Minggu, 29 Juni 2014

Akhir Zaman - Tanda di Dahi dan Tangan

Kitab Wahyu menubuatkan akan munculnya penguasa dunia yang  kita kenal dengan nama Antikristus. Suatu hari kelak, ia akan mengumumkan  sebuah peraturan bahwa semua orang harus diberi tanda di bagian tangan atau dahinya. Tanpa tanda tersebut, orang tidak dapat berjual beli. Hal tersebut dapat kita baca di dalam kitab Wahyu 13 : 16 - 18 sebagai berikut :

"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada setiap orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya dan tidak seorang pun dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting disini adalah hikmat; barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam."

Dahulu orang berpikir bagaimanakan caranya seorang penguasa dapat memaksakan kehendaknya sehingga orang mau diberi tanda pada tangan atau dahinya. Bukannya tanda seperti itu bisa membuat wajah orang menjadi jelek dan tangannya rusak? Namun teknologi microchip dewasa ini memberikan jawaban terhadap keberatan seperti itu. Tanda yang dimaksud dalam kitab Wahyu itu bukan berupa tanda yang dapat dilihat dari luar (jelek), tetapi hanya merupakan microchip yang ditanam di bawah kulit, sehingga sama sekali tidak menggangu kegiatan sehari-hari dan juga tidak tampak jelek dari luar.

Pemakaian microchip seperti itu sudah biasa dilakukan dalam percobaan-percobaan terhadap binatang dengan hasil yang memuaskan, sehingga bukan hal yang sulit untuk diaplikasikan pada manusia. Sekali lagi, apa yang dinubuatkan oleh Alkitab menjadi kenyataan di tengah-tengah masyarakat modern sekarang ini.

Sumber : Buku Embun Surgawi oleh Pdt. Ishak Sugianto

Jumat, 13 Juni 2014

Siapakah Yang Menambal Atap?

Tema dari artikel ini dilatarbelakangi oleh mukjizat yang dilakukan Yesus yang tercatat di dalam Injil Markus 2 : 1-12 tentang seorang pria lumpuh yang mendapat mukjizat kesembuhan dari Yesus. Cara si lumpuh itu bertemu dengan Yesus merupakan kisah tersendiri yang luar biasa mengenai : kasih, pengorbanan dan kerjasama yang indah antara empat teman si lumpuh, sebut saja nama mereka A, B, C, dan D. Dengan penuh kasih mereka berempat mengusung temannya yang lumpuh ke sebuah rumah dimana saat itu Yesus sedang berkhotbah. Saat mereka tiba di rumah tersebut, ternyata tempat tersebut sudah sangat penuh hingga membludak keluar dan mereka pun kesulitan untuk masuk dan menemui Yesus. Orang banyak itu begitu terpukau dengan khotbah Yesus sehingga tidak ada yang mau memberi jalan masuk kepada si lumpuh untuk masuk ke dalam rumah itu.

Akhinya si A, B, C, dan D terpaksa naik ke atas atap rumah dan membuat sebuah lobang besar lalu menurunkan temannya yang lumpuh tersebut perlahan-lahan melalui empat utas tali dan masuk ke dalam rumah dimana Yesus sedang mengajar (rumah orang Yahudi di Palestina dulu sangat berbeda dengan rumah-rumah kita sekarang). Akhirnya terjadilah mukjizat kesembuhan dimana si lumpuh tersebut bisa berjalan kembali, luar biasa. Kita semua tentu tahu bahwa suasana serba dasyat seperti ini tidaklah berlangsung terus menerus. Selesai membuat mukjizat, Yesus pergi ke tempat lain dan orang-orang yang tadi penuh dan berjubel memenuhi rumah juga mulai pulang ke rumah masing-masing. Rumah tersebut jadi sepi kembali seperti sedia kala, namun jangan lupa....atap yang terbuka belum ditambal! Pertanyaannya sekarang : Siapakah yang mau menambal atap tersebut?

Di dalam Alkitab, tidak diceritakan siapakah yang menambal atap tersebut, namun jelas sekali atap yang terbuka harus ada yang menambalnya, sebab kalau tidak maka debu dan hujan akan masuk ke dalam rumah, persoalannya sekarang, siapakah yang akan menambal atap itu? Apabila kita merenungkan kisah ini baik-baik, kita menjumpai ada 3 kelompok yang bersedia untuk menambal atap yang terbuka tersebut, siapa saja mereka, yuk kita lihat satu per satu

  1. Petrus dan Kawan-kawan Si Lumpuh
    Yang telah membongkar atap adalah kawan-kawan dari si lumpuh, jadi sangat jelas jika mereka adalah orang paling bertanggung jawab untuk memperbaiki atap tersebut agar utuh kembali seperti sedia kala. Untuk diketahui, bahwa rumah dimana Yesus berkhotbah tersebut adalah rumah Petrus di Kapernaum yang dijadikan sebagai "markas pelayanan" bagi Yesus (Markus 1 : 29, Matius 4 : 13). Jelas sekali jika Petrus tentu tidak mau atap rumahnya tetap terbuka, apalagi disitu ada juga ibu mertua Petrus yang pernah disembuhkan oleh Yesus.

    Adalah sangat tidak bertanggung jawab jika hanya Petrus yang menambal atap ini, pastilah A, B, C, dan D merasa ikut bertanggung jawab untuk menambalnya, sebab sebelumnya kita telah melihat bagaimana keempat orang tersebut memiliki sikap peduli yang tinggi terhadap penderitaan orang lain, mereka memiliki sikap kerjasama yang baik sekali, serta mereka rela berkorban perasaan, waktu, tenaga dan bahkan biaya. Jemaat Kristus membutuhkan orang-orang seperti mereka berempat yang selalu menyediakan diri untuk "menambal" atap hidup manusia yang bocor.
  2. Murid Yesus yang Sejati
    Dari sekian banyak orang yang berkumpul di Kapernaum tersebut pastilah ada beberapa orang yang datang dengan hati yang penuh kerinduan untuk menjadi murid Yesus yang sejati. Mereka datang bukan untuk melihat atau menonton mukjizat, tetapi untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Yesus.Jadi, ada atau tidak ada mukjizat bagi mereka bukanlah sesuatu yang penting sebab yang terutama adalah Yesus dan Yesus saja. Ketika orang banyak sudah bubar dan suasana hura-hura sudah sirna, sekitar rumah menjadi sepi, yang ada hanyalah atap rumah yang terbuka dan kotoran berserakan dimana-mana.

    Melihat keadaan seperti ini, mereka tidak berdiam diri dan menonton saja, tetapi segera mengulurkan tangannya untuk membantu Petrus dan A, B, C, D untuk membersihkan kotoran dan menambal atap. Alangkah indahnya apabila di dalam gereja Kristus ada jemaat-jemaat yang fokus hidupnya seperti kelompok kedua ini - Mau menjadi murid Kristus yang sejati, ada mukjizat atau tidak ada mukjizat fokusnya tetap kepada Yesus,

  3. Mereka yang Setia Dalam Perkara Kecil
    Kelompok ketiga yang menambal atap adalah orang-orang memahami ajaran Yesus di dalam Lukas 16 : 10 - Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Menambal atap kelihatannya hanyalah sesuatu hal yang sepele, tidak ada yang melihat dan memuji perbuatan itu, namun mereka mau melakukannya sebab mereka tahu prinsip Kerajaan Allah adalah : Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya (Matius 16 : 25). Gereja Kristus di akhir jaman ini sangat membutuhkan orang-orang dari kelompok ketiga ini. Kita mungkin tidak melihat dan memuji pelayanan mereka, tetapi Yesus mengetahui semuanya dan pada saatnya akan memberikan pahala yang sesuai dengan apa yang telah dilakukannya untuk Kerajaan Allah.
Sumber : Outline GBI Aletheia Yogyakarta

Kamis, 12 Juni 2014

Dilukis Pada Telapak Tangan Allah

Shalom sobat, pada artikel ini saya ingin mengajak sobat semua untuk mempelajari kebenaran Firman Tuhan yang terdapat pada Yesaya 49 : 16a - Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku

Pada ayat ini terdapat beberapa kata yang kesemuanya memiliki arti, dan saya ingin mengajak sobat semua untuk membahas satu persatu kata yang terdapat pada ayat ini.

  1. Lihat
    Ini adalah sebuah kata yang menuntut adanya perhatian yang serius dari orang yang mendengarnya.
    • Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1 : 29)
    • Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru (Wahyu 21 : 5)
    • Lihatlah Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia (Wahyu 1 : 7)
  2. Aku
    Siapakah yang mengambil peran aktif pada kalimat ini? jawabannya adalah "Aku" yaitu Tuhan sendiri yang telah mengambil inisiatif untuk melukis. Jadi dengan demikian kita tahu bahwa Tuhan sangat berminat untuk mengasihi umat-Nya.
  3. Telah
    Telah = past tense, menunjukkan suatu kejadian yang sudah lampau, atau sudah terjadi. Ini menunjuk pada kasih setia Tuhan yang luar biasa yang telah memilih kita menjadi anak-Nya.
    • Ingat kata-kata Tuhan Yesus dalam Yohanes 15 : 16 sbb - Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
    • Ingat juga yang diberikan rasul Paulus - Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Efesus 1 : 4)
  4. Melukiskan
    Di dalam bahasa Ibrani, sebenarnya bukan melukiskan tetapi mengukirkan. Untuk mengukir dibutuhkan alat yang keras dan ini merupakan suatu proses yang menyakitkan. Pada zaman dahulu memang ada sebuah tradisi dimana seseorang mengukir nama orang yang dikasihinya pada telapak tangannya sebagai bukti cintanya yang besar. Proses pengukiran yang menyakitkan dapat kita lihat di kayu salib Golgota, dimana Anak Allah mencucurkan darah-Nya untuk menebus dosa-dosa kita.
  5. Engkau
    Ini adalah sebuah kata yang bersifat sangat pribadi. Bukan hanya nama, tetapi diri kita (engkau). Wajah kita selalu ada di hadapan Tuhan. Alangkah luar biasanya peneguhan Tuhan, Ia mengenal kita utuh sebagai suatu pribadi.
  6. Di telapak tangan-Ku
    Disini yang digunakan adalah bahasa antroporphisme dimana digambarkan Allah memiliki tangan. Ini adalah bahasa manusia karena Allah sebenarnya adalah Roh. Bahasa manusia ini dipakai untuk mempermudah komunikasi. Telapak tangan adalah bagian tubuh manusia yang sangat sensitif dan sangat mudah dilihat anytime & anyplace.

Pelajaran Penting Dari Ayat Ini
Dari Yesaya 49 : 16 ini kita mendapatkan kenyataan bahwa Tuhan sangat mengasihi dan menghargai kita semua. Yesaya 43 : 4 dengan sangat jelas menyatakan - Oleh karena engkau berharga dimata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau.....Luar biasa! Ya, karena anak-anak Tuhan itu berharga di mata Tuhan, maka Ia melukiskan diri kita di telapak tangan-Nya

Ada Dua Alasan Mengapa Allah Begitu Mengasihi Kita
  1. Karena kita diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah
    Manusia adalah " The Crown of Creation". Tak ada yang seperti manusia di atas muka bumi ini. Pengkhotbah 3 : 11 menyatakan bahwa di dalam diri manusia ada unsur "kekal" yang membedakannya dengan dunia flora dan fauna.
  2. Karena ada harga yang telah dibayar lunas untuk keselamatan kita
    Kita sudah dibeli dengan harga yang mahal, bukan oleh emas atau perak, tetapi oleh darah Yesus yang teramat sangat mahal (I Petrus 1 : 18, 19). Oleh karena kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan ditebus oleh darah Yesus yang teramat sangat mahal, nilai kita melebihi harta seluruh dunia (Markus 8 : 36)
Berkat Buat Kita Dari Ayat Ini
  • Mendapat penghiburan yang pasti yaitu - Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. (Ibrani 13 : 5, Matius 28 : 20)
  • Mendapat kekuatan rohani yang mantap sebab tahu dan mengerti tak ada satu apapun di dunia ini yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (Roma 8 : 28 - 39)
  • Belajar untuk menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan sebab Ia memang benar-benar peduli kepada kita (I Petrus 5 : 7)

    Mendapat keberanian untuk melangkah maju ke hari depan sebab Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Because He lives, I can face tomorrow....
Sumber : GBI Aletheia Yogyakarta

Rabu, 11 Juni 2014

Aletheia Women of Grace - Bersukacitalah Senantiasa Dalam Tuhan

Sukacita adalah suatu keadaan hati yang senang yang berasal dari kelolaan hati dan pikiran melalui respon kita terhadap apa yang diterima. Kita tidak bisa memilih apa yang akan terjadi pada kita, namun kita bisa memilih "sikap/respon" kita terhadap apa yang terjadi. Sukacita dapat terlihat dari ekspresi wajah, perkataan dan tindakan kita

Di dalam Yohanes 10 : 10, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa iblis adalah pencuri yang datang hanya untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan. Salah satu target yang paling disukai oleh iblis adalah mencuri sukacita orang percaya karena iblis tahu bahwa orang percaya yang bersukacita sangat berbahaya, sebab orang percaya yang bersukacita adalah orang yang kuat dan dapat menanggung segala perkara. (Filipi 4 : 13)

Mengapa Sukacita Itu Sangat Penting?

1. Sukacita adalah kekuatan, perlindungan kita
Nehemia 8 : 11 - Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu
2. Sukacita membawa kesembuhan dan kesehatan
Amsal 17 : 22 - Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Amsal 18 : 14 - Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
3. Sukacita membawa berkat
Mazmur 37 : 4 -  dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu

Penjaga Sukacita Vs. Pencuri Sukacita
Ada beberapa hal yang seringkali mencuri sukacita orang percaya / pencuri sukacita, antara lain :
  • Perbuatan daging
  • Legalisme Agamawi/ agamawi seperti orang Farisi
  • Merumitkan masalah yang sederhana
  • Penalaran berlebihan
  • Kemarahan yang tidak ilahi
  • Kecemburuan dan iri hati
  • Ketidakpuasan karena kebiasaan
Sedangkan beberapa hal yang dapat menjaga sukacita orang percaya / penjaga sukacita adalah
  • Dipimpin olah Roh Kudus
  • Bebas di dalam Kristus
  • Menjadi tidak rumit
  • Percaya kepada Tuhan
  • Cepat mengampuni
  • Diberkati secara luar biasa
  • Menjadi puas dengan apa yang Tuhan anugerahkan
Bersukacita adalah keputusan untuk mentaati Firman Tuhan, bukan karena mengikuti perasaan. Perasaan itu seperti roller coster yang naik turun dan berubah-ubah tergantung keadaan. Untuk dapat memiliki sukacita sejati, perlu ada latihan. Beberapa hal yang dapat dilatih adalah sbb :
  • Kembangkan selalu sikap bersyukur. Jangan biasakan mengeluh, mengomel dan bersungut-sungut. (I Tes 5 : 18)
  • Latihan memberi waktu, berkat, dan hal-hal lain kepada Tuhan dan juga sesama. (Kis 20 : 35)
  • Menjadi saksi Kristus akan membawa sukacita di dalam hati kita. (Lukas 15 : 10)
Filipi 4 : 4 - Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi Kukatakan : Bersukacitalah!

Mari kita semua bersukacita :)

Regards
Dedy Liem

Selasa, 10 Juni 2014

Tiga Alasan Mengapa Kita Merayakan Hari Pentakosta

Hari Pentakosta baru saja kita lalui pada hari Minggu kemarin. Karena selalu jatuh pada hari Minggu maka seringkali kita tidak menyadari jika hari tersebut adalah hari yang sangat penting dalam kehidupan iman kita. Biasanya yang paling kita ingat dari hari raya Kristen adalah Natal dan juga Paskah, namun pada hari ini saya ingin mengajak sobat semua untuk lebih memahami tentang hari raya Pentakosta, dan mengapa hari Pentakosta begitu penting. Berikut ini ada tiga alasan mengapa kita perlu untuk merayakan hari Pentakosta.

  1. Pentakosta adalah Hari Lahir Gereja Kristus
    Setelah Yesus bangkit, Ia berpesan kepada para murid untuk tetap di Yerusalem - Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Apa yang dijanjikan oleh Yesus itu digenapi pada hari Pentakosta yang tepat jatuh pada hari ke-50 setelah hari Paskah. Pada waktu itu 120 murid Yesus berkumpul di sebuah kamar loteng di Yerusalem, dan pada saat yang ditentukan, Roh Kudus dicurahkan secara supranatural dalam bentuk deru angin yang kencang dan lidah-lidah api yang menyala (Kisah Rasul 2 : 1 - 4).

    Peristiwa Pentakosta ini dipandang sebagai Hari Lahirnya Gereja Kristus di atas muka bumi ini. Mengapa demikian? Sebab pada hari pentakosta itulah, Roh Kudus turun dari Sorga dan diam (Dwell in) di dalam sebuah tubuh yang telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh Yesus yaitu Tubuh Kristus = orang-orang percaya yang telah ditebus oleh darah Kristus.
  2. Pentakosta Menandai Mulainya  Sebuah Era BaruPentakosta menandai dimulainya sebuah era baru yaitu Era Anugerah. Apabila kita melihat latar belakang Kisah Rasul fasal 2, disitu kita membaca ada banyak sekali orang berdatangan dari pelbagai daerah ke Yerusalem untuk merayakan dua peristiwa penting yang jatuh pada hari yang sama.
    • Pemberian Taurat kepada Musa, tepat pada hari ke-50 setelah keluar dari Mesir.
    • Perayaan Shavuot atau panen raya tahunan dimana umat Israel mengadakan thanksgiving day.
    Bertepatan dengan dua hal besar yang dirayakan oleh orang Yahudi itulah Tuhan mencurahkan Roh Kudus di kamar loteng kepada 120 orang murid yang setia menunggu selama 10 hari. Apakah ini hanya suatu kebetulan belaka? Tentu saja tidak! Roh Kudus dicurahkan tepat pada hari raya Shavuot Yahudi untuk menyatakan kepada seluruh umat manusia sebuah kebenaran baru yaitu : Sejak Pentakosta, manusia tidak lagi berada di bawah Hukum Taurat Musa (Law of Moses), tetapi sudah berada di bawah Hukum Anugerah Kristus (Law of Grace). Yohanes 1 : 17 berkata -  Sebab Hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

    Peralihan dari Taurat menuju Anugerah ini ditandai dengan pencurahan Roh Kudus pada hari pentakosta. Itulah sebabnya Pentakosta merupakan saat yang sangat penting karena menandai awal sebuah Era Baru.

  3. Pentakosta Memperkenalkan Life Style Baru
    Life Style baru ini dinyatakan dalam Efesus 5 : 18 - Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. Apa arti hidup penuh dengan Roh? Seringkali orang menafsirkannya sebagai pengalaman emosional atau yang bahasa populernya "ngeroh". Coba perhatikan ayat ini baik-baik, dimana penuh dengan Roh dibandingkan dengan mabuk anggur. Kedengarannya aneh, tapi sebenarnya tidak. Yang menjadi pokok ialah - Ketika seseorang mabuk oleh anggur, orang tersebut akan dikuasai oleh anggur sehingga perilakunya berubah. Demikianlah halnya dengan orang yang dikuasai Roh Kudus, kelakuannya juga harus berubah.

    Pikirkanlah aplikasi kata "penuh", kalau seseorang hatinya dipenuhi dengan : amarah, keserakahan, nafsu seks, kebencian, dendam, dlsb., maka kelakuannya juga akan sesuai dengan apa yang memenuhi hatinya. Namun apabila hati seseorang penuh dengan kasih, hal penuh ini juga akan nampak di dalam perilakunya sehari-hari. Bagaimana halnya jika seseorang penuh dengan Roh Kudus? Ya jelas kata-kata dan perilakunya juga akan menampakkan apa yang memenuhi hatinya. Jadi jelas sekali, Hari Pentakosta adalah hari yang sangat penting karena pada hari itu sebuah life style yang baru telah diperkenalkan, yaitu - Hidup penuh dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Source : Aletheia Bible Class, GBI Aletheia Yogyakarta

Senin, 09 Juni 2014

Hari Pentakosta Sebagai Hari Ucapan Syukur Atas Semua Berkat Tuhan

Hari Minggu, tanggal 08 juni 2014 kemarin, seluruh umat Kristen di seluruh dunia merayakan hari raya Pentakosta. Istilah Pentakosta berasal dari bahasa Yunani "Pentekostos hemera" yang berarti hari ke-50 yang dihitung sejak hari Paskah (Kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian). Karena hari raya ini selalu jatuh pada hari Minggu, maka banyak jemaat yang tidak menyadari bahwa hari Pentakosta ini adalah hari yang sangat penting bagi iman Kristen. Coba kita bayangkan apa yang akan terjadi jika hari Pentakosta tidak pernah ada? Ada 4 hal yang akan terjadi seandainya hari pentakosta tidak pernah ada, yaitu
  1. Tuhan Yesus adalah Pendusta Besar
    Sebelum naik ke surga, Yesus pernah berjanji sbb - "Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya" (Yohanes 14 : 16). Untuk kata "yang lain", dalam bahasa Yunani ada 2 kata yaitu Heteros = dalam arti beda level, dan Allos = dalam arti memiliki level yang sama. Jadi, janji Yesus ini sangat luar biasa - Allos Parakletos yang artinya Penolong yang sama derajat wibawa dan kuasanya dengan diri Yesus sendiri akan datang. Para murid diminta untuk tetap berada di Yerusalem untuk menanti penggenapan janji Yesus ini. Jadi, andaikata pada hari ke-50 setelah Yesus bangkit dan tidak terjadi sesuatu yang penting, Parakletos atau Roh Kudus yang dijanjikan tidak dicurahkan maka akibatnya sudah jelas - Yesus adalah pendusta besar.
  2. Tidak Ada Gereja Kristus
    Lembaga yang namanya Gereja Kristus terdiri dari kumpulan orang dari segala bangsa dan bahasa yang membuka hatinya dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Surat I Korintus 12 : 3 dengan tegas menyatakan sbb - Tidak ada seorangpun dapat mengaku "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. Jadi sudah jelas, seandainya Roh Kudus tidak dicurahkan pada hari Pentakosta, tidak ada satu orangpun yang bisa percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, dan itu berarti tidak akana da Gereja Kristus di seluruh dunia.
  3. Tidak Ada Era Kasih Karunia
    Apabila tidak ada Gereja Kristus, maka akibatnya juga tidak ada tokoh yang bernama Rasul Paulus. Dengan demikian tidak ada pengajaran yang sangat dasyat tentang - Keselamatan bukan oleh perbuatan tetapi hanya karena kasih karunia, yang membedakan antara iman Kristen dan agama. Sebagai akibatnya, tidak ada era baru, era kasih karunia, dan jelas tidak ada harapan bagi manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa karena semua usaha manusia dalam bentuk perbuatan baik apapun adalah bagaikan kain yang kotor di hadapan TUHAN (Yesaya 64 : 6)
  4. Tidak Ada Buah Roh Kudus
    Apabila Roh Kudus tidak dicurahkan pada hari Pentakosta maka buah Roh yang berupa : Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5 : 22 - 23) tidak ada di dunia ini. Dengan demikian kita bisa bayangkan akan betapa lebih kacau balaunya keadaan dunia yang sudah penuh dengan dosa ini.
Praise The Lord For The Day Of Pentecost
Puji Tuhan, semua andai-andai yang kita nyatakan tadi tidaklah benar, sebab Kisah Rasul 2 : 1 - 4 dengan sangat jelas menyatakan bahwa pada hari ke-50 setelah Paskah, Roh Kudus dicurahkan di kamar loteng Yerusalem dengan tanda angin dan api. Dengan demikian maka :
  • Yesus bukanlah seorang pendusta, sebab apa yang Ia janjikan telah digenapi sepenuhnya dengan full power, bahkan Ibrani 13 : 8 berkata - Yesus tidak berubah dulu, sekarang sampai selama-lamanya.
  • Hari Pentakosta merupakan titik awal terbentuknya Gereja Kristus.
  • Pentakosta merupakan titik awal Era Kasih Karunia yang sangat luar biasa.
  • Buah Roh Kudus tampak begitu nyata dalam berbagai aspek kehidupan.
Pentecost As Thanksgiving Day
Ada begitu banyak berkat yang kita terima melalui hari Pentakosta ini, maka pada banyak bagian dunia, termasuk juga di Indonesia, jemaat Kristen menjadikan Pentakosta sebagai Thanksgiving Day, dimana jemaat mengekspresikan rasa syukurnya kepada Tuhan melalui persembahan khusus Pentakosta. Mari kita semua yang telah menerima setiap berkat yang dicurahkan Tuhan dalam kehidupan kita memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan sebagai ucapan syukur kita. Ingatlah ayat ini "Aku akan mempersembahkan korban syukurku kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya" (Mazmur 116 : 17 - 18).

Sumber : Khotbah Pdt. Larry Nathan Kurniadi pada ibadah Minggu Pentakosta, 08 Juni 2014 di GBI Aletheia Yogyakarta

Ketep Pass - Memantau Keindahan Merapi Dari Jarak Dekat

Shalom sobat semua, pada artikel ini saya hanya ingin berbagi sedikit keceriaan dari liburan saya di hari minggu kemarin. Kebetulan hari Minggu kemarin, suami bertugas melayani di gereja sebagai choir bersama dengan rekan-rekan Semper Fi Choir pada jam ibadah pertama (pukul 06.15 - 08.00) dan jam ibadah kedua (pukul 18.15 - 10.00). Sepulang dari GBI Aletheia saya dan suami langsung pergi mengantarkan kedua anak kami, Jaxine dan Theora ke tempat orang tua saya, sedangkan kami berdua langsung meluncur ke daerah Magelang, persisnya daerah Ketep Pass.

Kami berangkat dari Jogja sekitar pukul 12.00 WIB, dan sampai di tujuan sekitar pukul 14.00. Sampai di lokasi kami langsung menikmati betapa indahnya pemandangan gunung Merapi dari daerah Ketep. Selain itu juga disana tersedia cukup banyak warung makan lesehan yang menyediakan aneka makanan dan minuman untuk bisa dinikmati sambil memandang indahnya puncak Merapi. Selesai makan, kami masih menyempatkan diri untuk berfoto2 dan setelahnya sekitar pukul 17.00 kami langsung meluncur pulang ke jogja. Nah, dibawah ini saya ingin share sedikit gambar yang berhasil kami abadikan saat berada disana.

















Kamis, 05 Juni 2014

Seminar Parenting - Melindungi Anak Dari Kejahatan Seksual

Shalom sobat semua, bagaimana kabar hari ini? Puji Tuhan kalau sobat semua dalam keadaaan baik dan diberkati. Pada kesempatan kali ini saya ingin mengajak sobat semua mengikuti acara Seminar Parenting yang akan diselenggarakan di Aletheia Life Center, GBI Aletheia yang terletak di Jalan Magelang No. 141-143. Acara ini diselenggarakan dikarenakan munculnya keprihatinan akibat maraknya kejadian pelecehan seksual terhadap anak-anak. Di dalam acara ini, kita semua diajak untuk mulai peduli dengan perkembangan anak-anak kita, tentunya khusus bagi sobat semua yang sudah berkeluarga dan memiliki putra dan putri. Namun bagi sobat yang mungkin saat ini masih lajang atau belum dikarunia momongan juga bisa mulai peduli terhadap keselamatan anak-anak di sekitar kita, karena itu bisa jadi adik, keponakan, cucu, ataupun saudara kita yang lain.

Acara Seminar Parenting sendiri akan diselenggarakan selama dua hari yaitu hari Selasa, tanggal 17 Juni 2014 dan Rabu, 18 Juni 2014 dengan membayar investasi hanya sebesar Rp. 20.000,- (sudah termasuk mendapatkan snack). Pada acara ini, kita semua akan dilayani oleh Team Pelatihan Anak, Remaja dan Pemuda dari Yayasan SunFokus Indonesia yang akan mengajarkan banyak hal khususnya bagaimana cara kita untuk mengantisipasi agar anak-anak kita tidak menjadi korban dari pelecehan seksual yang marak terjadi akhir-akhir ini. Selain kita sebagai orang tua yang akan dibekali, ternyata anak-anak kita juga akan mendapatkan pelatihan khusus agar mereka bisa terhindar dari kejahatan seksual yang mengintai mereka.

Acara ini akan dibagi menjadi 2 session hari dengan rincian sbb :
  1. Hari Selasa, 17 Juni 2014, Pukul 18.00 - 20.00 WIB
    Acara ini lebih dikhususkan untuk orang tua, pendidik (guru), dan pihak-pihak yang membutuhkan.
  2. Hari Rabu, 18 Juni 2014. Acara pada hari kedua ini juga akan dibagi menjadi 2 session yaitu
    • Training Khusus Anak (Keep Myself Save)
      Session ini ditujukan untuk anak-anak mulai usia balita hingga kelas 6 SD.
      Acara akan dilangsungkan mulai pukul 16.00 - 17.30 WIB
    • Training Khusus Remaja (Melindungi Diri Dari Kejahatan Seksual)
      Session ini ditujukan untuk anak-anak SMP dan SMU.
      Acara akan dilangsungkan mulai pukul 18.00 - 19.30 WIB

    So, apalagi yang kita tunggu, ingat keselamatan anak-anak kita masih cukup tergantung bagaimana cara kita untuk melindungi mereka. Ayo daftar sekarang karena tempat sangat terbatas dan pendaftaran akan segera ditutup pada tanggal 13 Juni 2014 nanti.

    Untuk informasi dan pendaftaran bisa menghubungi saya (Ibu Dhani) di nomor 0877 3920 2424, atau Ibu Felicia 0811 255 7890, Ibu Lien 0899 938 0790, Mbak Ninit 0888 0194 0092, dan Ibu Eka 0815 7872 6834 atau bisa datang langsung dan daftar di Info Desk Aletheia.