saat ini sedang hangat, yaitu pemilihan presiden. Berikut ini kira-kira isi obrolan kami.

Satpam : gimana pak dedy, bentar lagi coblosan, pilih yg mana, nomor 1 atau nomor 2?
Saya : kalau saya nomor 2 pak, kalau bapak nomor berapa?
Satpam : oh kalau saya pilih nomor 1 pak (dengan suara dan gestur yang mantap)
Saya : alasannya apa pak kok pilih nomor 1, apa gak takut sama yang di belakang-belakangnya pak Prabowo?
Satpam : soalnya saya tidak suka dengan PDIP pak, selain itu pak Prabowo sudah menjanjikan akan menghapus program outsourcing jika terpilih jadi presiden. (Pak satpamnya berasal dari lembaga outsourcing yang dipekerjakan pada bank tersebut).
Saya : lha kalau nanti outsourcing dihapuskan, bapak mau kerja apa?
Satpam : ya kerja disini pak, dengan muka sedikit bingung dengan pertanyaan saya
Saya : apa bapak yakin nanti pasti diterima kerja sebagai karyawan tetap disini? Soalnya akan sangat banyak pertimbangan bagi perusahaan untuk mengangkat pegawai outsourcing menjadi pegawai tetap, dan harus melalui seleksi ulang. (Setahu saya ada cukup banyak satpam yang dirolling untuk ditugaskan dibank tersebut, padahal kebutuhan akan tenaga satpam tidak sebanyak jumlah satpamnya, itu berarti tentu akan ada yang menjadi korban PHK)
Satpam : ah gak papa pak, itu mungkin memang resikonya
Saya : tapi coba dipikir2 lagi pak, soalnya dari kemarin Prabowo banyak sekali obral janji dan belum ada yang terbukti lho, apa gak mending Jokowi yang gak ngobral janji tapi kerjanya sudah terbukti?
Satpam : sebenernya iya sih pak, tapi kan ya mending daripada ga ada janji sama sekali! Pak Jokowi sih bagus, tapi sayang dia diajukan oleh PDIP. Saya tuh paling anti sama PDIP, isinya penjahat semua!
Saya : kalau sampai prabowo menang, apa ga takut sama yang di belakangnya, ada Abu Rizal Bakri dengan lumpur lapindonya, ada FPI dengan Anarkhisnya, ada Rhoma Irama dengan sikap rasisnya, ada Surya Darma Ali dengan korupsi dana haji, PKS dengan korupsi pengadaan daging sapi, Ahmad dhani dan Fadly zon dengan fasismenya, masih ditambah demokrat dengan kasus hambalangnya, apa gak ngeri pak, penjahat aslinya ngumpul disana semua?
Satpam : ah gak papa pak, yang penting gak ada PDIP (sambil nyengir ragu-ragu).
Saya : kalau seandainya yang ngajuin bukan PDIP masih akan tetap pilih prabowo pak?
Satpam : ya enggaklah, pasti pak Jokowi
Saya : (cuma bisa ngelus dada, bingung sambil geleng-geleng kepala plus tepok jidat). Aduh pak milih presiden untuk periode 5 tahun kok alasannya cuma ASAL BUKAN PDIP karena PDIP isinya penjahat semua, mbok matanya dibuka lebar-lebar yang mana yang isinya bener-bener penjahat....jangan sampai salah pilih lho pak..
Satpam : mantuk-mantuk sambil mesam-mesem...:D
Saya : masih ada waktu untuk berubah pikiran, jangan sampai salah coblos ya pak. Salam dua jari :D
Dan obrolan pun berakhir....

Rabu, 02 Juli 2014

Sepuluh Alasan Mengapa Saya Gak Suka Jokowi

Kali ini saya ingin menulis tentang kegalauan hati saya menjelang Pilples 9 Juli 2014 nanti. Cuma ada 2 kandidat capres&cawapres yang sedang bertarung memperebutkan kursi RI 1. Dan khusus saat ini saya ingin membahas tentang Jokowi-JK, saya gak suka banget nih sama orang satu ini, makanya saya sudah gak sabar nunggu tanggal 9 Juli buat nyoblosin mukanya sampe bolong. Temen2 pasti bertanya-tanya kenapa sampe saya begitu gak suka sama Jokowi, ini nih saya kasih sepuluh alasannya.
  1. Saya gak suka Jokowi dan JK karena dari empat edisi debat capres kemarin ngomongnya gugup dan terbata-bata, walaupun apa yang mereka sampaikan BENAR tapi saya terlanjur gak suka sama orang yang ngomong aja gugup dan grogi. Coba bandingkan dengan kubu Prabowo dan Hatta, ngomongnya lancar banget dan mantap, walaupun jawabannya gak nyambung dan kebanyakan "bocor" tapi saya terlanjur suka dengan pemimpin yang pinter ngomong dan mengobral janji.
  2. Saya gak suka Jokowi karena banyak didukung artis tanpa membayar. Kok gak malu ya terima dukungan begitu banyaknya artis, sampe-sampe dibuatin lagu-lagu dukungan, kalau gak percaya coba buka aja youtube. nih contoh linknya
    Lagu dari Iwan Fals
    Salam Dua Jari dari Slank
    Lagu Buat Jokowi versi Cari Jodoh Wali
    Lagu Buat Jokowi
    Dangdut Bang Jali Versi Jokowi
    Jokowi Presidenku versi Campursari

    Mulai dari lagu pop, campursari, hip-hop, bahkan lagu dangdutpun dinyanyikan buat Jokowi. dan masih banyak lagi, dan semuanya gratis. Zaman sekarang mau nyapres kok nyari gratisan. Coba bandingkan dengan Pak Prabowo, dia profesional, dia sanggup membayar Ahmad Dhani sampe bermilyar-milyar demi dibuatkan satu jingle lagu dukungan, walaupun akhirnya lagunya ditarik lagi karena banyak yang mengkritik dan dianggap mengandung unsur fasisme. Tapi kan lebih baik gitu, walau itu karya jiplakan dan gak dapat ijin dari yang punya lagu tapi kan Ahmad Dhani sudah bekerja keras buat jiplak lagunya, jadi wajar donk kalau Pak Prabowo membayar mahal untuk itu.
  3. Saya gak suka Jokowi karena mengubah semua birokrasi di Solo dan Jakarta. Coba bayangkan, kalau dulu orang mau ngurus surat-surat atau dokumen penting prosesnya panjang dan harus "sawer" aparat dulu, lha kalau sekarang prosesnya dipersingkat kan kasihan bapak-bapak aparatnya jadi ga bisa dapat saweran lagi, padahal mereka berjuang keras dan berkorban banyak harta untuk bisa menjadi pejabat di lingkup birokrasi pemerintahan tersebut. Bener-bener dech si Jokowi ini memang lebih peduli sama rakyat kecil, tapi dia gak peduli sama pejabat pemerintahan yang butuh saweran buat beli mobil mewah. Pejabat itu harus tampil wah, rumah mewah, mobil mewah, bahkan kalau bisa kuda mewah seperti milik Pak Prabowo itu lho, apa kata dunia kalau para pejabat kita miskin semua karena gak bisa korupsi?
  4. Saya gak suka sama Jokowi-JK karena menolak sekolah gratis untuk semua orang. Masa yang dikasih sekolah gratis hanya anak orang miskin saja, lha yang anak konglomerat juga mau donk sekolah gratisnya, biar adil gitu.
  5. Saya gak suka Jokowi, karena gara-gara dia Pasar Tanah Abang jadi bersih gitu, kayak mau ke Mall aja. Yang namanya pasar tradisional itu ya emang identik dengan kumuh, banyak preman, parkir liar, macet, dll. Lha sejak Jokowi jadi Gubernur DKI semuanya dirombak total jadi bersih kayak Mall aja. Kan kasihan tuh om-om premannya jadi tersingkirkan, gak bisa dapat "duit keamanan" lagi. Bener-bener kebangeten dech orang satu ini, preman aja dilawan...(geleng-geleng kepala). Itu baru Gubernur, saya gak bisa ngebayangkan kalau dia bener-bener jadi Presiden, dari Sabang sampe Merauke ditata dan diberesin semua, bakalan hilang dech profesi preman di Indonesia tercinta ini.
  6. Saya ga suka sama Jokowi karena sukanya blusukan, ketemu sama orang-orang miskin, masuk selokan, dll. Lha kalau dia jadi Presiden apa gak malu-maluin Indonesia, masa punya Presiden sukanya merakyat, walaupun diliput media asing dan dianggap salah satu dari 50 pemimpin terbaik di dunia tapi kan tetap malu-maluin. Kan mending Pak Prabowo, duduk manis di kantor, bajunya selalu bersih, tinggal terima laporan dari anak buah saja kan beres, ngapain harus blusukan dan mendengar keluhan masyarakat, biarin aja masyarakat susah, yang namanya pejabat itu ya duduk manis aja di kantor daripada ikut-ikut blusukan ntar dikira pencitraan lagi.
  7. Saya gak suka Jokowi karena diem aja saat difitnah, dihujat, dikatain "sinting", dll. Kalau orang normal harusnya marah donk, apalagi Anda calon presiden, yang tegas donk. Masa kalah sama kubu sebelah? sana aja bisa nyiapkan 100 penembak jitu buat membunuh orang-orang yang menentangnya.
  8. Saya gak suka Jokowi karena kurus kerempeng, gak ganteng, gak pinter pidato dan obral janji, suka blusukan dan dekat sama rakyat kecil. Coba bandingkan dengan Prabowo yang waktu mudanya begitu ganteng, gagah, keren, kaya, mantan danjen koppasus walau akhirnya dipecat, tapi kan tetep keren dan secara fisik lebih pantas jadi presiden.
  9. Saya gak suka Jokowi karena gak mau mark up IQ buat mendongkrak popularitas, walaupun orang tahu kalau dia pinter dan selalu juara kelas tapi kan lebih keren kalau IQnya tinggi seperti Prabowo, walaupun akhirnya ketahuan cuma di mark up yang penting IQ tinggi gitu lho...
  10. Satu lagi saya gak suka Jokowi karena punya istri cantik dan keluarga yang harmonis. Yang saya gak sukanya bukan soal istrinya yang cantik, tapi kok pak Jokowi kebangeten banget, punya istri cantik gitu masih aja malem-malem ditinggal blusukan, keliling ngecek Jakarta sampe tengah malam.
Nah itu dia 10 alasan mengapa saya gak suka banget sama Jokowi, pokoknya sudah gak sabar banget nunggu tanggal 09 Juli 2014 buat "mbolongi" mukanya Pak Jokowi.... Salam 2 jari :D

Dhani Liem