- Ide kasih karunia berasal dari Allah yang kudus
Standar Allah untuk manusia agar bisa masuk ke dalam sorga adalah harus 100% murni dan suci pikiran, kata-kata dan perbuatannya. Manusia selalu berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi kriteria ini, namun di dalam Yesaya 64 : 6, Allah bersabda - Semua kesalehan manusia hanyalah bagaikan kain yang kotor saja. Jadi Allah sudah tahu dengan perbuatan baik manusia, tak ada seorangpun yang bisa mencapai standar yang begitu tinggi dan mulia. Oleh karena itulah, Allah menyediakan solusi terbaik untuk masalah ini yaitu Saved by Grace (Selamat semata-mata hanya karena anugerah, bukan karena perbuatan baik manusia). Nah, setelah kita tahu bahwa ide grace atau kasih karunia ini berasal dari Allah yang Mahakudus, adalah sangat tidak mungkin jika anugerah ini kemudian menghasilkan hidup semau gue yang tidak mencerminkan kekudusan Allah. - Anugerah memang gratis karena sudah ada yang membayarnya terlebih dahulu dengan harga yang sangat mahal
Grace memang gratis, tapi bukan berarti murahan, karena untuk bisa sampai kepada grace ada harga yang harus dibayar dengan sangat mahal - Darah Kristus di kayu salib Golgotha. Di kayu salib itulah Yesus menjadi Anak Domba Allah yang menghapus dosa isi dunia (Yohanes 1 : 29) - Anugerah membuat kita menjadi hamba kebenaran
Rasul Paulus pernah berkata "Bolehkah kita bertekun dalam dosa supaya kasih karunia makin bertambah?" (Roma 6 : 1). Namun di dalam ayat 2, dengan tegas menjawab,"Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya. Paulus menegaskan, dahulu sebelum menerima Kristus, kita semua adalah budak dosa yang melakukan segala macam hal jelek dengan seenaknya, namun ketika Kristus masuk ke dalam hidup kita, kita semua menjadi "Ciptaan yang baru" dalam Kristus (New Creation in Christ) - 2 Korintus 5 : 17. Dengan demikian, karakter seorang ciptaan baru dalam Kristus adalah Tidak lagi menjadi hamba dosa, tetapi hamba kebenaran (Roma 6 : 18 - 19). - Anugerah menghasilkan buah
Tanda bukti jelas orang yang sudah menerima anugerah atau kasih karunia adalah buah yang mengarah kepada hidup yang menjauhi dosa. "Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal (Roma 6 : 22). Bukti jelas seorang penerima anugerah adalah "buah yang nyata".
Sumber : Khotbah Pdt. Ishak Sugianto pada ibadah raya hari Minggu, 02 Maret 2014 di GBI Aletheia Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar