Ketiga - Tuhan Yesus Datang Untuk Memberikan Hidup Yang Kekal
Tujuan Yesus datang ke dunia, yang pertama adalah sebagai juru selamat, kemudian Yesus menyelamatkan dengan cara menjadi jalan penghubung bagi bumi dan sorga, dan hasil akhir dari karya-Nya sebagai juru selamat adalah Memberikan Hidup yang Kekal. Kehidupan kekal tanpa kematian adalah impian setiap manusia sepanjang masa. Berbagai macam cara digunakan oleh manusia agar menjadi awet muda dan bahkan hidup kekal, mulai dari cara-cara simple dengan perawatan kecantikan maupun hingga cara-cara negatif dengan bantuan kuasa-kuasa kegelapan. Namun hidup kekal yang menjadi dambaan banyak manusia ini berada sepenuhnya di tangan Yesus. Dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru, terdapat empat kata yang digunakan untuk menggambarkan "hidup" :
- Bios - Gerak, manusia yang masih hidup pasti ada pergerakan pada dirinya
- Psuche - Nafas, manusia yang hidup pasti ada nafas di dalamnya
- Anastrophe - Tingkah Laku, manusia yang hidup pasti memiliki tingkah laku
- Zoe aionios - Hidup yang kekal, The God's kind of life
Dalam Yohanes 3 : 16, ayat inti pada hari Natal, memberikan satu syarat mutlak untuk bisa menerima hidup yang kekal yaitu Percaya saja. Hal ini sangat simple dan sederhana, banyak orang tidak bisa menerimanya begitu saja, sehingga membuat banyak orang berusaha sekuat tenaga berbuat amal ini dan amal itu agar bisa selamat dan memperoleh hidup yang kekal. Di dalam Injil Yohanes 3 : 16 terdapat kata "Barangsiapa percaya ia beroleh hidup yang kekal", perkataan ini mengandung tiga pengertian, yaitu
- Bukan percaya sebagai pengetahuan akal budi, tetapi percaya yang keluar dari hati yang disertai dengan penyerahan diri
- Percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat yang menanggung semua dosa-dosa kita di kayu salib
- Percaya akan anugerah (kasih karunia) atau CHARIS (kita yang sebenarnya tidak layak untuk masuk ke dalam sorga, namun diijinkan untuk masuk sorga hanya karena kasih karunia dari Yesus saja
- Hidup yang kekal mengandung aspek waktu; waktu yang tanpa batas akhir, bahkan semilyar tahun pun belum selesai, seratus trilyun tahun juga baru dimula.
- Hidup yang kekal mengandung aspek kualitas. Yesus menyebutnya dengan istilah Abundant Life (hidup yang berkelimpahan), yang menunjuk pada peningkatan kualitas hidup secara extrim sehingga tidak ada lagi tempat untuk hal-hal negatif, seperti air mata, ratapan, sakit-penyakit dan maut (Wahyu 21 : 4). Yang ada hanyalah sukacita yang berlimpah-limpah.
- Hidup yang kekal mengandung aspek persekutuan. Tidak ada perpisahan dengan Allah selama-lamanya. Dalam Wahyu 21 : 3 dijelaskan bahwa kita akan memiliki kedekatan dengan Allah yang berlangsung sampai selamanya tanpa ada sedetikpun perpisahan.
- Hidup kekal mengandung aspek warisan yang luar biasa. Sebagai anak-anak Allah, semua orang yang percaya kepada-Nya berhak untuk menikmati apa yang menjadi milik Bapa selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar