Jumat, 13 Juni 2014

Siapakah Yang Menambal Atap?

Tema dari artikel ini dilatarbelakangi oleh mukjizat yang dilakukan Yesus yang tercatat di dalam Injil Markus 2 : 1-12 tentang seorang pria lumpuh yang mendapat mukjizat kesembuhan dari Yesus. Cara si lumpuh itu bertemu dengan Yesus merupakan kisah tersendiri yang luar biasa mengenai : kasih, pengorbanan dan kerjasama yang indah antara empat teman si lumpuh, sebut saja nama mereka A, B, C, dan D. Dengan penuh kasih mereka berempat mengusung temannya yang lumpuh ke sebuah rumah dimana saat itu Yesus sedang berkhotbah. Saat mereka tiba di rumah tersebut, ternyata tempat tersebut sudah sangat penuh hingga membludak keluar dan mereka pun kesulitan untuk masuk dan menemui Yesus. Orang banyak itu begitu terpukau dengan khotbah Yesus sehingga tidak ada yang mau memberi jalan masuk kepada si lumpuh untuk masuk ke dalam rumah itu.

Akhinya si A, B, C, dan D terpaksa naik ke atas atap rumah dan membuat sebuah lobang besar lalu menurunkan temannya yang lumpuh tersebut perlahan-lahan melalui empat utas tali dan masuk ke dalam rumah dimana Yesus sedang mengajar (rumah orang Yahudi di Palestina dulu sangat berbeda dengan rumah-rumah kita sekarang). Akhirnya terjadilah mukjizat kesembuhan dimana si lumpuh tersebut bisa berjalan kembali, luar biasa. Kita semua tentu tahu bahwa suasana serba dasyat seperti ini tidaklah berlangsung terus menerus. Selesai membuat mukjizat, Yesus pergi ke tempat lain dan orang-orang yang tadi penuh dan berjubel memenuhi rumah juga mulai pulang ke rumah masing-masing. Rumah tersebut jadi sepi kembali seperti sedia kala, namun jangan lupa....atap yang terbuka belum ditambal! Pertanyaannya sekarang : Siapakah yang mau menambal atap tersebut?

Di dalam Alkitab, tidak diceritakan siapakah yang menambal atap tersebut, namun jelas sekali atap yang terbuka harus ada yang menambalnya, sebab kalau tidak maka debu dan hujan akan masuk ke dalam rumah, persoalannya sekarang, siapakah yang akan menambal atap itu? Apabila kita merenungkan kisah ini baik-baik, kita menjumpai ada 3 kelompok yang bersedia untuk menambal atap yang terbuka tersebut, siapa saja mereka, yuk kita lihat satu per satu

  1. Petrus dan Kawan-kawan Si Lumpuh
    Yang telah membongkar atap adalah kawan-kawan dari si lumpuh, jadi sangat jelas jika mereka adalah orang paling bertanggung jawab untuk memperbaiki atap tersebut agar utuh kembali seperti sedia kala. Untuk diketahui, bahwa rumah dimana Yesus berkhotbah tersebut adalah rumah Petrus di Kapernaum yang dijadikan sebagai "markas pelayanan" bagi Yesus (Markus 1 : 29, Matius 4 : 13). Jelas sekali jika Petrus tentu tidak mau atap rumahnya tetap terbuka, apalagi disitu ada juga ibu mertua Petrus yang pernah disembuhkan oleh Yesus.

    Adalah sangat tidak bertanggung jawab jika hanya Petrus yang menambal atap ini, pastilah A, B, C, dan D merasa ikut bertanggung jawab untuk menambalnya, sebab sebelumnya kita telah melihat bagaimana keempat orang tersebut memiliki sikap peduli yang tinggi terhadap penderitaan orang lain, mereka memiliki sikap kerjasama yang baik sekali, serta mereka rela berkorban perasaan, waktu, tenaga dan bahkan biaya. Jemaat Kristus membutuhkan orang-orang seperti mereka berempat yang selalu menyediakan diri untuk "menambal" atap hidup manusia yang bocor.
  2. Murid Yesus yang Sejati
    Dari sekian banyak orang yang berkumpul di Kapernaum tersebut pastilah ada beberapa orang yang datang dengan hati yang penuh kerinduan untuk menjadi murid Yesus yang sejati. Mereka datang bukan untuk melihat atau menonton mukjizat, tetapi untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Yesus.Jadi, ada atau tidak ada mukjizat bagi mereka bukanlah sesuatu yang penting sebab yang terutama adalah Yesus dan Yesus saja. Ketika orang banyak sudah bubar dan suasana hura-hura sudah sirna, sekitar rumah menjadi sepi, yang ada hanyalah atap rumah yang terbuka dan kotoran berserakan dimana-mana.

    Melihat keadaan seperti ini, mereka tidak berdiam diri dan menonton saja, tetapi segera mengulurkan tangannya untuk membantu Petrus dan A, B, C, D untuk membersihkan kotoran dan menambal atap. Alangkah indahnya apabila di dalam gereja Kristus ada jemaat-jemaat yang fokus hidupnya seperti kelompok kedua ini - Mau menjadi murid Kristus yang sejati, ada mukjizat atau tidak ada mukjizat fokusnya tetap kepada Yesus,

  3. Mereka yang Setia Dalam Perkara Kecil
    Kelompok ketiga yang menambal atap adalah orang-orang memahami ajaran Yesus di dalam Lukas 16 : 10 - Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Menambal atap kelihatannya hanyalah sesuatu hal yang sepele, tidak ada yang melihat dan memuji perbuatan itu, namun mereka mau melakukannya sebab mereka tahu prinsip Kerajaan Allah adalah : Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya (Matius 16 : 25). Gereja Kristus di akhir jaman ini sangat membutuhkan orang-orang dari kelompok ketiga ini. Kita mungkin tidak melihat dan memuji pelayanan mereka, tetapi Yesus mengetahui semuanya dan pada saatnya akan memberikan pahala yang sesuai dengan apa yang telah dilakukannya untuk Kerajaan Allah.
Sumber : Outline GBI Aletheia Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar