Kitab Wahyu menubuatkan akan munculnya penguasa dunia yang kita kenal dengan nama Antikristus. Suatu hari kelak, ia akan mengumumkan sebuah peraturan bahwa semua orang harus diberi tanda di bagian tangan atau dahinya. Tanpa tanda tersebut, orang tidak dapat berjual beli. Hal tersebut dapat kita baca di dalam kitab Wahyu 13 : 16 - 18 sebagai berikut :
"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada setiap orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya dan tidak seorang pun dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting disini adalah hikmat; barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam."
Dahulu orang berpikir bagaimanakan caranya seorang penguasa dapat memaksakan kehendaknya sehingga orang mau diberi tanda pada tangan atau dahinya. Bukannya tanda seperti itu bisa membuat wajah orang menjadi jelek dan tangannya rusak? Namun teknologi microchip dewasa ini memberikan jawaban terhadap keberatan seperti itu. Tanda yang dimaksud dalam kitab Wahyu itu bukan berupa tanda yang dapat dilihat dari luar (jelek), tetapi hanya merupakan microchip yang ditanam di bawah kulit, sehingga sama sekali tidak menggangu kegiatan sehari-hari dan juga tidak tampak jelek dari luar.
Pemakaian microchip seperti itu sudah biasa dilakukan dalam percobaan-percobaan terhadap binatang dengan hasil yang memuaskan, sehingga bukan hal yang sulit untuk diaplikasikan pada manusia. Sekali lagi, apa yang dinubuatkan oleh Alkitab menjadi kenyataan di tengah-tengah masyarakat modern sekarang ini.
Sumber : Buku Embun Surgawi oleh Pdt. Ishak Sugianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar