Akhir-akhir ini sering banget dikunjungi oleh teman-teman dan sahabat lama yang mengenal kami (saya dan istri) pada waktu "jaman susah". Mereka rata-rata berkunjung untuk silaturahmi sekaligus belajar berbisnis, karena menganggap saya orang yang sukses berbisnis dan mengalami peningkatan kesejahteraan yang sangat cepat dibandingkan yang lain, karena mereka tahu bagaimana 8 tahun yang lalu saya bahkan pernah menjadi pedagang angkringan demi "cukup untuk sekedar makan". atau 5 tahun yang lalu saat bekerja di Commonwealth Bank, saya bahkan tidak memiliki seragam ganti saat ada acara seminar di kota Salatiga. Atau saat saya menginginkan sebuah mobil Daihatsu Charade kuno keluaran tahun 1983 seharga 18 juta yang harus saya cicil selama 3 tahun.
Para sahabat bertanya apa kunci suksesnya kok bisa seperti sekarang ini? Terus terang saya bingung menjawabnya, akhirnya saya cuma bisa bilang jika 10%nya adalah kerja keras kami semua (saya, istri dan para staf), sedangkan sisanya yang 90% mutlak adalah karena Tuhan yang bekerja secara luar biasa untuk memberkati usaha kami. Mungkin jawaban saya sedikit mengecewakan, karena mungkin para sahabat berharap seperti mendapatkan "pelatihan/tpis khusus" berbisnis dari saya, tapi saya hanya bisa bilang bahwa apa yang kami lakukan adalah hampir sama dengan yang dilakukan oleh pengusaha yang lainnya, mungkin bedanya adalah kami bekerja sedikit lebih semangat, jujur dan disiplin dibandingkan orang lain. tapi menurut saya, itu tetap bukanlah faktor utama keberhasilan saya karena hanya memberikan sumbangsih sebesar 10% saja, percaya gak percaya yang 90% adalah semata-mata karena berkat Tuhan.
Setiap bulan kami belajar untuk mengutamakan Tuhan (aktif terlibat dalam pelayanan walaupun pekerjaan sungguh sibuk dan melelahkan), taat pada perintah Tuhan untuk mengembalikan perpuluhan, dan juga bersedia dipakai Tuhan untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, khususnya yang mengalami kekurangan. Dan herannya disaat kami sepertinya melakukan segala "pemborosan" tersebut justru kami tidak pernah mengalami kekurangan, semuanya seperti "selalu dicukupkan" oleh Tuhan.
Tahun 2015 adalah Tahunnya "double grace, double blessing and double protection". Mari kita sepenuhnya meyakini bahwa Tuhan adalah "investor tunggal" di dalam hidup kita, Ia yang berkuasa memberikan segalanya di dalam hidup kita, Ia berkuasa atas nyawa kita dan Ia juga berkuasa atas semua yang kita miliki, termasuk harta benda kita. Kita semua membutuhkan uang, tapi pergunakanlah uang untuk kemuliaan nama Tuhan.
Bahkan yang mereka katakan Tuhan mengingini hasil usaha mu ...
BalasHapusApakah mereka melayakkan kehidupan manusia ...
Tentang perpuluhan ... Bukankah rumus perhitungannya 10% dari pendapatan (keuntungan bukan omzet atau jumlah total penjualan (ppn))
BalasHapusJadi kalau misalkan usaha saya menghasilkan 75 juta perbulan dan keuntungan 10% maka perpuluhan 10% dari 7,5 juta atau 750 ribu ...
Apa benar begitu ... Tidak tanya
Pembahasan dan tips ini sangat baik sekali. Jangan lupa kunjungi juga situs kami Roket4D
BalasHapus