Rabu, 16 September 2015

Menikmati Matahari Terbit dengan Bersepeda ke Candi Prambanan

Pagi ini begitu cerah, seperti pada hari-hari sebelumnya, saya bangun lebih awal untuk mulai berolahraga. Olahraga pagi memang menjadi kegiatan favorit saya, karena selain membuat tubuh sehat, olahraga juga membuat pikiran saya menjadi lebih fresh dalam menghadapi pekerjaan setiap harinya. Sejak saya masih kuliah, saya tergolong cukup aktif melakukan aktivitas olahraga pagi seperti joging maupun bersepeda, namun sekitar 4 tahun yang lalu saya bisa dibilang sangat jarang berolahraga karena kesibukan dalam merintis usaha sprei, akibatnya tubuh terasa berat, malas untuk bergerak dan yang paling parah adalah nafsu makan mulai sulit dikontrol, sehingga perlahan namun pasti dan tanpa disadari berat badan saya mulai mengalami peningkatan hingga hampir mencapai 80kg, padahal sebelumnya bobot saya hanya sekitar 66-67kg saja, selain itu ragam penyakit seperti kolesterol, jantung, dll. mulai menjadi warning yang harus saya perhatikan.

Dua tahun terakhir ini saya mulai aktif berolahraga kembali dan disiplin mengatur pola makan sehingga bobot sudah mulai kembali normal ke kisaran angka 66kg. Dengan rutin berolahraga dan diet makanan sehat membuat tubuh saya terasa lebih segar dan nyaman untuk menghadapi aktivitas rutin setiap harinya. Sebenarnya olahraga yang cukup saya gemari antara lain renang, joging, dan bersepeda, namun kini yang menjadi favorit saya adalah bersepeda, karena dengan bersepeda saya bisa menjangkau daerah-daerah yang cukup jauh dari rumah dibandingkan dengan joging. Selain itu, dengan bersepeda keliling daerah, khususnya melalui rute-rute persawahan atau pegunungan yang memiliki pemandangan indah akan membuat hati menjadi terhibur dan terasa seperti sedang rekreasi.

Agenda bersepeda saya hari ini adalah menuju Candi Prambanan, saya suka sekali rute ini karena sambil berolahraga, saya bisa menikmati indahnya matahari terbit di balik ladang dan sawah yang terbentang di sepanjang jalan. Jarak dari rumah saya menuju Candi Prambanan sekitar 15km, atau rute PP sejauh sekitar 30km, yang saya tempuh dalam waktu sekitar 2 jam perjalanan. Buat sobat yang mungkin mengalami problem kelebihan berat badan, bisa mencoba mulai rutin berolahraga pagi karena selain menyehatkan, juga bisa menurunkan berat badan. Selamat Pagi...:)

Selasa, 15 September 2015

Bunda Teresa - Kisah Hidup Misionaris Katolik Yang Mengguncangkan Dunia

Bunda Teresa (Agnes Gonxha Bojaxhiu) dilahirkan di Uskub, Kerajaan Ottoman, 26 Agustus 1910 dan meninggal dunia di Kalkuta, India, pada 5 September 1997 dalam usia 87 tahun. Ia adalah seorang biarawati Katolik Roma keturunan Albania dan memiliki kewarganegaraan India. Dia adalah seorang anak bungsu dari sebuah keluarga di Shkoder, Albania, yang lahir dari pasangan Nikolle dan Drana Bojaxhiu. Ayahnya yang terlibat dalam politik Albania, dan meninggal pada tahun 1919 pada saat ia berusia delapan tahun. Setelah kematian ayahnya, ibunya membesarkannya sebagai seorang Katolik Roma. Ayahnya, Nikollë Bojaxhiu (namanya berarti 'pelukis') berasal dari Prizren, Kosovo. Sementara, ibunya diduga berasal dari sebuah desa dekat Dokovica, Kosovo.


Menurut sebuah biografi yang ditulis oleh Joan Graff Clucas, pada tahun-tahun awal hidupnya Agnes terpesona oleh cerita-cerita dari kehidupan misionaris dan pelayanan mereka di Benggala. Kemudian pada usia 12 tahun, ia merasa sangat yakin dan mulai berkomitmen untuk kehidupan beragama dan merasa mendapatkan panggilan untuk melayani orang miskin. Keputusan akhirnya diambil pada tanggal 15 Agustus 1928, sewaktu ia sedang berdoa di kuil Madonna Hitam di Letnice, tempat dimana ia sering pergi berziarah. Ia pergi meninggalkan rumahnya pada usia 18 tahun dan bergabung dengan Kesusteran Loreto sebagai salah seorang misionaris. Sejak saat itu, ia tidak pernah lagi bertemu dengan ibu atau saudara perempuannya.




Pada tahun 1950, Ia mendirikan Misionaris Cinta Kasih (bahasa Inggris: Missionaries of Charity) di Kalkuta, India. Selama kurun waktu lebih dari 45 tahun, ia bekerja melayani banyak orang miskin, orang sakit, yatim piatu dan juga orang yang sekarat, selain itu ia juga membimbing ekspansi Misionaris Cinta Kasih yang pertama di seluruh India dan selanjutnya di negara lain. Setelah meninggal dunia, ia diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II dan diberi gelar Beata Teresa dari Kalkuta.

Pada sekitar tahun 1970, ia mulai dikenal di dunia internasional melalui pekerjaan kemanusiaan dan advokasi bagi hak-hak orang miskin dan tak berdaya. Misionaris Cinta Kasih terus mengalami perkembangan pesat sepanjang hidupnya dan pada saat ia meninggal dunia, ia telah menjalankan sekitar 610 misi kemanusiaan di 123 negara, termasuk rumah penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, lepra dan TBC, program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah. Banyak pemerintah, organisasi sosial dan juga tokoh-tokoh terkemuka di dunia telah terinspirasi dari karya-karyanya, namun juga tak sedikit filosofi dan implementasi Bunda Teresa yang menghadapi banyak kritik dari berbagai kalangan. Ia menerima berbagai penghargaan, termasuk penghargaan dari pemerintah India, Bharat Ratna (1980) dan Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun 1979. Bunda Teresa merupakan salah satu tokoh yang paling dikagumi dalam sejarah dunia modern. Saat peringatan ulang tahunnya yang ke-100 pada tahun 2010 yang lalu, seluruh dunia menghormatinya dan karyanya dipuji oleh Presiden India, Pratibha Patil.


Bunda Teresa dibaringkan dalam ketenangan di Gereja St. Thomas, Kalkuta selama satu minggu sebelum pemakamannya pada September 1997. Ia diberi pemakaman kenegaraan oleh pemerintah India dalam rasa syukur atas jasanya kepada kaum miskin dari semua agama di India. Kematiannya ditangisi baik di masyarakat sekuler dan religius. Dalam upetinya, Nawaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan mengatakan bahwa Bunda Teresa adalah "Seorang individu langka dan unik yang tinggal lama untuk tujuan yang lebih tinggi". Pengabdian seumur hidupnya untuk merawat orang miskin, orang sakit, dan kurang beruntung merupakan salah satu contoh pelayanan tertinggi untuk umat manusia. Mantan Sekjend PBB, Javier Perez de Cuellar mengatakan: "Ia adalah Pemersatu Bangsa. Ia adalah perdamaian di dunia ini".

Senin, 14 September 2015

Martin Luther - Tokoh Reformasi Kristen Pendiri Gereja Lutheran


Martin Luther adalah seorang pastur Jerman dan ahli teologi Kristen serta pendiri Gereja Lutheran, aliran Gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Ia dilahirkan di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, pada tanggal10 November 1483 dan meninggal dunia di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, pada tanggal 18 Februari 1546 dalam usia 62 tahun.

Dia bisa dikatakan sebagai salah satu tokoh terkemuka bagi Reformasi kekristenan di dunia. Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun ajarannya juga cukup memengaruhi doktrin, dan budaya Lutheran serta tradisi Protestan saat ini. Martin Luther menyerukan kepada Gereja agar kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab yang benar, dan seruan-seruannya tersebut telah melahirkan tradisi baru didalam agama Kristen.

Gerakan-gerakan pembaruan yang dilakukannya berakibat pada perubahan radikal yang juga terjadi di lingkungan Gereja Katolik Roma dalam bentuk Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan pemikiran Martin Luther terhadap kemajuan peradaban Barat dianggap jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Dari berbagai terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan dia berhasil menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan. Berbagai lagu dan nyanyian rohani yang diciptakannya memberi ilham terhadap perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen.

Martin Luther menikah pada 13 Juni 1525 dengan Katharina von Bora dan melalui pernikahannya ini mengakibatkan munculnya gerakan pernikahan pendeta di kalangan banyak tradisi Kristen. Pada tahun 1522 Luther menerbitkan sebuah terjemahan Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Jerman, sedangkan pada 1534 ia bersama dengan rekan-rekannya berhasil menyelesaikan terjemahan Alkitab Perjanjian Lama yang kemudian secara keseluruhan Alkitab diterbitkan. Dia terus bekerja memperbaiki terjemahan tersebut sampai akhir hidupnya.

Terjemahan Luther menggunakan varian dari bahasa Jerman yang biasa digunakan sehari-hari, sehingga mudah dimengerti baik di Jerman Utara maupun Jerman Selatan. Tujuannya adalah supaya Alkitab dengan mudah diakses, dibaca dan dipahami oleh masyarakat Jerman, "Kita berusaha dengan keras untuk menghilangkan hambatan dan kesulitan sehingga orang lain dapat membacanya tanpa hambatan". Alkitab terjemahan Martin Luther menjadi Alkitab berbahasa Jerman pertama yang diterbitkan. Dalam dua bulan sejak diterbitkan, Alkitab ini telah terjual hingga 5000 kopi.

Jumat, 11 September 2015

Jangan Pernah Meragukan Kuasa Tuhan

Meister Eckhart pernah mengatakan, "Semakin Anda kurang berteori tentang Allah, maka Anda akan semakin terbuka untuk menerima berkat-Nya." Pernyataan ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus, "Dimanakah orang berhikmat? Dimanakah Ahli Taurat? Dimanakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah memberi hikmat dunia ini menjadi kebodohan?"

Banyak orang mengukur kemampuan Tuhan dan jalan pikiran Tuhan dengan kemampuan dan jalan pikiran mereka sendiri. Jalan pikiran seperti itu, hanya akan membuahkan ketakutan dan kekuatiran yang terus mengancam kita. Bukan hanya itu saja, orang juga akan menjadi sombong karena kemudian mereka merasa mampu mengerjakan segala sesuatu dengan kemampuan mereka dan mengandalkan kemampuan mereka sepenuhnya untuk mengatasi masalah mereka. Pada akhirnya, mereka gagal karena mereka tidak sadar akan keterbatasan mereka.

Tuhan ingin agar kita senantiasa mengandalkan Dia dan percaya kepadaNya tanpa harus bertanya mengapa begini dan mengapa begitu. Tuhan mau agar kita melakukan saja, apa yang bisa kita lakukan. Tuhan ingin agar kita taat kepadaNya, sebab itulah yang menjadi bagian kita.

Janganlah menganggap diri kita yang paling benar dan berhikmat sehingga kita terlalu sombong dengan jalan hidup kita. Sikap seperti ini hanya akan membuat kita jatuh. Sebaliknya, jangan menganggap diri pandai tetapi andalkanlah Tuhan senantiasa. Mintalah hikmat dan petunjukNya sebelum melakukan sesuatu. Demikian juga jika kita menghadapi masalah-masalah yang rumit. Janganlah kita memaksakan diri kita untuk melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan. Tetapi berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan berserulah kepadaNya dengan iman dan penyerahan diri.

Percayalah bahwa Tuhan akan bekerja dalam kelemahan kita. Dia akan memampukan apa yang tidak mampu kita lakukan. Jangan kuatir sebab Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. kekuatanNya dasyat dan tidak terukur, jalanNya tidak terselami, jadi jangan mencoba untuk mengukur kemampuanNya dengan kemampuan kita, tetapi berserah diri dan percayalah. Maka mukjizat akan terjadi. GBU. (Hikmat Wanita)

Kamis, 10 September 2015

Mata Tuhan Melihat Segala Hal Yang Tak Terlihat

Suatu hari seorang pematung sedang memahat sebuah patung yang akan diletakkan di depan sebuah tembok, dimana tidak seorangpun akan melihat bagian belakang dari patung tersebut. Namun demikian, pematung itu tetap memahat bagian belakang itu dengan sangat teliti dan sama indahnya dengan bagian depan. Seorang pengamat yang melihat pemahat itu bekerja, kemudian bertanya, 'Kenapa Anda memahat bagian belakang patung itu dengan sangat teliti? Toh tidak ada satu orangpun yang akan melihatnya?" Pematung itu kemudian menjawab, "Tetapi Tuhan melihatnya sampai ke belakang."

Banyak orang cukup puas dengan penilaian orang lain yang baik tentang dirinya. Termasuk juga dalam hal beribadah. Mereka tidak mengarahkan perhatian mereka sepenuhnya kepada Allah dan kebenaran-Nya. Mereka juga tidak perduli dengan penilaian Allah tentang dirinya. Mereka melakukan kewajiban agamanya, semata-mata hanya untuk dilihat orang. Mereka mungkin rajin memuji Tuhan, memberi persembahan dan menyumbangkan hartanya untuk amal, namun perbuatan mereka sehari-hari sangat jauh dari kehendak Tuhan. Namun mereka tidak memusingkan hal tersebut. Mereka hanya perduli dengan tampilan luar mereka, sehingga tidak jarang, mereka pun tumbuh menjadi orang-orang yang sangat munafik, yang tidak pernah tulus dalam beribadah. Sebenarnya, mereka punya modal yang besar untuk memberikan yang terbaik bagi Allah. Namun sikap mereka yang seperti itu yang membuat mereka gagal melakukan ibadah dengan maksimal.

Tuhan mau memberkati hidup kita, jika kita mau beribadah dengan tulus. Bukan hanya dalam upacara atau pujian semata, namun lebih dari itu, kita harus mewujudkan ibadah tersebut dalam perbuatan yang nyata, yaitu pendengar yang baik dan berkenan bagi Tuhan. Kita tidak boleh hanya puas menjadi pendengar, tetapi kita sendiri harus menjadi pelaku-pelaku Firman. Jangan pernah puas dengan pujian atau penilaian yang baik tentang diri kita, namun bagaimana kita yang sebenarnya, apakah kita sudah benar-benar baik, itulah yang penting. Tuhan tidak perduli dengan penampilan kita, tetapi Tuhan menilai kita secara keseluruhan, termasuk dari apa yang tidak tampak di mata orang lain. Tuhan menilai ketulusan hati dan penyerahan diri kita secara mutlak kepadaNya. Hikmat Wanita

Tips dan Praktek Berjualan Online: Dedy Liem - Sejarah Berdirinya Jaxine Sprei dan Be...

Tips dan Praktek Berjualan Online: Dedy Liem - Sejarah Berdirinya Jaxine Sprei dan Be...: Nama lengkap saya Dedy Indrawan, SE , sedangkan nama panggilan saya adalah Dedy Liem . Saya anak kedua dari pasangan Liem Boen Lie dan Eny...

Jangan Ragu Untuk Selalu Berbuat Baik

Sesaat sebelum Yesus dijatuhi hukuman mati, Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus. Demikian juga dengan istrinya, yang mendapatkan petunjuk tentang Yesus melalui mimpinya. Pilatus berkuasa dan mempunyai wewenang penuh dan berhak untuk membebaskan Yesus. Akan tetapi, karena desakan dari orang-orang yang sedemikian banyak, Pilatus justru membebaskan seorang pembunuh dan pemberontak bernama Barabas. Pilatus mengingkari hati nuraninya sendiri, dan mencuci tangan, sebagai tanda bahwa dia tidak turut campur dalam masalah tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering mendapati orang-orang yang bersikap apatis seperti Pilatus. Mereka tahu bagaimana harus melakukan kebenaran, tetapi mereka tidak mau melakukannya. Motivasinya bermacam-macam, mulai dari tidak mau tahu, atau takut jika nantinya akan disalahkan oleh orang lain. Mereka mungkin berpikir bahwa tindakannya mungkin tidak membawa pengaruh apapun bagi dirinya. Namun mereka tidak tahu bahwa perbuatan baik yang tidak dilakukan, itu sama saja dengan membiarkan pengaruh dan kejadian buruk terjadi pada diri orang lain.

Bukan hanya itu saja, kebiasaan acuh tak acuh ini pun akan menular dari satu orang ke orang yang lainnya. Hari ini, begitu banyak orang yang bersikap demikian. Jadi tidak mengherankan jika keadaan dunia menjadi semakin tak menentu. Kini dunia, bukan berjalan ke arah yang lebih baik, namun sebaliknya, moral masyarakat semakin hancur. itu semua karena keegoisan dan sikap tidak peduli terhadap kebutuhan sesama.

Firman Tuhan berkata di dalam Yakobus 4 : 17, "Jadi jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." Sebagai garam dan terang dunia, kita harus membuat perubahan. Kita tidak boleh tinggal diam begitu saja atas segala yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Kita harus mengawalinya dari diri sendiri. Kita tidak boleh ragu-ragu untuk melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Orang mungkin akan menilai atau melawan kita. Namun jika kita melakukan yang benar di mata Tuhan, maka Tuhan akan berpihak pada kita. Dia akan menunjukkan jalan yang terbaik, dimana kebenaran pasti akan menang. (Hikmat Wanita)

Senin, 13 Juli 2015

Stop - Jangan Menjadi Orang Yang Munafik

Tuhan Yesus paling sering melontarkan kritikNya kepada kelompok orang Farisi dan para ahli Taurat. Keyakinan Farisi adalah ketaatan pada hukum, hidup diatur dengan mendetail dan sangat teliti. Mereka menetapkan 613 peraturan Tuhan dengan rincian : 248 perintah yang harus dilaksanakan dan 365 larangan. Mereka menerapkan pagar atau rambu-rambu yang ketat agar tidak ada pelanggaran-pelanggaran baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Peraturan ini seringkali memberatkan bagi orang-orang kecil yang tidak mampu secara ekonomi. Secara lahiriah, mereka tampak seperti orang yang taat pada Allah karena mereka terpandang, sering beribadah, memimpin ibadah, dan tahu serta melakukan aturan-aturan yang berlaku. Namun sebagai pemuka agama, mereka gagal memberi teladan dan pengajaran tentang nilai dan hakekat tentang kehidupan rohani.

Mereka hanya mengikat diri mereka sendiri dan orang lain pada peraturan-peraturan, sedangkan hati mereka sama sekali tidak terikat pada Tuhan. Mereka beribadah seperti orang yang sangat taat, namun hati mereka tidak memiliki cinta kasih, baik kepada Tuhan maupun sesama. Pikiran mereka hanya terpusat pada keinginan mereka sendiri saja.

Yesus juga paham benar tentang hukum Taurat, sejak kecil Yesus gemar berdiskusi dengan para pemuka agama. Namun demikian, Yesus tidak terpaku pada ajaran-ajaran yang menyangkut tata lahiriah belaka. Sebaliknya, Yesus menekankan pada apa yang menjadi kehendak Tuhan, yaitu cinta kasih. Itulah hukum yang utama yang sudah merangkum semua hukum di dalam Alkitab.

Peraturan memang baik untuk mengendalikan perilaku masyarakat. Namun, motivasi dalam menjalankan peraturan dan terutama motivasi dalam beribadah jauh lebih penting nilainya. Tuhan tidak ingin kita menjadi orang yang munafik seperti halnya orang Farisi. Tuhan mau kita melakukan ajaranNya dengan hati yang tulus, dan dengan motivasi yang benar yaitu untuk menyenangkan hati Tuhan saja. Bukan untuk kepentingan diri sendiri, apalagi hanya karena ingin tampil dan dilihat orang. Kemunafikan dan kebohongan adalah dosa yang menodai ibadah kita. Sebaliknya, kesungguhan, ketulusan, dan kesetiaan kita untuk hidup dalam kebenaran, dengan jujur, akan berkenan bagi Tuhan dan tentunya akan mendatangkan berkat yang luar biasa bagi hidup kita. GBU (Hikmat Wanita)

Senin, 29 Juni 2015

Rapture - Tujuan dan Rahasia yang Terkandung di Dalamnya

Kata "Rapture" tidak terdapat di dalam Alkitab bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Mengapa? Karena Rapture berasal dari kata latin "Raptu", kata yunaninya adalah "Harpazo" yang artinya diangkat secara tiba-tiba (to be caught up). I Tesalonika 4 : 16-17, "Pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat (Harpazo) bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan."

Tujuan Rapture
Tujuan Rapture dinyatakan dengan jelas di dalam I Tesalonika 1 : 10 yaitu Untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkanNya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang. Didalam Kitab Wahyu pasal 4, Rasul Yohanes melihat pintu sorga dan ada suara yang berseru "Naiklah kemari", ini merupakan gambaran dari Rapture. Baru kemudian di dalam Wahyu pasal ke-19 kita membaca bagaimana umat tebusan Kristus sudah berada di sorga dan siap datang kembali ke bumi bersama dengan Sang Juruselamat yang datang sebagai King of kings and Lord of lords. Disini kita bisa melihat begitu besarnya kasih Yesus kepada umat tebusanNya sehingga Ia memberikan perlindungan khusus dalam bentuk Rapture ini, lihat Wahyu 3 : 10, "Karena engkau menuruti firmanKu, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi."

Rahasia Rapture
Rasul Paulus di dalam I Korintus 15 : 51-52 membuka sebuah rahasia buat kita semua - "Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia (musterion), kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang yang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semuanya akan diubah." Ayat ini memberikan suatu pengertian yang sangat luar biasa yaitu bahwa Rapture akan terjadi dalam waktu yang teramat sangat cepat, dan Rapture sebagai "The Blessed Hope" mengandung berkat yang dasyat luar biasa, apabila kita semua masih hidup pada saat itu, kita tidak akan mengalami kematian. Kita akan diubah dalam sekejap mata dan bertemu dengan our Beloved Savior, Jesus Christ.

Seberapa Dekat Rapture Akan Terjadi?
Hanya Tuhan saja yang tahu kapan Rapture akan terjadi. Rapture bisa terjadi kapan saja tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Namun Tuhan Yesus mau kita bisa membaca tanda-tanda jaman. Sebuah pemikiran tentang we are very close to Rapture muncul dari buah karya St. Malachy, seorang rahib dari Irlandia yang pada tahun 1139 mendapatkan "wahyu khusus" tentang 112 pimpinan gereja Roma sejak dari masanya sampai yang terakhir di akhir zaman.Menariknya, pimpinan (Paus) yang sekarang ini adalah Paus di urutan ke-112 atau yang terakhir di dalam daftar panjang St. Malachy. Apakah pimpinan yang sekarang ini merupakan yang terakhir? Hanya Tuhan yang tahu, tugas kita adalah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatanganNya. GBU

Cara Menyembah Tuhan Dengan Benar

Di dalam Injil Matius ayat 4, dapat kita lihat bahwa Iblis berusaha untuk menggoda Yesus dengan memberikan sebuah penawaran yang menarik. Iblis akan memberikan seluruh kemuliaan dunia, jika Yesus bersedia menyembah dia. Setan ingin disembah, termasuk oleh Yesus, Sang Anak Allah, karena itulah Setan memberikan penawaran yang sangat besar, yang mungkin tidak akan pernah diberikan kepada orang lain. Tetapi Yesus dengan tegas menjawab, "Enyahlah Iblis, sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti."

Disitu dapat kita lihat bahwa Yesus menolak untuk menyembah Setan, tetapi Dia memilih untuk melihat Allah. Menyembah adalah tujuan utama Tuhan menciptakan kita. Lalu bagaimanakah kita menyembah Allah dengan benar?

Yohanes 4 : 24 menjawab, "Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam Roh dan kebenaran." Menyembah Tuhan tidak terbatas pada tata cara ibadah, menjalankan peraturan atau sekedar aktif terlibat di dalam pelayanan gereja. Semua itu mendukung dalam usaha kita untuk menyembah Dia, tetapi menyembah Tuhan yang utama adalah hidup di dalam Roh. Artinya kita menjalani kehidupan kita sesuai dengan Firman Tuhan dan bimbingan dari Roh Kudus.

Kehidupan seperti demikian tidak dapat ditempuh dengan sekali jadi. Kita memerlukan proses yang panjang dan kita harus membangun hubungan dengan Tuhan secara terus menerus. Kita harus membangun iman dalam kepercayaan dan penyerahan diri. Kita harus rajin mendengarkan suara Tuhan dan melatih kepekaan kita serta menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita. Tidak ada kebahagiaan yang lebih daripada menyembah Tuhan. Di dalam Tuhan-lah berkat kebahagiaan dan segala kebaikan akan dilimpahkan ke dalam kehidupan kita. Karena itu, marilah kita datang dan bersujud kepadaNya. Marilah kita datang, mendengar dan melakukan apa yang menjadi kehendakNya. (HW)

Minggu, 28 Juni 2015

Panggilan dari Tuhan Untuk Bertobat

Kita tentu sudah sangat mengenal kisah dari Maria Magdalena, seorang wanita yang kedapatan berzinah. Saat itu, orang-orang hendak menghukumnya dengan dilempari batu. Namun beruntung, Tuhan datang disaat yang tepat. Tuhan Yesus mencegah orang-orang dengan berkata bahwa siapa yang tidak berdosa boleh melempar terlebih dahulu. Dari pernyataan itu, Yesus ingin menegaskan bahwa Tuhanlah yang berhak menghakimi Maria. Dan sebenarnya Yesuspun berhak untuk mengampuni Maria karena Dia adalah Tuhan. Namun Yesus tidak melakukannya. Sebaliknya, Dia mengampuni dan memberi kesempatan kepada Maria untuk bertobat dan memperbaiki kesalahannya. Maria pun dibebaskan dari belenggu roh jahat yang terus mendorongnya untuk berbuat dosa. Setelah dibebaskan, iapun menjadi pengikut Yesus yang setia.

Selain Maria, kitapun mengenal Petrus yang menyangkal Yesus dan Paulus yang pernah menganiaya pengikut Kristus. Mereka adalah orang-orang yang sering melakukan kesalahan yang fatal, namun mereka bertobat dan menyerahkan diri mereka pada Tuhan. Tuhan bukan hanya memulihkan mereka, namun memakai mereka untuk memberkati banyak orang.

Alkitab penuh dengan kisah pertobatan. Dalam perjanjian lama, kita tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk alias bandel. Berulang kali mereka terjerat kesalahan yang sama. Tuhan bisa saja menghukum atau membinasakan mereka dalam sekejap. Namun Tuhan selalu memberikan kepada mereka kesempatan untuk bertobat. Tuhan mengingatkan mereka terlebih dahulu agar murka Tuhan tidak menimpa mereka. Tuhan mengasihi mereka dan ingin menyelamatkan mereka. Melalui Nabi, Rasul dan juga Tuhan Yesus sendiri, Tuhan menyerukan pertobatan dan cintaNya yang besar bagi umat manusia.

Yeremia 18 : 11, "Baiklah kamu masing-masing bertobat dari tingkah lakumu yang jahat, dan perbaikilah tingkah lakumu dan perbuatanmu!"

Kini, kitapun dipanggil untuk bertobat. Sama seperti Tuhan mencintai Israel, Tuhanpun mencintai kita. Dia ingin menyelamatkan kita. Dia rindu untuk menyerahkan berkatNya sehingga kita senantiasa hidup di dalam kelimpahan dan kebahagiaan. Kita memang tidak pantas untuk mendapatkannya sebab kita telah berdosa dan mengingkari Tuhan. Namun itulah kasih karunia Tuhan yang tidak ternilai bagi kita semua. Jadi, gunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. marilah kita akui kesalahan kita dan serahkan diri ke hadapanNya. marilah kita kembali pada Tuhan dan biarlah Tuhan menyucikan dan memulihkan kita. Amin (Hikmat Wanita)

Jumat, 26 Juni 2015

Mengampuni Karena Kita Telah Diampuni Tuhan Terlebih Dahulu

Suatu hari, ketika Yesus sedang berada di rumah Simon, ada seorang perempuan datang dan mencuci kaki Yesus lalu menyekanya dengan rambutnya dan kemudian memberi minyak wangi pada kakiNya. Simon sempat heran dan mengatakan bahwa perempuan itu adalah orang berdosa. Namun Yesus berkata bahwa perempuan itu sudah diampuni, sebab dia telah berbuat kasih. Semakin banyak diampuni maka semakin banyak juga orang berbuat kasih. Demikian juga sebaliknya, semakin sedikit diampuni maka semakin sedikit jugalah ia berbuat kasih.

Kasih adalah tanda pertobatan dan syarat untuk mendapatkan pengampunan dari Tuhan. Kasih yang kita berikan tidak boleh pandang bulu. Bukan hanya pada orang yang ingin kita kasihi, melainkan juga pada orang yang telah menyakiti kita. Seringkali orang pilih kasih dalam mencintai. Mereka seringkali lebih memilih untuk memendam kebencian daripada melepaskan pengampunan. Pengampunan harus kita berikan dengan sepenuh hati. Seperti yang dilakukan Yesus, ketika Ia dianiaya hingga wafat disalib, Yesus tidak mengeluh atau marah. Dia menyerahkan semuanya pada Tuhan. Tuhan berhak menghakimi mereka, namun Yesus justru memohon pengampunan bagi mereka.

Kolose 3 : 13, "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuatlah juga demikian"

Orang mungkin membela dirinya dan merasa bahwa dirinya paling benar dan orang lainlah yang melakukan kesalahan. Namun bagaimanapun juga, manusia tidak pernah lepas dari kesalahan. Jadi janganlah buru-buru untuk menghakimi kesalahan orang lain, tetapi bercerminlah terlebih dahulu. Sebelum kita menyalahkan orang lain, sebaiknya kita sadari terlebih dahulu kesalahan kita. Tuhan pun berkenan mengampuni kesalahan kita. Tuhan mengasihi kita, Dia tidak akan menghukum kita setimpal dengan kesalahan kita jika kita mau bertobat dan meminta pengampunan dariNya. Nah, disinilah letak keadilan Tuhan. Tuhan tidak mau kita berhenti hanya sampai disitu. Tuhan mau mengampuni kita jika kita mau mengampuni sesama. Sama seperti Tuhan telah mengampuni dan mengasihi kita, kitapun harus mau mengampuni dan mengasihi sesama. Semakin banyak kita mengasihi maka akan semakin banyak pula kita diampuni, dikasihi dan diberkati oleh Tuhan. (Hikmat Wanita).

Kamis, 25 Juni 2015

Mampukah Kita Membalas Kejahatan dengan Kebaikan?

Ketika Yesus ditangkap, sebuah insiden kericuhan terjadi. Petrus yang marah dan sedang membawa pedang, memotong telinga seorang hamba orang Farisi yang bernama Malkhus. Yesus yang melihat kejadian tersebut, langsung menyembuhkan Malkhus. Yesus tahu bahwa Malkhus datang dengan tujuan menangkapnya untuk disalibkan, tetapi Yesus tidak membiarkannya begitu saja. Yesus tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, sebaliknya, Yesus membalasnya dengan kebaikan.

Berbeda dengan Yesus, kebanyakan orang cenderung membalas perbuatan jahat dengan kejahatan pula. Mereka sering berkata, "Aku akan memberikan hukuman yang setimpal" atau bahkan "Aku bisa melakukan yang lebih jahat dari itu!". Membela diri adalah naluri dari setiap mahkluk hidup. Binatangpun akan melakukan hal yang sama jika ada orang atau binatang lain yang mengganggunya. Itu adalah sifat yang alami. Namun sayangnya jarang ada orang yang sadar bahwa reaksi seperti itu juga akan mendatangkan konsekuensi yang tidak ringan. Sebagai mahkluk yang diberi akal budi, kita diminta untuk memiliki kesadaran dan berpikir panjang dalam bertindak. Amarah, emosi, rasa tergesa-gesa, kepahitan, keinginan untuk balas dendam, akan selalu berdampak buruk terhadap diri kita sendiri. Beberapa binatang akan mati jika mereka menyengat musuhnya, demikian halnya dengan kita, kita akan semakin dirugikan ketika kita berusaha untuk membalas kejahatan orang lain dengan kejahatan. Pembalasan dendam hanya akan membuat luka kita semakin dalam.

Obat yang mujarab dari sakit hati tidak datang dari orang lain, melainkan dari diri kita sendiri, yakni dari hati yang mau mengampuni. Kita harus berdamai dengan diri kita sendiri sebelum kita berdamai dengan orang lain. Kita harus terus berpikir positif dan percaya bahwa peristiwa buruk bisa menjadi berkat bagi banyak orang jika kita setia dan menyerahkan diri pada Tuhan. Seperti yang dialami Yesus, yang melalui sengsara dan darahNya menyelamatkan umat manusia dari dosa. Seperti Yusuf yang karena pengalaman buruknya justru membuatnya menjadi berkat bagi banyak orang. Tidak ada alasan bagi kita untuk membalas kejahatan orang lain. Pembalasan adalah haknya Allah. Kewajiban kita adalah mengampuni dan memberkati, sebab kita dipanggil untuk mendapatkan pengampunan dan berkat Tuhan. (Hikmat Wanita)

Roma 12 : 21, "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan"

Rabu, 20 Mei 2015

Saat Internet Mengubah Hidup Seorang Menjadi Lebih Baik

“Perjalanan bisnis yang kami lalui tidak selalu mulus. Kami sempat dililit hutang ratusan juta rupiah dan selama dua tahun keadaan ekonomi kami terpuruk, bahkan terkadang harus makan sepiring berdua. Dedy juga harus bekerja serabutan di hari libur,” terang Tri Wardhani, istri dari Dedy Indrawan, seorang pengusaha sprei dan bedcover asal Yogyakarta.

Dedy Indrawan atau yang akrab disapa Dedy Liem memulai bisnis sprei dan bedcover bersama sang istri secara online sejak 2009. Awalnya muncul banyak keraguan dalam dirinya untuk menjalani bisnis ini. Dedy yang saat itu bekerja sebagai seorang staf pemasaran sebuah bank swasta nyatanya tidak memiliki tabungan yang cukup untuk memulai bisnis. Jangankan memiliki tabungan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja Dedy harus “ngojek” pada malam hari usai pulang kerja.
“Saya pernah mencoba ngojek. Jadi siang saya bekerja di bank, malamnya ngojek keliling, tetapi usaha ini tidak berhasil” kata bapak dua putri ini.

Dedy mencoba keberuntungan lain dengan door to door menawarkan produk asuransi dan lagi-lagi usaha ini tak kunjung berhasil memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun keadaan tidak lantas membuat Dedy menyerah. Menurutnya, perubahan ke arah yang lebih baik harus dimulai dari diri sendiri dan sedini mungkin. “Saya tidak mungkin tega membiarkan istri dan dua putri saya tinggal di sebuah kontrakan kecil seumur hidup. Kalau bukan kita yang memulai perubahan, siapa lagi, kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi,” jelasnya dengan menggebu.
JAXINE SPREI & BEDCOVER TOKOPEDIA
Dedy Indrawan & Tri Wardhani

Akhirnya pria yang berusia 34 tahun ini memberanikan diri memulai bisnis sprei dan bedcover secara online dengan bermodalkan pinjaman uang dari seorang saudara yang nominalnya tidak seberapa, namun nyatanya hal tersebut bukanlah penghalang yang berarti. “Berbisnis melalui internet tetap mungkin dilakukan walaupun hanya dengan modal seadanya,” tutur pemilik sekaligus pengelola toko online Jaxine Sprei and Bedcover.

