Selasa, 04 Juli 2017

Tips Melindungi Kasur Dari Noda Ompol dan Minuman

Hallo sobat sekalian, sudah lama saya tidak menulis di blog ini. Pada kesempatan hari ini saya ingin membagikan beberapa tips kepada sobat semua untuk mencegah noda muncul pada permukaan kasur yang diakibatkan oleh noda ompol maupun minuman yang tumpah di atas kasur. Buat sobat yang memiliki anak kecil tentu akan sangat bermanfaat. Adapun beberapa hal yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :
  • Biasakan anak2 untuk buang air kecil sebelum tidur, karena saat anak tidur dengan kondisi kandung kemih yang kosong tentu mengurangi resiko untuk mengompol.
  • Kurangi minum air beberapa jam sebelum tidur agar tidak membuat kandung kemih cepat terisi.
  • Jika menggunakan AC, maka usahakan tidak menyetel suhu terlalu dingin. Suhu yang terlalu dingin, selain tidak baik untuk kesehatan, juga biasanya suhu dingin membuat anak lebih cepat berkemih.
Jika semua cara diatas telah rutin dilakukan namun anak tetap saja mengompol, maka sebaiknya sebelum tidur menggunakan pampers. Namun cara ini bisa dibilang cukup boros karena harga pampers yang cukup mahal.Solusi lain adalah dengan menggunakan mattras protector, namun produk inipun tidak 100% melindungi kasur dari tumpahan air ompol, selain itu harganya pun tergolong cukup mahal. Menurut saya, solusi yang lebih baik dan cukup murah adalah dengan menggunakan sprei waterproof atau sprei anti ompol. Sekian tips dari saya ya sobat, semoga
bermanfaat. Makasih :)

Rabu, 16 September 2015

Menikmati Matahari Terbit dengan Bersepeda ke Candi Prambanan

Pagi ini begitu cerah, seperti pada hari-hari sebelumnya, saya bangun lebih awal untuk mulai berolahraga. Olahraga pagi memang menjadi kegiatan favorit saya, karena selain membuat tubuh sehat, olahraga juga membuat pikiran saya menjadi lebih fresh dalam menghadapi pekerjaan setiap harinya. Sejak saya masih kuliah, saya tergolong cukup aktif melakukan aktivitas olahraga pagi seperti joging maupun bersepeda, namun sekitar 4 tahun yang lalu saya bisa dibilang sangat jarang berolahraga karena kesibukan dalam merintis usaha sprei, akibatnya tubuh terasa berat, malas untuk bergerak dan yang paling parah adalah nafsu makan mulai sulit dikontrol, sehingga perlahan namun pasti dan tanpa disadari berat badan saya mulai mengalami peningkatan hingga hampir mencapai 80kg, padahal sebelumnya bobot saya hanya sekitar 66-67kg saja, selain itu ragam penyakit seperti kolesterol, jantung, dll. mulai menjadi warning yang harus saya perhatikan.

Dua tahun terakhir ini saya mulai aktif berolahraga kembali dan disiplin mengatur pola makan sehingga bobot sudah mulai kembali normal ke kisaran angka 66kg. Dengan rutin berolahraga dan diet makanan sehat membuat tubuh saya terasa lebih segar dan nyaman untuk menghadapi aktivitas rutin setiap harinya. Sebenarnya olahraga yang cukup saya gemari antara lain renang, joging, dan bersepeda, namun kini yang menjadi favorit saya adalah bersepeda, karena dengan bersepeda saya bisa menjangkau daerah-daerah yang cukup jauh dari rumah dibandingkan dengan joging. Selain itu, dengan bersepeda keliling daerah, khususnya melalui rute-rute persawahan atau pegunungan yang memiliki pemandangan indah akan membuat hati menjadi terhibur dan terasa seperti sedang rekreasi.

Agenda bersepeda saya hari ini adalah menuju Candi Prambanan, saya suka sekali rute ini karena sambil berolahraga, saya bisa menikmati indahnya matahari terbit di balik ladang dan sawah yang terbentang di sepanjang jalan. Jarak dari rumah saya menuju Candi Prambanan sekitar 15km, atau rute PP sejauh sekitar 30km, yang saya tempuh dalam waktu sekitar 2 jam perjalanan. Buat sobat yang mungkin mengalami problem kelebihan berat badan, bisa mencoba mulai rutin berolahraga pagi karena selain menyehatkan, juga bisa menurunkan berat badan. Selamat Pagi...:)

Selasa, 15 September 2015

Bunda Teresa - Kisah Hidup Misionaris Katolik Yang Mengguncangkan Dunia

Bunda Teresa (Agnes Gonxha Bojaxhiu) dilahirkan di Uskub, Kerajaan Ottoman, 26 Agustus 1910 dan meninggal dunia di Kalkuta, India, pada 5 September 1997 dalam usia 87 tahun. Ia adalah seorang biarawati Katolik Roma keturunan Albania dan memiliki kewarganegaraan India. Dia adalah seorang anak bungsu dari sebuah keluarga di Shkoder, Albania, yang lahir dari pasangan Nikolle dan Drana Bojaxhiu. Ayahnya yang terlibat dalam politik Albania, dan meninggal pada tahun 1919 pada saat ia berusia delapan tahun. Setelah kematian ayahnya, ibunya membesarkannya sebagai seorang Katolik Roma. Ayahnya, Nikollë Bojaxhiu (namanya berarti 'pelukis') berasal dari Prizren, Kosovo. Sementara, ibunya diduga berasal dari sebuah desa dekat Dokovica, Kosovo.


Menurut sebuah biografi yang ditulis oleh Joan Graff Clucas, pada tahun-tahun awal hidupnya Agnes terpesona oleh cerita-cerita dari kehidupan misionaris dan pelayanan mereka di Benggala. Kemudian pada usia 12 tahun, ia merasa sangat yakin dan mulai berkomitmen untuk kehidupan beragama dan merasa mendapatkan panggilan untuk melayani orang miskin. Keputusan akhirnya diambil pada tanggal 15 Agustus 1928, sewaktu ia sedang berdoa di kuil Madonna Hitam di Letnice, tempat dimana ia sering pergi berziarah. Ia pergi meninggalkan rumahnya pada usia 18 tahun dan bergabung dengan Kesusteran Loreto sebagai salah seorang misionaris. Sejak saat itu, ia tidak pernah lagi bertemu dengan ibu atau saudara perempuannya.




Pada tahun 1950, Ia mendirikan Misionaris Cinta Kasih (bahasa Inggris: Missionaries of Charity) di Kalkuta, India. Selama kurun waktu lebih dari 45 tahun, ia bekerja melayani banyak orang miskin, orang sakit, yatim piatu dan juga orang yang sekarat, selain itu ia juga membimbing ekspansi Misionaris Cinta Kasih yang pertama di seluruh India dan selanjutnya di negara lain. Setelah meninggal dunia, ia diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II dan diberi gelar Beata Teresa dari Kalkuta.

Pada sekitar tahun 1970, ia mulai dikenal di dunia internasional melalui pekerjaan kemanusiaan dan advokasi bagi hak-hak orang miskin dan tak berdaya. Misionaris Cinta Kasih terus mengalami perkembangan pesat sepanjang hidupnya dan pada saat ia meninggal dunia, ia telah menjalankan sekitar 610 misi kemanusiaan di 123 negara, termasuk rumah penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, lepra dan TBC, program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah. Banyak pemerintah, organisasi sosial dan juga tokoh-tokoh terkemuka di dunia telah terinspirasi dari karya-karyanya, namun juga tak sedikit filosofi dan implementasi Bunda Teresa yang menghadapi banyak kritik dari berbagai kalangan. Ia menerima berbagai penghargaan, termasuk penghargaan dari pemerintah India, Bharat Ratna (1980) dan Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun 1979. Bunda Teresa merupakan salah satu tokoh yang paling dikagumi dalam sejarah dunia modern. Saat peringatan ulang tahunnya yang ke-100 pada tahun 2010 yang lalu, seluruh dunia menghormatinya dan karyanya dipuji oleh Presiden India, Pratibha Patil.


Bunda Teresa dibaringkan dalam ketenangan di Gereja St. Thomas, Kalkuta selama satu minggu sebelum pemakamannya pada September 1997. Ia diberi pemakaman kenegaraan oleh pemerintah India dalam rasa syukur atas jasanya kepada kaum miskin dari semua agama di India. Kematiannya ditangisi baik di masyarakat sekuler dan religius. Dalam upetinya, Nawaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan mengatakan bahwa Bunda Teresa adalah "Seorang individu langka dan unik yang tinggal lama untuk tujuan yang lebih tinggi". Pengabdian seumur hidupnya untuk merawat orang miskin, orang sakit, dan kurang beruntung merupakan salah satu contoh pelayanan tertinggi untuk umat manusia. Mantan Sekjend PBB, Javier Perez de Cuellar mengatakan: "Ia adalah Pemersatu Bangsa. Ia adalah perdamaian di dunia ini".