Kamis, 03 Juli 2014

Saya Tidak Mau Pilih Jokowi Karena Diusung PDIP

Ini kisah obrolan saya dengan seorang teman. Dia adalah seorang satpam di sebuah bank swasta di kota Yogya, karena saya sering ke bank tersebut untuk melakukan transaksi bisnis, maka hubungan kamipun menjadi akrab. Suatu hari kami mengobrol dengan topik yang saat ini sedang hangat, yaitu pemilihan presiden. Berikut ini kira-kira isi obrolan kami.

Satpam : gimana pak dedy, bentar lagi coblosan, pilih yg mana, nomor 1 atau nomor 2?
Saya : kalau saya nomor 2 pak, kalau bapak nomor berapa?
Satpam : oh kalau saya pilih nomor 1 pak (dengan suara dan gestur yang mantap)
Saya : alasannya apa pak kok pilih nomor 1, apa gak takut sama yang di belakang-belakangnya pak Prabowo?
Satpam : soalnya saya tidak suka dengan PDIP pak, selain itu pak Prabowo sudah menjanjikan akan menghapus program outsourcing jika terpilih jadi presiden. (Pak satpamnya berasal dari lembaga outsourcing yang dipekerjakan pada bank tersebut).
Saya : lha kalau nanti outsourcing dihapuskan, bapak mau kerja apa?
Satpam : ya kerja disini pak, dengan muka sedikit bingung dengan pertanyaan saya
Saya : apa bapak yakin nanti pasti diterima kerja sebagai karyawan tetap disini? Soalnya akan sangat banyak pertimbangan bagi perusahaan untuk mengangkat pegawai outsourcing menjadi pegawai tetap, dan harus melalui seleksi ulang. (Setahu saya ada cukup banyak satpam yang dirolling untuk ditugaskan dibank tersebut, padahal kebutuhan akan tenaga satpam tidak sebanyak jumlah satpamnya, itu berarti tentu akan ada yang menjadi korban PHK)
Satpam : ah gak papa pak, itu mungkin memang resikonya
Saya : tapi coba dipikir2 lagi pak, soalnya dari kemarin Prabowo banyak sekali obral janji dan belum ada yang terbukti lho, apa gak mending Jokowi yang gak ngobral janji tapi kerjanya sudah terbukti?
Satpam : sebenernya iya sih pak, tapi kan ya mending daripada ga ada janji sama sekali! Pak Jokowi sih bagus, tapi sayang dia diajukan oleh PDIP. Saya tuh paling anti sama PDIP, isinya penjahat semua!
Saya : kalau sampai prabowo menang, apa ga takut sama yang di belakangnya, ada Abu Rizal Bakri dengan lumpur lapindonya, ada FPI dengan Anarkhisnya, ada Rhoma Irama dengan sikap rasisnya, ada Surya Darma Ali dengan korupsi dana haji, PKS dengan korupsi pengadaan daging sapi, Ahmad dhani dan Fadly zon dengan fasismenya, masih ditambah demokrat dengan kasus hambalangnya, apa gak ngeri pak, penjahat aslinya ngumpul disana semua?
Satpam : ah gak papa pak, yang penting gak ada PDIP (sambil nyengir ragu-ragu).
Saya : kalau seandainya yang ngajuin bukan PDIP masih akan tetap pilih prabowo pak?
Satpam : ya enggaklah, pasti pak Jokowi
Saya : (cuma bisa ngelus dada, bingung sambil geleng-geleng kepala plus tepok jidat). Aduh pak milih presiden untuk periode 5 tahun kok alasannya cuma ASAL BUKAN PDIP karena PDIP isinya penjahat semua, mbok matanya dibuka lebar-lebar yang mana yang isinya bener-bener penjahat....jangan sampai salah pilih lho pak..
Satpam : mantuk-mantuk sambil mesam-mesem...:D
Saya : masih ada waktu untuk berubah pikiran, jangan sampai salah coblos ya pak. Salam dua jari :D
Dan obrolan pun berakhir....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar