Bola itu
menggelinding di bawah meja. Si anak lalu berkata kepada ayahnya, “Pa….tolong ambilkan olaku!” pinta si
anak. Lalu si ayah berkata, “Ambil
sendiri Sayang, kan cuma di bawah meja”. Namun si anak tidak menurut, dan
sambil mendekati ayahnya, si anak kemudian berkata, “akut Pa!”. “Lho takut apa?”
tanya ayahnya dengan heran.
Sang ayah
menjadi heran mengapa anaknya jadi begitu takut untuk mengambil bola yang ada
di bawah meja. Ternyata, si anak takut jika kepalanya terbentur meja, karena
selama ini orang tuanya terlalu melindunginya, selalu mengembalikan apa saja
yang ia butuhkan dan tidak mengijinkan si anak untuk mengalami kesulitan dan
mengambil sebuah resiko. Orang tuanya tidak mau mengijinkan si anak untuk
menghadapi masalah dan melatihnya untuk menyelesaikan masalahnya. Hasilnya
adalah, si anak menjadi takut untuk mengambil bola di bbawah meja. Setelah
kejadian tersebut, orang tuanya mulai membiarkan si anak untuk mendapatkan
masalah, bahkan justru “menciptakan” masalah bagi si anak.
Dan
benar saja, saat mulai berlatih, beberapa kali kepalanya membentur meja dan ia
mulai menangis, tetapi itu kemudian melatihnya mengetahui cara mengambil bola
di bawah meja tanpa terbentur. Akhirnya, si anak bukan saja tidak takut lagi
mengambil bola di bawah meja, melainkan juga bisa mengambil bola tanpa
mengalami benturan di kepalanya.
Kenyamanan
akan menghasilkan pribadi yang lemah, sedangkan tantangan akan menghasilkan
pribadi yang lebih kuat. Keadaan yang sulit akan menghasilkan orang yang ulet.
Masalah akan menghasilkan orang yang pantang menyerah. Di bawah ini ada
beberapa kisah orang yang sebelumnya bisa dikatakan “tidak dianggap” namun
karena meghadapi berbagai tantangan yang keras justru terbentuk menjadi pribadi
yang hebat dan tangguh.
Sebut
saja ia adalah orang yang dilahirkan dari keluarga besar, anak ke-20 dari 22
bersaudara. Ia terlahir premature dan mempunyai harapan hidup yang tipis. Saat
menginjak usia empat tahun, ia mengalami serangan penyakit radang paru-paru dan
demam scarlet yang menyebabkan kaki
kirinya lumpuh. Menurut dokter, ia tidak mungkin dapat berjalan lagi, apalagi
harus berlari. Namun semua masalah tersebut justru membuat ia terus berjuang
keras dan akhirnya berhasil merebut tiga medali emas dalam olimpiade cabang
lari. Ia adalah Wilma Rudolph.
Sebut
saja ia adalah orang yang menurut gurunya “terlalu lamban” dan sulit diatur
sehingga ibunya harus menarik ia dari sekolah dan mengajarnya sendiri di rumah.
Ia sudah melakukan eksperimen sebanyak 2000 kali dan belum berhasil. Namun
setiap masalah tersebut membuat ia terus berjuang sehingga berhasil menciptakan
sebuah bola lampu dan menghasilkan 1300 penemuan serta disebut sebagai penemu
terbesar. Ia adalah Thomas A. Edison.
Sebut
saja ia adalah orang yang lumpuh pada usia 39 tahun akibat penyakit polio.
Namun “badai” tersebut justru membuat ia terus berjuang sehingga akhirnya ia
terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat sebanyak empat kali dan menjadi salah
satu pemimpin Amerika yang paling dicintai dan berpengaruh. Ia adalah Franklin D. Roosevelt.
Tingkat
kehebatan Anda adalah setinggi tantangan yang Anda hadapi. Pergumulan,
kesulitan dan kesakitan akan menghasilkan “mutiara” di dalam hidup Anda. Hal
yang paling berharga bukanlah apa yang Anda capai, melainkan menjadi siapa Anda
dengan pencapaian itu.
Dikutip
dari : Buku Berjalan di Atas Badai
Luarbiasa....
BalasHapusTrimakasih....
Sama-sama Mas Ortis Tipo...
HapusLuar Biasa...Tks n GBU.
BalasHapusLuar Biasa...Tks n GBU.
BalasHapusTerima kasih Mas Hendrikus :). ditunggu kunjungan berikutnya :)
BalasHapus