Selasa, 31 Desember 2013

Selamat Tahun Baru 2014

Shalom sobat, gimana kabar hari ini? Hari pertama di tahun 2014, kalau saya boleh menebak, pasti sobat semua hari bangun siang, bener ga? :D soalnya semalem pasti begadang untuk menikmati detik-detik terakhir di tahun 2014. Saya dan istri serta anak-anak menikmati detik-detik pergantian tahun dengan menonton pesta kembang api di dekat rumah kami. Saat menonton dari jarak yang agak jauh, rasanya sangat menyenangkan bisa melihat warna-warni yang tercipta di udara, maka saya dan keluarga berusaha lebih dekat dengan suasana pesta, namun ternyata suara yang dikeluarkan cukup keras dan asap yang keluar dari petasan dan kembang api cukup banyak sehingga anak-anak menjadi tidak nyaman dan meminta pulang dan menonton dari kejauhan saja.

Pulang dari pesta kembang api, sekitar pukul 01.00 dinihari kami langsung tidur karena sudah sangat mengantuk dan ingat kalau pagi ini harus bangun pagi-pagi karena ada tugas pelayanan di gereja. Pagi ini saya sebenernya masih ngantuk berat karena tidur hingga larut malam, tetapi dikarenakan Rabu pagi ada tugas pelayanan di gereja, jadi harus bangun "mruput" walaupun matanya masih lengket dan rasanya belum mau melepaskan pelukan pada guling kesayangan, namun karena tugas pagi ini adalah melayani Sang Raja, maka semangatpun mengalahkan segala rasa kantuk yang ada.

Kalau saya kilas balik ke tahun 2013, Saya dan keluarga merasa sangat bersyukur atas penyertaan Tuhan yang begitu indah dalam kehidupan kami, begitu banyak berkat, kebahagiaan dan breakthrough yang Tuhan berikan dalam kehidupan kami, baik dalam kehidupan jasmani maupun rohani, seperti saya dan istri yang mendapatkan kesempatan dan kehormatan untuk melayani Tuhan di gereja lewat kelompok choir. Kelihatannya sesuatu yang biasa, namun bagi saya dan istri hal tersebut adalah suatu kebanggaan karena bisa melayani Raja di atas segala raja, Tuhan Yesus Kristus. Oke deh, karena waktunya cukup mepet, saya harus mandi dan bersiap-siap berangkat ke gereja, saya off dulu ya. Selamat Tahun Baru, Tuhan Yesus Memberkati....

Minggu, 29 Desember 2013

Liburan ke Kota Wonosari

Hallo sobat, gimana kabar liburan akhir pekan sobat sekalian? tentu asyik saja bukan. Hari ini kami sekeluarga menikmati hari libur kami full dari pagi hingga malam hari. Karena ini hari minggu maka acara pagi hari tentu saja kami mulai dengan beribadah ke gereja bersama-sama, biasanya kami mengambil jadwal ibadah pada pukul 08.15 WIB, tapi karena saya seorang penggemar sepakbola, dan kebetulan malam minggu terdapat siaran langsung pertandingan Liga Inggris antara Norwich City vs. Manchester United (MU), yang mana MU merupakan salah satu tim favorit saya maka mau tidak mau akhirnya menonton hingga larut malam, sehingga terpaksa bangun pagi pun mundur :D. Imbasnya adalah ibadah ke gereja ikut mundur ke ibadah ketiga yaitu pukul 10.15 WIB hingga selesai pukul 12.00.

Selesai ibadah kami langsung meluncur ke Wonosari untuk bertemu dengan banyak saudara-saudara saya disana, tetapi yang paling sering saya kunjungi adalah tempat Oom saya (adik dari mama), dan tempatnya Mbah Buyut (mbah dari mama). Kebetulan hari kamis yang lalu si mbah buyut dipanggil pulang ke rumah Bapa di surga dalam usia 93 tahun, sehingga suasana di sana masih dalam keadaan berkabung, walau sebenarnya saya pribadi justru menganggap kepulangan mbah buyut ke rumah Bapa adalah suatu kebahagiaan karena beliau akhirnya terbebas dari penderitaan dan rasa sakitnya. Saya percaya saat ini beliau telah menikmati kebahagiaan bersama Bapa di Surga, karena disana tidak ada lagi sakit penyakit, tidak ada lagi air mata dan duka cita, yang ada hanya kebahagiaan dalam persekutuan dengan Allah Bapa.

Saat ini keluarga besar juga sedang berkumpul, dan sebagian besar sudah bisa menerima kepergian mbah buyut. Sehingga saat berkumpul, yang terlihat adalah senda gurau dan canda tawa, tidak begitu tampak raut muka sedih dari wajah-wajah keluarga yang ditinggalkan. Sehingga kamipun bisa leluasa untuk ikut larut dalam sukacita dan senda gurau bersama. Malam harinya sebelum pulang, kami menyempatkan diri untuk bersantap malam di salah satu warung lesahan di Wonosari, yaitu Warung Lesehan Sekar Kusuma sambil menikmati kebersamaan dengan keluarga. Setelah makan kami langsung pulang, sampai rumah ternyata sudah cukup malam yaitu sekitar pukul 21.30 WIB, langsung mandi, saat teduh, tulis artikel, lalu tidur :D

Selamat malam....











Rencana Allah Yang Besar Untuk Kota Kecil Bethlehem (Part 3)

Melanjutkan artikel saya sebelumnya, yaitu Rencana Allah Yang Besar Untuk Kota Kecil Bethlehem (Part 2), hari ini kita akan belajar rencana besar Allah yang lainnya untuk kota kecil Bethlehem. Rencana tersebut adalah,

Bethlehem - The Power of God's Promotion
Di bagian pertama, Bethlehem menjadi tempat persinggahan Yakub dan istrinya, sedangkan pada bagian kedua merupakan tempat dimana Rut mendapatkan breakthrough dengan menikah dengan Boaz dan menjadi cikal bakal dari Tuhan Yesus. Pada bagian ini kita juga akan mengetahui bahwa Bethlehem ternyata adalah tempat kelahiran Raja Daud, raja Israel yang paling utama. Pada waktu itu, Tuhan mengutus nabi Samuel untuk pergi ke Bethlehem dan mencari anak Isai karena Tuhan telah menetapkan bahwa salah seorang anaknya akan diurapi menjadi seorang raja di Israel.

Isai memiliki 8 orang anak laki-laki, 7 orang pertama diajukan oleh Isai ke hadapan Samuel, namun satu per satu ditolak oleh Tuhan. Samuel bertanya apakah Isai masih memiliki anak laki-laki yang lain? Dan Isai menjawab bahwa sebenarnya masih ada satu yaitu yang bungsu, tetapi Isai merasa tidak perlu memanggilnya karena usia Daud masih terlalu muda dan tidak diperhitungkan sama sekali. Namun dengan tegas nabi Samuel menyatakan bahwa anak muda tersebut haruslah dipanggil, dan ternyata benar bahwa Daud adalah orang yang dipilih Tuhan dan akhirnya menerima pengurapan khusus sebagai raja, di tengah-tengah saudaranya (1 Samuel 16 : 13).

Pengurapan inilah yang akhirnya memampukan Daud untuk maju melawan raksasa Goliat dan mengalahkannya sehingga namanya menjadi termasyhur sebagai pahlawan nasional. Dari peristiwa ini, kita bia melihat bahwa Bethlehem menunjuk pada kuasa Tuhan yang menyatakan bahwa Ia sanggup mengubah Daud yang lemah dan tidak diperhitungkan oleh orang tuanya (Mazmur 27 : 10) - menjadi seorang yang penuh wibawa dan seorang raja Israel yang paling besar.

Mazmur 75 : 7 - 8 berkata sbb, "Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian (promotion) itu, tetapi Allah adalah Hakim : direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain." Disini Bethlehem mengingatkan kita tentang "The power of God's promotion".

Hari ini kita belajar satu lagi rencana besar Allah terhadap kota kecil Bethlehem, pada artikel berikutnya dan yang terakhir Rencana Allah Yang Besar Untuk Kota Kecil Bethlehem (Part 4) kita akan belajar rencana besar lain yang disiapkan Allah Bapa untuk Bethlehem.

Sumber : Khotbah Bpk. Pdt. Larry Nathan Kurniadi, M.A. pada acara ibadah Minggu, 22 Desember 2013 di GBI Aletheia Yogyakarta.  

Rabu, 25 Desember 2013

Rencana Allah Yang Besar Untuk Kota Kecil Bethlehem (Part 2)

Melanjutkan artikel saya sebelumnya, Rencana Allah Yang Besar Untuk Kota Kecil Bethlehem (Part 1), kita telah belajar rencana Allah yang pertama untuk kota Bethlehem, hari ini kita akan lanjut pembelajaran firman Tuhan yaitu apa lagi sih rencana besar Allah untuk kota kecil Bethlehem? Mari kita lihat bersama.

Bethlehem - The Power of God's Blessing
Rut tetap menemani Naomi
Jika sebelumnya kita ketahui bahwa Bethlehem menjadi tempat persinggahan Yakub dan istrinya, Rahel. Ternyata di dalam Alkitab juga disebutkan jika Bethlehem juga menjadi tempat dimana keluarga Elimelekh, dan istrinya Naomi, serta kedua anaknya yaitu Mahlon dan Kilyon tinggal. Hingga suatu saat Bethlehem mengalami musibah kelaparan yang sangat hebat hingga Elimelekh memutuskan untuk mengajak seluruh keluarganya untuk hijrah ke daerah Moab. Di daerah Moab ini mereka tinggal untuk beberapa lama hingga kedua anak mereka akhirnya menikah dengan wanita Moab yaitu Orpa dan Rut.

Awalnya mereka hidup bahagia, namun sayangnya Tuhan punya rencana lain dalam hidup mereka, Elimelek, Mahlon, dan Kilyon meninggal dunia di Moab, sehingga sekarang terdapat 3 janda dalam satu rumah, yaitu Naomi, Orpa, dan Rut. Karena beban hidup yang semakin berat, akhirnya Naomi memutuskan untuk kembali ke Bethlehem, awalnya Orpa dan Rut memutuskan untuk ikut, namun setelah Naomi memperingatkan betapa beratnya hidup mereka kelak, Orpa akhirnya mengundurkan diri dan meninggalkan Naomi, sementara Rut tetap memutuskan untuk bertahan dan ikut kemanapun Naomi pergi (Rut 1 : 16 - 17).

Naomi bertemu dengan Boas
Naomi dan Rut akhirnya kembali ke Bethlehem dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, tak berdaya dan tanpa masa depan. Namun Tuhan mengubah keadaan yang tampak hopeless ini menjadi keadaan yang full blessing ketika akhirnya Rut bertemu dengan Boas, seorang tuan tanah di Bethlehem yang akhirnya menjadi suami Rut. Dari pernikahan mereka lahirnya seorang anak yaitu Obed, yang kemudian memiliki anak yaitu Isai, ayah dari Raja Daud, yang kita ketahui merupakan cikal bakal dari Tuhan Yesus Kristus. (Rut 4 : 17). Luar biasa sekali bukan? Bethlehem menjadi typology dari kuasa Tuhan yang mampu mengubah keadaan yang tanpa harapan (hopeless) menjadi full blessing, hari depan yang cerah dan penuh harapan.

Hari ini kita belajar satu lagi rencana besar Allah terhadap kota kecil Bethlehem, pada artikel berikutnya Rencana Allah Yang Besar Untuk Kota Kecil Bethlehem (Part 3) kita akan belajar rencana besar lain yang disiapkan Allah Bapa untuk Bethlehem.


Sumber : Khotbah Bpk. Pdt. Larry Nathan Kurniadi, M.A. pada acara ibadah Minggu, 22 Desember 2013 di GBI Aletheia Yogyakarta.  

Selamat Hari Natal 25 Desember 2013

Shalom sobat semua, hari ini adalah hari Natal, hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh kita semua sebagai orang yang percaya. Bukan pesta pora dan kesenangan duniawi yang kita nantikan, namun kebahagiaan karena hari ini adalah hari kelahiran sang Juru Selamat kita, Yesus Kristus. Hari dimana Tuhan yang berkuasa atas seluruh dunia meninggalkan tahta dan segala kelimpahan-Nya untuk lahir ke dunia dan menjalani segala penderitaan demi untuk menebus segala dosa-dosa kita. Sehingga kita yang seharusnya tidak layak masuk sorga, dilayakkan-Nya melalui karya penebusan-Nya diatas kayu salib.

Kelahiran Tuhan Yesus memang pantas untuk kita rayakan, karena hari ini memang hari yang penuh dengan sukacita. Namun hendaknya jangan sampai kita meninggalkan makna dari Natal itu sendiri, jangan sampai kita merayakan Natal tanpa kehadiran Yesus di dalam perayaan kita. Kemeriahan Natal bisa kita saksikan dimana-mana, mulai dari mall, pusat perbelanjaan, hotel, dll. Sungguh menyenangkan bisa merayakan Natal karena kita tahu persis makna dari hari Natal tersebut.

Natal tahun ini punya arti yang cukup spesial bagi saya, karena tahun ini dipercaya untuk terlibat dalam beberapa acara Natal di gereja, seperti ikut dalam drama komedi Natal pada acara Natal bersama AWG (Aletheia Women of Grace) dan AFF (Aletheia Family Faithzone) pada tanggal 16 Desember 2013. Dalam drama tersebut, saya berperan sebagai Gatot Kacang (plesetan dari Gatot Kaca :D)

Drama Komedi Natal - Berperan sebagai Gatot Kacang




Lagi ngerjain Bapak Pendeta Larry
Ada Trio Superhero - Gatot Kacang, Suparman dan Batman
Dan juga pada perayaan Natal 25 Desember 2013 ini saya mendapat kehormatan untuk memimpin gabungan 2 group choir di GBI Aletheia yaitu Semperfi dan CGDM. Memang capek sih, apalagi saat ini cukup sibuk mengurus pekerjaan, namun kebanggaan bisa melayani Tuhan mengalahkan semua rasa capek tersebut.
Lagi beraksi memimpin choir Semperfi dan CGDM
Ada yang bisa menemukan dimana saya?
Akhirnya semua acara sudah berjalan dengan baik dan lancar. Puji Tuhan :). Tapi kesibukan masih belum selesai, karena sebentar lagi akan ada ibadah tutup tahun dan menyambut tahun yang baru, tapi bagaimanapun semangat untuk melayani Tuhan harus tetap terus menyala-nyala, jangan pernah biarkan api tersebut memudar atau bahkan hingga padam. Ciayoooo...

Selamat Hari Natal 25 Desember 2013
Tuhan Yesus Memberkati :)

Minggu, 22 Desember 2013

Rencana Allah Yang Besar Untuk Kota Kecil Bethlehem (Part 1)

Saat ini kita mulai memasuki periode Natal. Bulan ini cukup sibuk bagi kita semua yang terlibat dalam berbagai kegiatan di Gereja. Masih berkaitan dengan artikel-artikel saya sebelumnya yang membahas tentang kelahiran Yesus, kali ini saya masih ingin menulis berbagai artikel tentang hal-hal yang terjadi seputar hari Natal. Natal sangat identik dengan peristiwa kelahiran Tuhan Yesus ke dunia pada sekitar 2000 tahun yang lalu. Peristiwa Natal juga sangat erat kaitannya dengan Bethlehem, sebuah kota kecil tempat dimana Yesus dilahirkan.

Dalam nubuatannya sekitar 700 tahun sebelum Natal, Nabi Mikha berkata, "Tetapi engkau, hai Bethlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala." (Mikha 5 : 1). Dalam ayat ini sangat jelas sekali jika Nabi Mikha menyatakan bahwa Bethlehem adalah sebuah kota kecil yang kemudian menerima anugerah yang sangat besar, karena menjadi tempat kelahiran juru selamat dunia.

Bethlehem adalah sebuah kota kecil yang jaraknya hanya sekitar 10 kilometer dari Yerusalem. Pada zaman kelahiran Yesus, penduduknya sangat sedikit, tercatat hanya beberapa ratus orang saja. Namun melalui tempat yang kecil ini, ternyata Allah telah menyiapkan sebuah rencana yang besar untuk seluruh umat manusia. Apa saja rencana besar tersebut? Mari bersama-sama kita belajar tentang rencana besar Allah terhadap kota ini.

Bethlehem - The Power of God's Transformation
Nama Betlehem untuk pertama kalinya muncul dalam Alkitab yaitu pada kitab Kejadian 35 : 16 - 20. Pada saat itu dikisahkan Yakub bersama-sama dengan keluarganya sedang dalam perjalanan hingga mencapai daerah Efrata, tiba-tiba saja istri dari Yakub, yaitu Rahel, merasakah sakit dan merasa hendak bersalin. Setelah melalui perjuangan yang keras dan penderitaan yang sangat berat, akhirnya Rahel berhasil melahirkan anaknya, yang kemudian anak tersebut diberikan nama Ben-oni (son of my sorrow), yang kira-kira artinya adalah anak dari penderitaanku. Setelah melahirkan, tidak lama kemudian Rahel meninggal dunia dan dimakamkan di daerah Bethlehem. Karena merasa tidak cocok dengan nama anaknya tersebut, maka akhirnya Yakub mengubah nama Ben-oni menjadi Benyamin (son of my right hand) yang kira-kira artinya adalah anak yang menjadi kebanggaanku/kepercayaanku.

Peristiwa di Bethlehem ini suatu typology dari apa yang dialami oleh Yesus. Dalam Yesaya 53 : 1 - 3, Yesus digambarkan sebagai "a man of sorrows' karena penderitaan luar biasa yang dialami oleh Yesus dengan puncaknya adalah kematian-Nya diatas kayu salib. Namun, kita sebagai orang percaya tahu bahwa penderitaan-Nya tersebut merupakan suatu jalan untuk kemenangan yang luar biasa, dimana pada akhirnya Tuhan Yesus bangkit, naik ke sorga dan ditinggikan begitu rupa sehingga Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Son of God's right hand) - Lihat Markus 14 : 62. hal ini menunjukkan bahwa Yesus memiliki full power dan full authority sebagai Allah yang Maha Kuasa. Dengan demikian Bethlehem mengingatkan kita tentang "The power of transformation' yang Yesus lakukan untuk mengubah sorrow (kesedihan/penderitaan) menjadi suatu kemenangan yang luar biasa.

Hari ini kita belajar satu rencana besar Allah terhadap kota kecil Bethlehem, pada artikel berikutnya Rencana Allah Yang Besar Untuk Kota Kecil Bethlehem (Part 2) kita akan belajar rencana besar lain yang disiapkan Allah Bapa untuk Bethlehem.


Sumber : Khotbah Bpk. Pdt. Larry Nathan Kurniadi, M.A. pada acara ibadah Minggu, 22 Desember 2013 di GBI Aletheia Yogyakarta

Kamis, 19 Desember 2013

Apa Tujuan Yesus Datang ke Dunia (Part 3)

Hallo sobat, gimana kabar kalian hari ini? Hari ini, saya ingin melanjutkan tulisan saya sebelumnya yaitu Apa Tujuan Yesus Datang ke Dunia (Part 2). Pada artikel pertama kita belajar bahwa alasan Yesus datang ke dunia adalah untuk menjadi juru selamat dunia. Pada artikel kedua kita belajar alasan berikutnya yaitu Yesus datang untuk menjadi Jalan. Pada artikel kali ini saya akan membahas alasan ketiga atau alasan terakhir mengapa Yesus mau turun ke dunia, alasan tersebut adalah

Ketiga - Tuhan Yesus Datang Untuk Memberikan Hidup Yang Kekal
Tujuan Yesus datang ke dunia, yang pertama adalah sebagai juru selamat, kemudian Yesus menyelamatkan dengan cara menjadi jalan penghubung bagi bumi dan sorga, dan hasil akhir dari karya-Nya sebagai juru selamat adalah Memberikan Hidup yang Kekal. Kehidupan kekal tanpa kematian adalah impian setiap manusia sepanjang masa. Berbagai macam cara digunakan oleh manusia agar menjadi awet muda dan bahkan hidup kekal, mulai dari cara-cara simple dengan perawatan kecantikan maupun hingga cara-cara negatif dengan bantuan kuasa-kuasa kegelapan. Namun hidup kekal yang menjadi dambaan banyak manusia ini berada sepenuhnya di tangan Yesus. Dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru, terdapat empat kata yang digunakan untuk menggambarkan "hidup" :
  • Bios - Gerak, manusia yang masih hidup pasti ada pergerakan pada dirinya
  • Psuche - Nafas, manusia yang hidup pasti ada nafas di dalamnya
  • Anastrophe - Tingkah Laku, manusia yang hidup pasti memiliki tingkah laku
  • Zoe aionios - Hidup yang kekal, The God's kind of life

Dalam Yohanes 3 : 16, ayat inti pada hari Natal, memberikan satu syarat mutlak untuk bisa menerima hidup yang kekal yaitu Percaya saja. Hal ini sangat simple dan sederhana, banyak orang tidak bisa menerimanya begitu saja, sehingga membuat banyak orang berusaha sekuat tenaga berbuat amal ini dan amal itu agar bisa selamat dan memperoleh hidup yang kekal. Di dalam Injil Yohanes 3 : 16 terdapat kata "Barangsiapa percaya ia beroleh hidup yang kekal", perkataan ini mengandung tiga pengertian, yaitu
  • Bukan percaya sebagai pengetahuan akal budi, tetapi percaya yang keluar dari hati yang disertai dengan penyerahan diri
  • Percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat yang menanggung semua dosa-dosa kita di kayu salib
  • Percaya akan anugerah (kasih karunia) atau CHARIS (kita yang sebenarnya tidak layak untuk masuk ke dalam sorga, namun diijinkan untuk masuk sorga hanya karena kasih karunia dari Yesus saja
Empat aspek dari hidup yang kekal sebagai hasil dari karya Yesus yang ketiga sebagai juru selamat harus kita pahami dengan baik, yaitu
  1. Hidup yang kekal mengandung aspek waktu; waktu yang tanpa batas akhir, bahkan semilyar tahun pun belum selesai, seratus trilyun tahun juga baru dimula.
  2. Hidup yang kekal mengandung aspek kualitas. Yesus menyebutnya dengan istilah Abundant Life (hidup yang berkelimpahan), yang menunjuk pada peningkatan kualitas hidup secara extrim sehingga tidak ada lagi tempat untuk hal-hal negatif, seperti air mata, ratapan, sakit-penyakit dan maut (Wahyu 21 : 4). Yang ada hanyalah sukacita yang berlimpah-limpah.
  3. Hidup yang kekal mengandung aspek persekutuan. Tidak ada perpisahan dengan Allah selama-lamanya. Dalam Wahyu 21 : 3 dijelaskan bahwa kita akan memiliki kedekatan dengan Allah yang berlangsung sampai selamanya tanpa ada sedetikpun perpisahan.
  4. Hidup kekal mengandung aspek warisan yang luar biasa. Sebagai anak-anak Allah, semua orang yang percaya kepada-Nya berhak untuk menikmati apa yang menjadi milik Bapa selama-lamanya.
Akhirnya kita sampai pada penghujung pelajaran kita mengenai tiga alasan utama Yesus datang ke dunia. Semoga artikel ini memberikan manfaat bagi sobat semua. GBU

Sumber : Khotbah Bpk. Pdt. Larry Nathan Kurniadi, M.A. pada acara ibadah Minggu, 15 Desember 2013 di GBI Aletheia Yogyakarta

Rabu, 18 Desember 2013

Apa Tujuan Yesus Datang ke Dunia (Part 2)

Hallo sobat, melanjutkan tulisan saya sebelumnya yaitu Apa Tujuan Yesus Datang ke Dunia (Part 1), yang mana kita telah membahas tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia - bagian yang pertama, sekarang pada artikel ini saya ingin membahas alasan yang kedua. Apa itu? yuk kita lihat bersama-sama.

Kedua - Tuhan Yesus Datang Untuk Menjadi Jalan
Pada bagian ini, tujuan Yesus datang ke dunia adalah untuk menjadi "jalan" atau penghubung antara manusia dengan Bapa di Sorga. Hal ini bisa kita lihat dalam Injil Yohanes 16 : 6, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku".

Lalu akan muncul pertanyaan : Bagaimana caranya dan apakah Yesus bisa menjadi penghubung bagi bumi dan Sorga? Bukankah pada zamannya Yesus hidup juga sudah sangat banyak orang bijak dan tokoh yang memberikan pelbagai pengajaran tentang keselamatan? Apakah Yesus hanya salah satu dari sekian banyak jalan yang ditawarkan kepada umat manusia? Untuk menjawabnya, saya ajak sobat semua untuk merenungkan ilustrasi berikut ini :

"Suatu hari ada seorang sedang berjalan secara tidak sengaja terperosok kedalam sebuah sumur kering, berkali-kali ia  berusaha untuk memanjat naik namun usahanya selalu gagal, ia berteriak-teriak minta tolong. Singkat kata, lewatlah seorang tokoh agama lalu mendengar suara orang tersebut minta tolong, lalu ia menyarankan kepada orang yang di dalam sumur untuk mengambil sekop dan menggali dinding di sekitar sumur dan dijadikan pijakan agar bisa memanjat naik. Setelah memberi nasihat tersebut, sang tokoh agama berlalu pergi, namun pertanyaannya adalah dari mana orang di dalam sumur mendapatkan sekopnya?. 

Ia kembali berteriak minta tolong, kemudian seorang tokoh agama lain melintas dan akhirnya berusaha menolong, tokoh agama tersebut memberi nasihat bahwa untuk bisa naik maka ia harus melemparkan seutas tali dari dalam sumur dan dikaitkan pada sebatang pohon, lalu memanjat naik melalui tali tersebut. Setelah memberi nasihat maka tokoh agama itupun segera berlalu pergi, dan sama seperti yang pertama, dari mana ia bisa mendapatkan talinya?. Ia kembali berteriak minta tolong hingga akhirnya Yesus lewat dan berusaha untuk menolongnya. Namun berbeda dengan kedua tokoh pertama yang hanya memberi nasihat, Yesus menolong dengan cara terjun ke dalam sumur lalu mengangkat orang tersebut di atas bahunya agar ia bisa naik dari dalam sumur. Ia mengijinkan tubuhnya "diinjak-injak" oleh dosa-dosa kita demi untuk menyelamatkan kita semua. Itulah yang membedakan Yesus dibandingkan dengan tokoh agama lainnya".

Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan kepada kita berbagai hal untuk memperoleh keselamatan, tetapi Ia dengan sukarela mengorbankan dirinya disiksa dan disalibkan untuk mengangkut dosa seisi dunia (Yohanes 1 : 29). Untuk bisa menjadi "orang" yang bisa mengangkut seluruh dosa dunia, dibutuhkan 2 (dua) syarat mutlak, yaitu tidak memiliki dosa turunan dari Adam dan Hawa, serta tidak pernah berbuat dosa. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang memenuhi kedua syarat tersebut kecuali Yesus, karena :
  • Kelahiran Yesus bukanlah hasil hubungan sex antara Yusuf dan Maria. Apa yang dikandung oleh Maria adalah hasil kuasa dari Roh Kudus. Yang berarti adalah Virgin Birth, sehingga Yesus tidak memiliki dosa turunan yang biasa diwariskan oleh orang tua kepada anaknya. (Matius 1 : 18 - 25, Lukas 1 : 26 - 38)
  • Yesus menjalani hidup dan pelayanannya selama kurang lebih 33 tahun tanpa dosa. Hal tersebut bisa kita lihat pada kesaksian Petrus (1 Petrus 2 : 22), kesaksian Yudas (Matius 27 : 4), kesaksian Pilatus (Yohanes 19 : 4), kesaksian roh-roh jahat (Lukas 4 : 33 - 34), dan kesaksian Yesus sendiri saat memberikan tantangan kepada orang-orang yang tidak menyukainya (Yohanes 8 : 46)

Ketika Yesus berada di atas kayu salib, Ia berseru "Tetelesthai" yang artinya Pertama, tujuan-Nya datang kedunia sebagai juru selamat sudah selesai; Kedua, Jalan yang menghubungkan Sorga dan bumi juga sudah selesai. Yesus bukanlah satu dari sekian banyak jalan, Ia adalah satu-satunya Jalan.
Jesus is The Only Way to Heaven

Sekian dulu, pada artikel berikutnya kita akan bahas alasan ketiga, mengapa Yesus datang ke dunia.

Sumber : Khotbah Bpk. Pdt. Larry Nathan Kurniadi, M.A. pada acara ibadah Minggu, 15 Desember 2013 di GBI Aletheia Yogyakarta

Minggu, 15 Desember 2013

Apa Tujuan Yesus Datang ke Dunia (Part 1)

Jika pada suatu pagi kita berdiri di pinggir jalan raya, pasti kita akan melihat begitu banyak orang yang berlalu lalang di jalan tersebut, baik dengan berjalan kaki, bersepeda, mengendarai sepeda motor, mobil, becak, dll. Apakah mereka semua berada  di jalan itu sepanjang hari? tentu saja tidak. Mereka berada di jalan tersebut tentu saja mempunyai suatu maksud dan tujuan, seperti berangkat sekolah, bekerja, maupun tujuan-tujuan lainnya. Seperti juga pada hari Natal sekitar 2000 tahun yang lalu, Tuhan Yesus turun ke dunia tentu juga memiliki maksud dan tujuan tertentu. Lalu apakah tujuan Tuhan Yesus meninggalkan kemuliaan Sorga dan turun ke dunia ber-inkarnasi menjadi manusia, lahir di kandang binatang yang hina di daerah Bethlehem?

Jika kita pelajari firman dengan teliti, maka kita akan mengetahui yang menjadi alasan dasar mengapa Tuhan Yesus mau-maunya turun ke dunia. Mari saya ajak sobat semua untuk melihat 3 (tiga) alasan tersebut.

Pertama - Yesus Datang Untuk Menjadi Juru Selamat

Tujuan Yesus datang sebagai juru Selamat ini bisa kita lihat dari apa yang diungkapkan oleh para malaikat kepada para gembala yang sedang menjaga domba-domba di malam Natal. Malaikat tersebut berkata, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa : hari ini telah lahir bagimu juruselamat, yaitu Kristus, TUHAN, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." (Lukas 2 : 10 - 12).

Sebelum Tuhan Yesus datang kedunia, umat manusia saat ini berada dalam keadaan "tidak selamat" dan tidak mempunyai "juru selamat". Mengapa bisa begitu? Untuk lebih jelasnya, mari kita buka Alkitab kita dalam Kejadian fs. 1 - 3. Pada awal mula penciptaan, Adam dan Hawa berada dalam keadaan selamat sejahtera dan tanpa dosa, memiliki hubungan yang sangat indah dengan Bapa Sang Pencipta. Namun akibat godaan si Iblis maka manusia pun akhirnya melanggar perintah Allah dan jatuh ke dalam dosa. Jatuhnya manusia ke dalam dosa ini menimbulkan beberapa akibat, yaitu
  • Kematian secara roh (Kejadian 2 : 17), putusnya hubungan yang harmonis dengan Allah. Saat Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, tubuh mereka tetap hidup, namun roh yang ada pada mereka menjadi mati.
  • Tubuh manusia pada mulanya diciptakan untuk bisa menikmati kekekalan, namun pada akhirnya berubah menjadi rapuh dan fana dan berujung pada kematian fisik (Roma 6 : 23). Kita bisa melihat saat ini tubuh manusia semakin lama semakin lemah, tidak ada manusia yang tidak memiliki kelemahan fisik, buktinya bisnis apotik semakin menjamur, kebutuhan obat-obatan semakin tinggi. Tubuh manusia, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki tidak ada satupun yang bisa lolos dari yang namanya penyakit. Mulai dari penyakit ringan seperti ketombe dan panu hingga penyakit berat seperti kanker, diabetes, jantung, ginjal, dll.
  • Dosa yang dibuat oleh Adam dan Hawa ini akhirnya disebarkan pada seluruh dunia melalui keturunannya (Roma 5 : 12). Mulai sejak itulah hidup manusia tidak bisa dilepaskan dari yang namanya dosa.
  • Ending dari kehidupan manusia yang penuh dengan dosa inilah yang akan membawa pada hukuman yang kekal di Neraka (Ibrani 9 : 27)
Keadaan seperti empat hal diatas membuat manusia berada dalam posisi "tidak selamat" dan membutuhkan seorang "juru selamat" yang dapat menyelamatkan dari hukuman yang kekal tersebut. Pada hari Natal, Anak Allah yaitu Yesus dikaruniakan kepada seluruh umat manusia sebagai juru selamat dunia.


Pada artikel ini kita belajar alasan yang pertama dulu ya, pada artikel selanjutnya "Apa Tujuan Yesus Datang ke Dunia (Part 2)", saya akan tuliskan juga dua alasan lainnya. So, disimak terus ya :)

Sumber : Khotbah Bpk. Pdt. Larry Nathan Kurniadi, M.A. pada acara ibadah Minggu, 15 Desember 2013 di GBI Aletheia Yogyakarta.

Jumat, 13 Desember 2013

Menang Tapi Sebenarnya Kalah

Hallo sobat, saya ingin menceritakan kejadian yang baru saja berlangsung dan dialami oleh salah seorang karyawan saya. Ceritanya pada hari kemarin saya menugaskan dia untuk mengambil sebuah PC/komputer saya yang baru saja diperbaiki dan diinstall ulang di kantor pos pusat yogyakarta dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio milik saya. Dalam perjalanan pulang, secara tidak sengaja dia terlibat insiden dengan dua orang yang mengendari satu sepeda motor sehingga mengakibatkan PC yang baru saja diperbaiki terjatuh di jalan dan rusak kembali.

Adu argumen pun terjadi, kedua belah pihak tidak mau dipersalahkan sehingga akhirnya harus dilerai di pos polisi terdekat. kata damai diperoleh dengan kesepakatan bahwa biaya perbaikan PC yang rusak akan ditanggung kedua belah pihak secara prorata. Akhirnya secara bersama-sama kedua pihak pergi ke toko komputer terdekat untuk memperkirakan total biaya yang harus dikeluarkan. Setelah diperiksa, ternyata biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp. 210.000,-, yang berarti masing-masing pihak harus menanggung kerugian sebesar Rp. 105.000,-. Namun sayangnya pihak kedua tidak konsisten dengan kesepakatan awal yaitu menanggung 50% dari kerugian, dan hanya bersedia membayar Rp. 50.000,-. Keributan pun tidak bisa dihindarkan hingga puncaknya terjadi perkelahian antara kedua pihak.

Pulang ke toko, karyawan langsung saya tanyain kejadiannya, cerita panjang lebar akhirnya saya tarik kesimpulan dia "kalah". Kalah disini dalam artian jasmani dan juga rohani. Kalah secara jasmani sudah jelas, karena terpaksa berkelahi 3 lawan 1, terluka, kehilangan jam tangan, dan sukses menambah musuh baru. Sedangkan kalah secara rohani memperlihatkan ketidakmampuan dalam mengontrol emosi. Waktu saya muda, ya sekitar umur 15 - 23 tahun, saya sangat suka berkelahi, seolah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa saya jagoan hebat, ada kebanggaan tersendiri jika diakui sebagai "preman" oleh orang-orang sekitar. Namun semua itu berubah setelah saya lebih mengenal Tuhan Yesus, memang perubahan tidak terjadi secara drastis dan membutuhkan waktu yang cukup panjang, bahkan  saat ini di usia ke -33 tahun terkadang saya masih sulit mengendalikan emosi saya.

Terkadang kita selalu berusaha menonjolkan penampilan luar yang ada pada kita, kemampuan fisik yang hebat, keinginan untuk dipuji orang lain, dll. tapi kita tidak pernah memperhatikan apa yang ada di "dalam" kita yaitu roh dan jiwa kita. Tubuh kita bisa besar, kuat dan gagah seperti Ade Rai, tapi ternyata roh kita "kurus kering" karena tidak pernah mendapatkan santapan rohani dan juga tidak pernah dilatih oleh masalah-masalah rohani. So, penampilan fisik memang perlu, namun roh dan jiwa juga butuh "makanan" yaitu doa dan firman.

Rabu, 11 Desember 2013

Latihan Parodi Untuk Ibadah Natal AWG & AFF di Gereja

Shalom sobat sekalian, selamat malam. Pukul 10.45 WIB saya baru saja pulang dari gereja sehabis latihan drama parodi untuk mengisi acara Natal gabungan AFF (Aletheia Family Faithzone) dan AWG (Aletheia Women of Grace). Karena sesampainya di rumah, saya masih belum mengantuk maka saya ingin bercerita sedikit di blog ini. Acara Natal bersama akan diselenggarakan pada hari senin tanggal 16 Desember 2013 di GBI Aletheia. Rencana awal adalah latihan akan dilaksanakan hari ini mulai pukul 18.30 WIB, namun dikarenakan masih harus menunggu bagian lain, khususnya Praise and Worship maka latihan baru dimulai pada pukul 21.00. Alhasil lumayan lama juga nunggunya, tapi Puji Tuhan walaupun lumayan lama menunggu namun saya cukup terhibur juga saat menonton rekan-rekan choir berlatih gerakan untuk mengiringi lagu yang dibawakan oleh Worship Leader.

Pukul 21.00 latihan dimulai, ada beberapa konsep yang diubah dari latihan sebelumnya. Sebelumnya saya berperan sebagai malaikat, namun karena dalam cerita lumayan sulit untuk "tune" dengan rekan-rekan, akhirnya saya bertukar peran sebagai Gatot Kacang (plesetan dari Gatot Kaca). Pada awal latihan rasanya sangat kikuk karena harus mendalami peran lagi, tapi lama-kelamaan akhirnya bisa "tune" dengan rekan-rekan. Saya tergolong orang yang banyak ngomong, tapi saat harus mendalami peran "ndagel" ternyata tidak semudah saat kita menonton acara Opera Van Java (OVJ) yang seolah-olah pemainnya sudah begitu menyatu satu sama lain. Awalnya terlihat seperti sesuatu yang gampang, namun saat memerankannya di atas pentas ternyata begitu sulit untuk berekspresi layaknya seorang aktor. Pantas saja bayaran yang diterima bintang film bisa sangat tinggi karena ternyata pekerjaan mereka membutuhkan keahlian khusus ya.

Dengan kejadian ini menjadi pembelajaran yang sangat berguna bagi saya bahwa menjadi aktor dan aktris itu tidak mudah. Tapi apapun itu, kita sebagai pelayan Tuhan harus selalu mengupayakan yang terbaik walaupun itu bukan bidang keahlian kita sehingga berkat Tuhan pun akan selalu tercurah buat kita yang setia melayani-Nya. Tetap semangat dan pantang menyerah....

Sudah dulu ya...dah mulai ngantuk nih...:D

Selasa, 10 Desember 2013

Lima Hal Yang Efektif Untuk Merusak Suatu Pernikahan (Part 2)

Pada artikel saya kali ini ingin melanjutkan tulisan saya sebelumnya yaitu Lima Hal Yang Efektif Untuk Merusak Suatu Pernikahan (Part 1). Dari Lima hal yang saya janjikan, kemarin baru sempat menulis Dua saja, nah pada hari ini saya akan menulis yang Tiga selanjutnya. Apa saja itu? Mari kita lihat bersama-sama.

3. Berusaha Keras Untuk Megubah Pasangan Kita

Seringkali sewaktu berpacaran dan kita melihat ada kekurangan pada pasangan, kita akan berpikir setelah menikah nantinya akan bisa mengubah sifat dan kebiasaan-kebiasaan buruk pasangan yang tidak kita sukai. Namun fakta yang terjadi adalah kita tidak bisa mengubahnya dan biasanya justru sifat buruk itu bisa berkembang ke arah yang semakin parah, sehingga membuat hubungan suami-istri menjadi semakin runcing akibat munculnya ego dari masing-masing pihak yang selalu menganggap dirinya benar dan berusaha untuk mengubah pasangannya.

Hal seperti ini sangat berbahaya, untuk itu ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk meminimalisir konflik dengan pasangan yang mungkin akan muncul antara lain dengan belajar untuk hidup berdampingan dengan kenyataan, belajar menerima apa adanya, jangan berpikir untuk mengubah orang lain tapi ubahlah diri kita sendiri terlebih dahulu, serta berusahalah untuk saling memberi apresiasi kepada pasangan kita.

4. Melampiaskan Kemarahan Dengan Cara Yang Tidak Sehat
Marah adalah sesuatu yang wajar dalam kehidupan ini, yang menjadi tidak wajar adalah jika kita tidak bisa mengendalikan amarah tersebut dan kemudian terjebak dalam emosi yang berkepanjangan dan merusak. Karena amarah justru membuat sesorang tidak dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul dengan baik, tidak mampu membedakan hal yang benar dan tidak benar, menjadi "buta" terhadap hal-hal rohani, dll. Lalu bagaimanakah cara kita untuk bisa mengatasi rasa marah dalam diri kita?
  • Instrospeksi, periksa diri kita apakah kita memang tergolong orang yang suka marah? Kalau jawabannya "Ya", maka kita harus segera minta ampun pada Tuhan.
  • Bertanya pada diri sendiri : Mengapa Saya Marah?
  • Menentukan "Thema Kemarahan", Harus spesifik terhadap penyebab kemarahan, jangan sampai menyebar ke hal-hal yang yang tidak ada sangkut pautnya.
  • Tetap mengusahakan suatu perdamaian.
  • Jika memang harus marah, cepat selesaikan, dan jangan biarkan berlarut-larut. Seperti tertulis dalam Efesus 4 : 26, Apabila kamu menjadi marah janganlah kamu berbuat dosa, janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu.
  • Jangan berbuat dosa. Berusaha menyalurkan kemarahan dengan cara yang positif, jangan sampai melukai hati orang. Kita boleh marah terhadap seseorang, tetapi hanya terhadap perbuatan/dosanya dan bukan terhadap pribadi orangnya.
5. Jangan Libatkan Tuhan dan Berusaha Andalkan Diri Sendiri
    Pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan merupakan lembaga yang diciptakan oleh Tuhan, sehingga kitapun diberkati oleh Tuhan. Rasanya menjadi sangat konyol jika kita membangun suatu lembaga pernikahan tanpa mau melibatkan Tuhan sebagai pencipta (Creator), yang memiliki blue print atas bangunan rumah tangga kita. Seperti ada tertulis dalam Yeremia 17 : 5, 7,"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh daripada Tuhan! Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan".

Nah, kalau kelima cara tadi adalah untuk merusak pernikahan, lalu bagaimanakah cara yang efektif untuk menguatkan pernikahan? Caranya adalah kebalikan dari kelima hal tadi, yaitu
  1. Kerjakanlah Pekerjaan Rumahmu
  2. Peliharalah Komunikasi Yang Efektif Dengan Pasangan
  3. Terimalah Pasangan Apa Adanya, Dan Mulai Berubah Dari Diri Sendiri
  4. Kontrol Amarah Dengan Bijak
  5. Libatkan Tuhan Dalam Setiap Keputusan
Sumber : Khotbah Pdt. Larry Nathan Kurniadi, M.A. pada acara Aletheia Family Faithzone di GBI Aletheia Yogyakarta.

Minggu, 08 Desember 2013

Kaliurang - Destinasi Liburan Yang Menyenangkan

Hallo sobat semua, selamat hari minggu, selamat menikmati liburan akhir pekan ya. Gimana liburan sobat semua hari ini?, tentu sangat menyenangkan bukan setelah selama enam hari disibukkan dengan pekerjaan, kemudian libur satu hari dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Mungkin ada sebagian sobat yang menikmati hari minggu dengan tidur sepuas-puasnya, ada juga mungkin yang bersih-bersih rumah, tapi bagi saya dan keluarga hari minggu ini memang benar-benar hari spesial karena kami bisa berlibur sekeluarga dan kemudian sorenya beribadah di gereja, untuk memuji dan memuliakan Tuhan serta mengucap syukur atas kebaikan dan penyertaan-Nya kepada kami sekeluarga.

Sejak hari jumat yang lalu, saya dan suami memang sudah berencana untuk berlibur ke Taman Wisata Kaliurang, memang tempat tersebut menjadi tempat favorit saya untuk menghilangkan kepenatan kerja. Saya memang sangat suka dengan udara serta suasana pegunungan yang bersih dan segar, selain itu anak-anak juga sangat menyukainya karena mereka bisa bermain sepeda sepuasnya (sesuatu yang hanya bisa mereka lakukan seminggu sekali), atau bermain ayunan, jungkat-jungkit, dll. Dan kebahagiaan juga makin lengkap karena saat piknik, kami juga mengajak bapak dan juga ibu untuk menikmati liburan. Sebenarnya tidak ada yang istimewa sekali, karena begitu sampai disana kami hanya membentangkan tikar, lalu memesan ronde dan jadah tempe, serta tidur-tiduran dibawah pohon sambil bercerita panjang lebar. Kebersamaan seperti inilah yang membuat hubungan keluarga menjadi semakin erat dan harmonis.

Liburan kami sayangnya cukup singkat karena sore harinya kami harus berangkat ke gereja, terutama suami yang kebetulan dapat tugas untuk pelayanan choir bersama rekan-rekan Semperfi Choir-nya (Pada foto disamping, suami saya nomor 3 dari kiri). Kami sangat senang dan juga bangga karena di sela kesibukan kerja, kami masih bisa memberikan waktu yang terbaik untuk melayani Tuhan, karena selain suami, saya-pun ikut terlibat dalam pelayanan choir bersama rekan-rekan Choir STTL 2, singkatan dari Shout To The Lord 2 (keren ya namanya hehehe...). Sepulangnya dari gereja, kami langsung istirahat dirumah, nonton tv sambil ngobrol sampai jam 21.30. Acara kemudian adalah saat teduh bersama lalu tidur....

Selamat malam semuanya, selamat tidur dan selamat mimpi indah...:)

Rabu, 04 Desember 2013

Lima Hal Yang Efektif Untuk Merusak Suatu Pernikahan (Part 1)

Bagi pasangan muda yang sedang jatuh cinta, maka suatu pernikahan dianggap sebagai puncak dari perwujudan cinta kasih mereka. Dengan pernikahan maka mereka menganggap bahwa pernikahan mereka akan berjalan mulus tanpa ada gangguan. Padahal yang namanya pernikahan tidaklah semudah dan sesimpel saat masih pacaran. Fakta yang terjadi adalah semua janji, cinta, dan impian selama masa pacaran akan banyak diuji saat semuanya telah masuk ke dalam jenjang pernikahan.

Dalam Roma 3 : 23 dikatakan, "Sebab semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Sebab itu, pria dan wanita juga memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa yang besar, dan menjadi kelemahan bagi mereka. Artinya, karena dosa, standar kemuliaan Allah yang sangat tinggi menjadi hilang dan rusak dalam kehidupan manusia. Ketika tabiat dosa masuk dalam kehidupan manusia, khususnya suami-istri, maka secara sadar maupun tidak sadar suami-istri bisa "menghancurkan pernikahan" mereka sendiri. It's just about the time that their marriage will explode. Karena itulah, saat ini kita akan melihat Lima Cara Efektif Menghancurkan Perkawinan. Efektif disini dalam artian "berbahaya" dan "don't do this at home". Tujuan dari pembelajaran disini adalah agar kita menjadi waspada dan terhindar dari api yang menghanguskan, dan mencegah kebakaran terjadi sehingga kita dapat membangun pernikahan dan keluarga yang harmonis dan kokoh. Yuk, mari kita lihat apa saja kelima cara efektif tersebut yang harus kita hindarkan.
  1. Jangan Lakukan Pekerjaan Rumah
    Pernikahan itu layaknya sebuah PR (Pekerjaan Rumah), kita harus mengerjakannya dirumah. Artinya, jika kita mau pernikahan kita berhasil, maka kita harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah kita. Kita harus serius mengerjakan komitmen, tanggung jawab dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di rumah, bukan diluar rumah.

    Keluarga Vs. Pekerjaan/Pelayanan - Mana yang lebih penting?

    Di dalam 1 Timotius 3 : 5, Rasul Paulus menegaskan, jikalau orang tidak tahu bagaimana mengepalai keluarganya, bagaimana ia dapat mengurus jemaat Allah?. Disini kita lihat bahwa Paulus ingin menegaskan bahwa keluarga jauh lebih penting dibanding dengan pelayanan. Namun sayangnya, kondisi yang terjadi saat ini keluarga bukanlah menjadi bagian yang paling penting dalam kehidupan manusia. Seringkali kita terlihat sibuk dalam pekerjaan maupun pelayanan namun kondisi intern dalam keluarga kita berantakan. Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah "Kualitas Pernikahan Kita Hanya Sebaik Kita Mengerjakan PR Kita". Tugas kita sebagai pasangan suami-istri adalah membangun rumah tangga kita sendiri, Tuhan hanya menolong dan mensupervisi kita. Oleh karena itu ada dua hal yang harus selalu kita camkan baik-baik yaitu untuk istrimu bisa tunduk kepadamu, kau perlu bekerja keras untuk itu, kerja keras untuk bisa menjadi suami yang dihargai istri, dan untuk suami bisa mengasihi istri dan rela berkorban baginya, maka istri juga harus bekerja keras untuk itu.
  2. Biarkan Saja Pola Komunikasi Yang Salah
    Maleakhi 2 : 14, "Oleh sebab Tuhan telah menjadi saksi antara engkau dan istri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan istri seperjanjianmu."

    Dari ayat ini kita belajar bahwa suami-istri disebut sebagai SEKUTU dan TEMAN SEPERJANJIAN. Untuk menggambarkan teman seperjanjian ini, dalam bahasa aslinya berarti sekumpulan alat musik yang dimainkan secara harmonis dan indah. Suami dan istri memiliki instrumen musiknya sendiri-sendiri, yang cara memainkannya juga sangat dipengaruhi oleh masa lalu dan latar belakang mereka, dan juga sifat bawaan yang unik. Lalu, bagaimana menyatukannya sehingga menjadi suatu harmoni yang indah? Caranya adalah dengan menjaga visi hidup yang sama dan merespon "bunyi" karakter pasangannya dan berusaha untuk mengimbanginya dengan positif, pada waktu yang tepat, tekanan yang tepat, dan pilihan nada yang tepat.

    Mengenal Perbedaan Demi Kebersamaan

    Mengenal perbedaan pasangan bukanlah untuk kemudian dipermasalahkan, tetapi untuk diterima sebagai bagian diri untuk melengkapinya agar menjadi sempurna. Komunikasi menjadi bahan baku utama suami istri untuk membangun hubungan dan membangun kepercayaan.

    Saat ini saya hanya membahas dua dari lima hal efektif untuk merusak pernikahan, pada artikel selanjutnya saya akan bahas yang tiga lagi, simak terus ya...dan jangan sampai lima hal ini menjadi penghalang bagi doa kepada Tuhan.

    Sumber : Khotbah Pdt. Larry Nathan Kurniadi, M.A. pada acara Aletheia Family Faithzone di GBI Aletheia Yogyakarta.

Selasa, 03 Desember 2013

Tuhan Adalah Sumber Dari Segala Berkat

Kita percaya jika Tuhan adalah sumber dari segala berkat maupun pertolongan yang ada, termasuk juga inisiatif untuk memberikan pengharapan juga datang dan berasal dari Tuhan, bagian kita sebagai manusia adalah merespon setiap sesuatu yang Tuhan berikan. Dalam beberapa ayat di Alkitab kita ketahui Tuhan Yesus seringkali menggunakan kata "Ayo" yang berarti suatu ajakan atau undangan kepada kita semua. Tuhan Yesus sangat mengerti tentang kebutuhan kita, dan Ia sangat mengerti jika kita sedang berada dalam keadaan kekurangan, karena itulah Tuhan memberikan semuanya itu kepada kita secara cuma-cuma alias gratis.
Banyak dari kita seringkali tidak mengerti akan rencana Tuhan dalam kehidupan kita, sehingga kita tidak tahu bagaimana cara untuk meraih berkat-berkat yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Seringkali kita kecewa kepada Tuhan tanpa kita mau koreksi dan instrospeksi diri kita sendiri, kebanyakan dari kita kemudian mencari pertolongan dan pengharapan diluar Tuhan. Padahal pertolongan dan pengharapan tersebut hanyalah bersifat semu atau sementara. Seringkali kita berpikir bahwa harta kekayaan, jabatan yang tinggi dan juga tingkat kecerdasan yang tinggi dapat mengatasi segala macam persoalan hidup kita, tetapi dengan jelas dan gamblang sekali Tuhan Yesus berkata, "...diluar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15 : 5b)

Yang harus selalu kita ingat adalah bahwa kekuatan kita ada batasnya, dan semua yang kita miliki seperti harta kekayaan, jabatan maupun kepandaian bisa habis lenyap dalam sekejap mata karena kita tinggal di bumi, seperti ada firman, "...di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.” (Matius 6 : 19b). Tetapi dalam Tuhan kita akan mendapatkan berkat dan jaminan hidup yang tidak dimiliki orang-orang di luar Tuhan. Yesus sendiri berkata, ”Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10 : 10b).

Ada pun kunci yang harus kita perhatikan untuk dapat menikmati berkat-berkat dari Tuhan adalah:
  • Senantiasa dengar-dengaran akan firman Tuhan. (Yesaya 55 : 3). Kita harus mau melangkah untuk melakukan kehendak Tuhan dan hidup dalam ketaatan. ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15 : 7). 
  • Selalu mencari Tuhan dan  bersandar kepada-Nya (Yesaya 55 : 6). Kita harus bergaul akrab dengan Tuhan, serta mempercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya
  • Salurkan berkat yang Tuhan percayakan kepada kita. Tuhan juga menginginkan kita untuk bisa menjadi Channel of Blessing atau saluran berkat bagi orang lain di sekitar kita. percayalah bahwa Ia akan memberkati kita lebih lagi, karena Tuhan Yesus tidak pernah berhutang.



Apa pun yang kita perlukan, Tuhan pasti sanggup menyediakan,
asal kita mau mengerjakan bagian kita.

Senin, 02 Desember 2013

Telah Terbayar Lunas Oleh Segelas Susu

Kisah ini terjadi di suatu kota kecil, dimana di kota kecil tersebut hiduplah seorang anak laki-laki yang miskin. Ia hidup sebatangkara, saat itu sudah seharian ia tidak mendapatkan makanan dan tidak ada uang sepeserpun di dalam kantongnya. Karena terpepet dan sudah sangat kelaparan akhirnya ia memberanikan diri untuk mengetuk sebuah rumah untuk meminta makanan. Namun keberaniannya tiba-tiba lenyap tatkala seorang wanita muda membuka pintu rumah tersebut. Akhirnya ia urung meminta makanan dan hanya meminta segelas air untuk diminum.

Namun ternyata si wanita tersebut cukup jeli dan bisa melihat kondisi si anak laki-laki dan sudah bisa menebak bahwa ia kelaparan. Maka, ia segera masuk ke dalam dan akhirnya keluar dengan membawakan segelas besar susu. Si anak laki-laki dengan gugup bertanya "Berapa harga segelas susu ini?".

Si wanita muda menjawab, "Ibu saya mengajarkan, jangan meminta bayaran atas perbuatan baik yang kami lakukan."
"Saya mengucapkan terima kasih yang paling dalam atas kebaikanmu" balas si anak laki-laki itu setelah menghabiskan susu di dalam gelas tersebut.
 
Lalu semuanya berjalan seperti tidak pernah terjadi apapun, si wanita muda sudah melupakan apa yang terjadi hari itu. Dan belasan tahun telah berlalu dan si anak laki-laki tumbuh dewasa dan mengalami garis perjalanan hidup yang baik dan bekerja sebagai seorang dokter spesialis di suatu kota besar.

Wanita muda itu telah tumbuh menjadi seorang wanita dewasa, tetapi malang tak dapat ditolak, karena setelah didiagnosa ternyata ia memiliki suatu penyakit kronis. Semua dokter di kota kecil tersebut telah angkat tangan dan menyatakan tak sanggup hingga akhirnya ia dirujuk ke kota besar dimana terdapat dokter spesialis yang lebih berpengalaman.
Pada satu rumah sakit, terdapat seorang dokter spesialis yaitu Dokter Howard Kelly. Ia pun diminta untuk memeriksa si wanita tersebut. Saat sang dokter mendengar kota asal si wanita, ia merasakan suatu perasaan yang aneh yang datang dengan tiba-tiba. Dengan segera ia turun dari kantornya dan menemui wanita tersebut, dan saat keduanya bertemu maka seketika itu juga sang dokter mengenali bahwa wanita tersebut adalah orang yang telah memberinya segelas susu. Akhirnya proses penyembuhan dan perawatan segera dilakukan melalui proses yang panjang, hingga akhirnya si wanita berhasil disembuhkan dari penyakitnya. Saat hendak pulang, ia menerima amplop berisi kuitansi tagihan rumah sakit, wajahnya langsung pucat karena ia sadar bahwa biaya yang munul sudah pasti sangat besar dan ia merasa tidak akan sanggup untuk membayarnya meskipun harus dicicil seumur hidupnya sekalipun. Dengan tangan yang gemetar, ia membuka amplop tersebut, dan matanya langsung terbelalak saat membaca suatu catatan kecil di bagian pojok atas kertas tagihan tersebut.
 
Telah dibayar lunas dengan segelas susu …” Tertanda, dr. Howard Kelly.
(dr. Howard Kelly adalah anak kelaparan yang pernah ditolong wanita tersebut. Cerita disadur dr buku pengalaman dr. Howard dalam perjalanannya melalui Northern Pennsylvania, AS)
Begitulah, dr Howard Kelly telah menunjukkan kasih melalui perbuatan nyata kepada orang yang telah berjasa dalam hidupnya
Jangan pernah ragu untuk berbuat baik dan jangan pernah mengharap balasan. Pada akhirnya, buah perbuatan akan selalu mengikuti kita.

Minggu, 01 Desember 2013

Apakah Tuhan Juga Menciptakan Kejahatan?

Pada suatu hari, di sebuah kelas tampaklah seorang profesor sedang memberikan suatu mata kuliah kepada para mahasiswanya. Kemudian profesor tersebut mengajukan satu pertanyaan kepada para mahasiswanya.
"Apakah kalian percaya bahwa semua yang ada adalah ciptaan Tuhan?" tanya profesor tersebut.
Lalu spontan saja salah seorang mahasiswa yang duduk di kursi paling belakang menjawab : "Ya Prof, Tidak ada yang perlu diragukan lagi, Tuhan memang yang menciptakan semuanya". Dan hampir semua mahasiswa yang lain pun mengiyakan jawaban temannya tersebut.

Sang Profesor hanya mengangguk kecil, sekilas ia sepertinya setuju dengan jawaban tersebut. Namun tiba-tiba ia bertanya kembali "Jika memang Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan juga mencitakan kejahatan bukan? Sebab tindak kejahatan saat ini bukan hanya sekedar khayalan, namun sudah benar-benar terjadi. Semuanya bisa kita lihat di berbagai surat kabar kriminal dan juga televisi. Nah kalau memang Tuhan menciptakan segalanya, berarti Ia juga yang menciptakan banyak kejahatan saat ini.

Beberapa mahasiswa yang menjawab tadi hanya bisa bengong, dan yang lain menjadi tercengang dan tidak bisa menjawab apa-apa. Melihat kondisinya yang terlihat berada di atas angin dan mahasiswanya terlihat seperti kalah, maka sang profesor hanya tersenyum. Ia merasa sangat senang yang kemudian berkata "Nah, sekarang sudah jelas semuanya. Agama hanyalah mitos, bahkan mungkin Tuhan itu sebenarnya tidak ada. Ia hanya ada di dalam bayangan kalian, bukan diatas langit sana."

Namun tiba-tiba ada seorang mahasiswa yang mengacungkan jarinya yang berkata, "Maaf prof, boleh saya mengajukan satu pertanyaan?"
"Oh..tentu saja. Silakan" jawab si profesor dengan gembira
Si mahasiswa kemudian bertanya,"Prof, apakah dingin itu ada?"
"Ya tentu saja ada, pertanyaan seperti apa itu. Emangnya selama ini kamu tinggal di padang pasir?" sahut sang profesor yang kemudian disambut dengan gelak tawa dari mahasiswa yang lain.

"Sayang sekali Prof, kenyataannya dingin itu tidaklah ada. Menurut hukum Fisika yang saya pelajari, sesuatu dianggap dingin jika tidak ada panas. Suhu -460F adalah suatu ketiadaan panas sama sekali. Semua partikel menjadi diam dan tidak menunjukkan suatu reaksi apapun pada suhu tersebut. Kita lalu menyebut kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas tersebut.

Kelas menjadi hening, semua mahasiswa terdiam dan saling pandang. Namun tak lama kemudian, mahasiswa tersebut kembali berkata,"Satu lagi Prof, apakah gelap itu ada?"
Kali ini jawaban si profesor sedikit ragu-ragu, namun kemudian ia menjawab,"Ya, tentu saja gelap itu ada."
"Mohon maaf, sekali lagi Anda salah Prof. Karena gelap juga tidak ada. Sesungguhnya kata gelap muncul dikarenakan suatu keadaaan dimana tidak terdapat cahaya. Kenyataannya jika cahaya bisa kita pelajari, namun gelap tidak bisa. Untuk mempelajari cahaya, kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan suatu cahaya.”

Atas statement tersebut suasana kelas menjadi semakin hening. Sang profesor diam-diam meringis dalam hati. Saat seperti itu tiba-tiba si mahasiswa kembali mengajukan pertanyaan
“Profesor, apakah kejahatan itu memang ada?”
Kali ini dengan sedikit bimbang, sang profesor itu menjawab, “Tentu, saya telah katakan sebelumnya bahwa memang kejahatan itu ada. Kita sudah seringkali melihatnya di koran dan juga di televisi."

Sambil geleng-geleng kepala, sekali lagi mahasiswa itu membantahnya. "Maaf Prof, sekali lagi Anda salah. Seperti halnya dingin maupun gelap, kejahatan adalah suatu kata yang seringkali kita gunakan untuk mendeskripsikan suatu keadaan dimana tidak ada kasih sayang Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan tidak menciptakan kejahatan, tetapi kajahatan bisa ada karena hasil dari tidak adanya kasih sayang Tuhan di dalam hati setiap manusia. Seperti halnya dingin yang timbul dari kondisi tiada panas ataupun gelap akibat ketiadaan cahaya."

Sang Profesor hanya terdiam sambil manggut-manggut. untuk sesaat suasana di ruang kuliah menjadi sunyi senyap hingga akhirnya sang profesor memecah keheningan dengan berkata. "Siapakah namamu, Nak?'
“Albert, Sir. Albert Einstein”

Ketidakhadiran Tuhan dalam hidup kita adalah penyebab dari munculnya kejahatan.
Yohanes 15 : 4, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”