Senin, 09 Juni 2014

Hari Pentakosta Sebagai Hari Ucapan Syukur Atas Semua Berkat Tuhan

Hari Minggu, tanggal 08 juni 2014 kemarin, seluruh umat Kristen di seluruh dunia merayakan hari raya Pentakosta. Istilah Pentakosta berasal dari bahasa Yunani "Pentekostos hemera" yang berarti hari ke-50 yang dihitung sejak hari Paskah (Kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian). Karena hari raya ini selalu jatuh pada hari Minggu, maka banyak jemaat yang tidak menyadari bahwa hari Pentakosta ini adalah hari yang sangat penting bagi iman Kristen. Coba kita bayangkan apa yang akan terjadi jika hari Pentakosta tidak pernah ada? Ada 4 hal yang akan terjadi seandainya hari pentakosta tidak pernah ada, yaitu
  1. Tuhan Yesus adalah Pendusta Besar
    Sebelum naik ke surga, Yesus pernah berjanji sbb - "Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya" (Yohanes 14 : 16). Untuk kata "yang lain", dalam bahasa Yunani ada 2 kata yaitu Heteros = dalam arti beda level, dan Allos = dalam arti memiliki level yang sama. Jadi, janji Yesus ini sangat luar biasa - Allos Parakletos yang artinya Penolong yang sama derajat wibawa dan kuasanya dengan diri Yesus sendiri akan datang. Para murid diminta untuk tetap berada di Yerusalem untuk menanti penggenapan janji Yesus ini. Jadi, andaikata pada hari ke-50 setelah Yesus bangkit dan tidak terjadi sesuatu yang penting, Parakletos atau Roh Kudus yang dijanjikan tidak dicurahkan maka akibatnya sudah jelas - Yesus adalah pendusta besar.
  2. Tidak Ada Gereja Kristus
    Lembaga yang namanya Gereja Kristus terdiri dari kumpulan orang dari segala bangsa dan bahasa yang membuka hatinya dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Surat I Korintus 12 : 3 dengan tegas menyatakan sbb - Tidak ada seorangpun dapat mengaku "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. Jadi sudah jelas, seandainya Roh Kudus tidak dicurahkan pada hari Pentakosta, tidak ada satu orangpun yang bisa percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, dan itu berarti tidak akana da Gereja Kristus di seluruh dunia.
  3. Tidak Ada Era Kasih Karunia
    Apabila tidak ada Gereja Kristus, maka akibatnya juga tidak ada tokoh yang bernama Rasul Paulus. Dengan demikian tidak ada pengajaran yang sangat dasyat tentang - Keselamatan bukan oleh perbuatan tetapi hanya karena kasih karunia, yang membedakan antara iman Kristen dan agama. Sebagai akibatnya, tidak ada era baru, era kasih karunia, dan jelas tidak ada harapan bagi manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa karena semua usaha manusia dalam bentuk perbuatan baik apapun adalah bagaikan kain yang kotor di hadapan TUHAN (Yesaya 64 : 6)
  4. Tidak Ada Buah Roh Kudus
    Apabila Roh Kudus tidak dicurahkan pada hari Pentakosta maka buah Roh yang berupa : Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5 : 22 - 23) tidak ada di dunia ini. Dengan demikian kita bisa bayangkan akan betapa lebih kacau balaunya keadaan dunia yang sudah penuh dengan dosa ini.
Praise The Lord For The Day Of Pentecost
Puji Tuhan, semua andai-andai yang kita nyatakan tadi tidaklah benar, sebab Kisah Rasul 2 : 1 - 4 dengan sangat jelas menyatakan bahwa pada hari ke-50 setelah Paskah, Roh Kudus dicurahkan di kamar loteng Yerusalem dengan tanda angin dan api. Dengan demikian maka :
  • Yesus bukanlah seorang pendusta, sebab apa yang Ia janjikan telah digenapi sepenuhnya dengan full power, bahkan Ibrani 13 : 8 berkata - Yesus tidak berubah dulu, sekarang sampai selama-lamanya.
  • Hari Pentakosta merupakan titik awal terbentuknya Gereja Kristus.
  • Pentakosta merupakan titik awal Era Kasih Karunia yang sangat luar biasa.
  • Buah Roh Kudus tampak begitu nyata dalam berbagai aspek kehidupan.
Pentecost As Thanksgiving Day
Ada begitu banyak berkat yang kita terima melalui hari Pentakosta ini, maka pada banyak bagian dunia, termasuk juga di Indonesia, jemaat Kristen menjadikan Pentakosta sebagai Thanksgiving Day, dimana jemaat mengekspresikan rasa syukurnya kepada Tuhan melalui persembahan khusus Pentakosta. Mari kita semua yang telah menerima setiap berkat yang dicurahkan Tuhan dalam kehidupan kita memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan sebagai ucapan syukur kita. Ingatlah ayat ini "Aku akan mempersembahkan korban syukurku kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya" (Mazmur 116 : 17 - 18).

Sumber : Khotbah Pdt. Larry Nathan Kurniadi pada ibadah Minggu Pentakosta, 08 Juni 2014 di GBI Aletheia Yogyakarta

1 komentar:

  1. Rumusan Judul yang memikat. Bagus sekali buah pikiran ini. Terima kasih untuk postingan anda. Salam,,,

    BalasHapus