Kebiasaan berkata dan berbuat jujur akan terbawa hingga akhir hayat. Begitu juga dengan kebiasaan buruk, jejaknya akan terbawa juga hingga selamanya. Apalagi jika hal tersebut sudah mendarah daging. Meskipun kita sudah berusaha untuk menyembunyikannya, suatu saat hal tersebut pasti akan ketahuan juga, ibarat pepatah "Sepandai-pandainya orang menutupi bangkai, baunya pasti akan tercium juga". Karena itu, kita perlu untuk belajar menjadi orang yang konsisten dalam kejujuran.
Tuhan Yesus dalam kehidupan-Nya selalu mengatakan kebenaran, kebenaran yang berasal dari Allah. Yesus menyatakan kebenaran sekalipun tidak semua orang mempercayai-Nya. "Tetapi Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku" (Yohanes 8 : 45). Tidak ada yang lebih penting daripada melakukan kebenaran dan mengatakan kebenaran dalam kehidupan ini, karena kebenaran memerdekakan. Kalau kita adalah orang yang jujur, kita dapat dengan bebas pergi kemana saja tanpa takut tergelincir. Seorang pernah berkata, "Jika kamu tidak mau tergelincir esok hari, berbicaralah dengan jujur hari ini!" Artinya, kalau kita terbiasa berkata benar dan berbuat jujur, kita tidak perlu takut akan kehidupan kita pada masa mendatang karena kebenaran itu sendiri menjaga kehidupan kita. Dengan demikian kita melakukan apa yang baik di hadapan Tuhan.
Tidak perlu kita berbohong demi keuntungan sesaat dan kerugian yang berkepanjangan. Melakukan hal yang salah pada saat ini sama saja dengan menutup langkah kita pada hari yang akan datang. Belajarlah untuk melakukan semua hal dengan jujur dalam hidup ini. Berserulah kepada Yesus, Sang Kebenaran, untuk menyatakan kebenaran-Nya melalui hidup kita.
Sumber : Buku Renungan Harian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar