- Saya gak suka Jokowi dan JK karena dari empat edisi debat capres kemarin ngomongnya gugup dan terbata-bata, walaupun apa yang mereka sampaikan BENAR tapi saya terlanjur gak suka sama orang yang ngomong aja gugup dan grogi. Coba bandingkan dengan kubu Prabowo dan Hatta, ngomongnya lancar banget dan mantap, walaupun jawabannya gak nyambung dan kebanyakan "bocor" tapi saya terlanjur suka dengan pemimpin yang pinter ngomong dan mengobral janji.
- Saya gak suka Jokowi karena banyak didukung artis tanpa membayar. Kok gak malu ya terima dukungan begitu banyaknya artis, sampe-sampe dibuatin lagu-lagu dukungan, kalau gak percaya coba buka aja youtube. nih contoh linknya
Lagu dari Iwan Fals
Salam Dua Jari dari Slank
Lagu Buat Jokowi versi Cari Jodoh Wali
Lagu Buat Jokowi
Dangdut Bang Jali Versi Jokowi
Jokowi Presidenku versi Campursari
Mulai dari lagu pop, campursari, hip-hop, bahkan lagu dangdutpun dinyanyikan buat Jokowi. dan masih banyak lagi, dan semuanya gratis. Zaman sekarang mau nyapres kok nyari gratisan. Coba bandingkan dengan Pak Prabowo, dia profesional, dia sanggup membayar Ahmad Dhani sampe bermilyar-milyar demi dibuatkan satu jingle lagu dukungan, walaupun akhirnya lagunya ditarik lagi karena banyak yang mengkritik dan dianggap mengandung unsur fasisme. Tapi kan lebih baik gitu, walau itu karya jiplakan dan gak dapat ijin dari yang punya lagu tapi kan Ahmad Dhani sudah bekerja keras buat jiplak lagunya, jadi wajar donk kalau Pak Prabowo membayar mahal untuk itu. - Saya gak suka Jokowi karena mengubah semua birokrasi di Solo dan Jakarta. Coba bayangkan, kalau dulu orang mau ngurus surat-surat atau dokumen penting prosesnya panjang dan harus "sawer" aparat dulu, lha kalau sekarang prosesnya dipersingkat kan kasihan bapak-bapak aparatnya jadi ga bisa dapat saweran lagi, padahal mereka berjuang keras dan berkorban banyak harta untuk bisa menjadi pejabat di lingkup birokrasi pemerintahan tersebut. Bener-bener dech si Jokowi ini memang lebih peduli sama rakyat kecil, tapi dia gak peduli sama pejabat pemerintahan yang butuh saweran buat beli mobil mewah. Pejabat itu harus tampil wah, rumah mewah, mobil mewah, bahkan kalau bisa kuda mewah seperti milik Pak Prabowo itu lho, apa kata dunia kalau para pejabat kita miskin semua karena gak bisa korupsi?
- Saya gak suka sama Jokowi-JK karena menolak sekolah gratis untuk semua orang. Masa yang dikasih sekolah gratis hanya anak orang miskin saja, lha yang anak konglomerat juga mau donk sekolah gratisnya, biar adil gitu.
- Saya gak suka Jokowi, karena gara-gara dia Pasar Tanah Abang jadi bersih gitu, kayak mau ke Mall aja. Yang namanya pasar tradisional itu ya emang identik dengan kumuh, banyak preman, parkir liar, macet, dll. Lha sejak Jokowi jadi Gubernur DKI semuanya dirombak total jadi bersih kayak Mall aja. Kan kasihan tuh om-om premannya jadi tersingkirkan, gak bisa dapat "duit keamanan" lagi. Bener-bener kebangeten dech orang satu ini, preman aja dilawan...(geleng-geleng kepala). Itu baru Gubernur, saya gak bisa ngebayangkan kalau dia bener-bener jadi Presiden, dari Sabang sampe Merauke ditata dan diberesin semua, bakalan hilang dech profesi preman di Indonesia tercinta ini.
- Saya ga suka sama Jokowi karena sukanya blusukan, ketemu sama orang-orang miskin, masuk selokan, dll. Lha kalau dia jadi Presiden apa gak malu-maluin Indonesia, masa punya Presiden sukanya merakyat, walaupun diliput media asing dan dianggap salah satu dari 50 pemimpin terbaik di dunia tapi kan tetap malu-maluin. Kan mending Pak Prabowo, duduk manis di kantor, bajunya selalu bersih, tinggal terima laporan dari anak buah saja kan beres, ngapain harus blusukan dan mendengar keluhan masyarakat, biarin aja masyarakat susah, yang namanya pejabat itu ya duduk manis aja di kantor daripada ikut-ikut blusukan ntar dikira pencitraan lagi.
- Saya gak suka Jokowi karena diem aja saat difitnah, dihujat, dikatain "sinting", dll. Kalau orang normal harusnya marah donk, apalagi Anda calon presiden, yang tegas donk. Masa kalah sama kubu sebelah? sana aja bisa nyiapkan 100 penembak jitu buat membunuh orang-orang yang menentangnya.
- Saya gak suka Jokowi karena kurus kerempeng, gak ganteng, gak pinter pidato dan obral janji, suka blusukan dan dekat sama rakyat kecil. Coba bandingkan dengan Prabowo yang waktu mudanya begitu ganteng, gagah, keren, kaya, mantan danjen koppasus walau akhirnya dipecat, tapi kan tetep keren dan secara fisik lebih pantas jadi presiden.
- Saya gak suka Jokowi karena gak mau mark up IQ buat mendongkrak popularitas, walaupun orang tahu kalau dia pinter dan selalu juara kelas tapi kan lebih keren kalau IQnya tinggi seperti Prabowo, walaupun akhirnya ketahuan cuma di mark up yang penting IQ tinggi gitu lho...
- Satu lagi saya gak suka Jokowi karena punya istri cantik dan keluarga yang harmonis. Yang saya gak sukanya bukan soal istrinya yang cantik, tapi kok pak Jokowi kebangeten banget, punya istri cantik gitu masih aja malem-malem ditinggal blusukan, keliling ngecek Jakarta sampe tengah malam.
Dhani Liem
hahahhaaa... Saya SETUJUh... Ayo tgl 9 juli '14 , kita rame2 tusuk JOKOWI, biar rasain sakitnya di tusuk. :))
BalasHapusayo jangan lupa coblos jokowi, untuk indonesia yang lebih baik
BalasHapushahaha. pas baca judul smpet nyess dan hmpir ad tnduk d kpla. eh ternyata....
BalasHapusslam 2 jari
1. Saya suka pendeta yang hanya memuji dan ... ... ... Tak suka teguran dan ... ... ...
BalasHapus2. Saya suka pendeta yang membayar mahal untuk pelayannya ...
3. Saya tidak suka perubahan ... ... ...
4. Saya tidak suka bayar apapun yang menyusahkan ... Tugas PR dll ...
5. Saya tidak suka yang bersih bagus dll ... Buat orang lain ...
6. Saya tidak suka rakyat ... Apalagi yang miskin melarat susah dll ...
7. Saya tidak suka Tuhan Yesus disiksa disalib ...
8. Saya lebih suka penampilan pendeta dari pada firman Tuhan ...
9. Saya suka melihat menilai orang dari kepintaran IQ ...
10. Cemburu kali ...
Akhirnya saya tahu ... Ngga bener ...
Bukankah dengan kata lain mereka berkata seperti diatas ...
BalasHapusBukan kata saya ... Tetapi penulis...
BalasHapusSaya juga pernah mengalami hal serupa ... Karena suara pendeta kurang dapat saya dengar dengan baik ...
BalasHapusKemudian orang lain berkata bukan kondisi dari pendetanya tetapi firmannya ...
Tetapi dikemudian hari ada banyak orang yang mengalami hal serupa ... Mereka meributkan tentang pendetanya yang begini begitu ... Bukannya dahulu mereka salah seorang yang berkata kata bukan memandang pendetanya tetapi firmannya ... ������