Senin, 13 Juli 2015

Stop - Jangan Menjadi Orang Yang Munafik

Tuhan Yesus paling sering melontarkan kritikNya kepada kelompok orang Farisi dan para ahli Taurat. Keyakinan Farisi adalah ketaatan pada hukum, hidup diatur dengan mendetail dan sangat teliti. Mereka menetapkan 613 peraturan Tuhan dengan rincian : 248 perintah yang harus dilaksanakan dan 365 larangan. Mereka menerapkan pagar atau rambu-rambu yang ketat agar tidak ada pelanggaran-pelanggaran baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Peraturan ini seringkali memberatkan bagi orang-orang kecil yang tidak mampu secara ekonomi. Secara lahiriah, mereka tampak seperti orang yang taat pada Allah karena mereka terpandang, sering beribadah, memimpin ibadah, dan tahu serta melakukan aturan-aturan yang berlaku. Namun sebagai pemuka agama, mereka gagal memberi teladan dan pengajaran tentang nilai dan hakekat tentang kehidupan rohani.

Mereka hanya mengikat diri mereka sendiri dan orang lain pada peraturan-peraturan, sedangkan hati mereka sama sekali tidak terikat pada Tuhan. Mereka beribadah seperti orang yang sangat taat, namun hati mereka tidak memiliki cinta kasih, baik kepada Tuhan maupun sesama. Pikiran mereka hanya terpusat pada keinginan mereka sendiri saja.

Yesus juga paham benar tentang hukum Taurat, sejak kecil Yesus gemar berdiskusi dengan para pemuka agama. Namun demikian, Yesus tidak terpaku pada ajaran-ajaran yang menyangkut tata lahiriah belaka. Sebaliknya, Yesus menekankan pada apa yang menjadi kehendak Tuhan, yaitu cinta kasih. Itulah hukum yang utama yang sudah merangkum semua hukum di dalam Alkitab.

Peraturan memang baik untuk mengendalikan perilaku masyarakat. Namun, motivasi dalam menjalankan peraturan dan terutama motivasi dalam beribadah jauh lebih penting nilainya. Tuhan tidak ingin kita menjadi orang yang munafik seperti halnya orang Farisi. Tuhan mau kita melakukan ajaranNya dengan hati yang tulus, dan dengan motivasi yang benar yaitu untuk menyenangkan hati Tuhan saja. Bukan untuk kepentingan diri sendiri, apalagi hanya karena ingin tampil dan dilihat orang. Kemunafikan dan kebohongan adalah dosa yang menodai ibadah kita. Sebaliknya, kesungguhan, ketulusan, dan kesetiaan kita untuk hidup dalam kebenaran, dengan jujur, akan berkenan bagi Tuhan dan tentunya akan mendatangkan berkat yang luar biasa bagi hidup kita. GBU (Hikmat Wanita)