Jaxine Sprei and Bedcover yang semakin lama semakin berkembang akhirnya membuat Dedy memutuskan untuk berhenti bekerja dari bank dan fokus menggarap bisnis online-nya. Setelah tiga tahun hanya mengambil stok barang dari supplier, kini akhirnya ia sudah mampu memproduksi sprei dan bedcover sendiri dengan dibantu 24 orang karyawan. Namun pemasaran yang awalnya dilakukan melalui website pribadi lambat laun dirasa tidak lagi efektif untuk menindaklanjuti pesanan yang dari hari ke hari kian bertambah.

“Saya kewalahan mengelola website sendiri dan di sisi lain persaingan dengan website kompetitor juga semakin ketat,” imbuhnya. Ia akhirnya memutuskan untuk memasarkan produknya melalui mall online, salah satunya Tokopedia. “Dengan memasarkan produk di Tokopedia, saya tidak perlu lagi pusing memikirkan SEO dan posisi keyword saya di search engine,” terang Dedy. Ia juga menambahkan, dengan bergabung bersama Tokopedia, produknya lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. “Pengunjung Tokopedia sendiri sudah ramai. Hal itu secara langsung membantu saya dalam mempromosikan brand kami ke seluruh penjuru Indonesia,” imbuh laki-laki yang sekarang sudah berhasil mengirimkan ribuan paket produk setiap bulannya ini.
JAXINE SPREI & BEDCOVER TOKOPEDIA
JAXINE SPREI & BEDCOVER TOKOPEDIA
Sebelum memulai bisnis online, hidup Dedy dan keluarga kecilnya serba pas-pasan dengan hanya mengandalkan gaji bulanan sebagai karyawan, yang bahkan untuk sekedar membeli sepeda motor saja harus mencicil selama tiga tahun. Dedy yang usai lulus kuliah sempat berdagang angkringan ini juga harus bekerja siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun berkat kegigihannya dalam membangun bisnis melalui internet, kehidupannya berubah. “Internet memberi dampak yang begitu besar bagi hidup kami, khususnya dalam mengubah kondisi perekonomian keluarga kami. Dulu bahkan untuk makan saya harus ngirit, tapi sekarang bisnis online membuat kami mampu membeli sebuah rumah, tiga buah mobil dan empat sepeda motor dengan mudah,” tutupnya dengan penuh syukur.

Sabtu, 10 Januari 2015

Tahun 2015 - Tahun Double dari Tuhan

Akhir-akhir ini sering banget dikunjungi oleh teman-teman dan sahabat lama yang mengenal kami (saya dan istri) pada waktu "jaman susah". Mereka rata-rata berkunjung untuk silaturahmi sekaligus belajar berbisnis, karena menganggap saya orang yang sukses berbisnis dan mengalami peningkatan kesejahteraan yang sangat cepat dibandingkan yang lain, karena mereka tahu bagaimana 8 tahun yang lalu saya bahkan pernah menjadi pedagang angkringan demi "cukup untuk sekedar makan". atau 5 tahun yang lalu saat bekerja di Commonwealth Bank, saya bahkan tidak memiliki seragam ganti saat ada acara seminar di kota Salatiga. Atau saat saya menginginkan sebuah mobil Daihatsu Charade kuno keluaran tahun 1983 seharga 18 juta yang harus saya cicil selama 3 tahun.

Para sahabat bertanya apa kunci suksesnya kok bisa seperti sekarang ini? Terus terang saya bingung menjawabnya, akhirnya saya cuma bisa bilang jika 10%nya adalah kerja keras kami semua (saya, istri dan para staf), sedangkan sisanya yang 90% mutlak adalah karena Tuhan yang bekerja secara luar biasa untuk memberkati usaha kami. Mungkin jawaban saya sedikit mengecewakan, karena mungkin para sahabat berharap seperti mendapatkan "pelatihan/tpis khusus" berbisnis dari saya, tapi saya hanya bisa bilang bahwa apa yang kami lakukan adalah hampir sama dengan yang dilakukan oleh pengusaha yang lainnya, mungkin bedanya adalah kami bekerja sedikit lebih semangat, jujur dan disiplin dibandingkan orang lain. tapi menurut saya, itu tetap bukanlah faktor utama keberhasilan saya karena hanya memberikan sumbangsih sebesar 10% saja, percaya gak percaya yang 90% adalah semata-mata karena berkat Tuhan.

Setiap bulan kami belajar untuk mengutamakan Tuhan (aktif terlibat dalam pelayanan walaupun pekerjaan sungguh sibuk dan melelahkan), taat pada perintah Tuhan untuk mengembalikan perpuluhan, dan juga bersedia dipakai Tuhan untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, khususnya yang mengalami kekurangan. Dan herannya disaat kami sepertinya melakukan segala "pemborosan" tersebut justru kami tidak pernah mengalami kekurangan, semuanya seperti "selalu dicukupkan" oleh Tuhan.

Tahun 2015 adalah Tahunnya "double grace, double blessing and double protection". Mari kita sepenuhnya meyakini bahwa Tuhan adalah "investor tunggal" di dalam hidup kita, Ia yang berkuasa memberikan segalanya di dalam hidup kita, Ia berkuasa atas nyawa kita dan Ia juga berkuasa atas semua yang kita miliki, termasuk harta benda kita. Kita semua membutuhkan uang, tapi pergunakanlah uang untuk kemuliaan nama Tuhan.