Kamis, 10 April 2014

Enam Kesamaan Antara Paskah Israel dan Salib Kristus di Bukit Golgotha



Shalom sobat, pada artikel sebelumnya saya telah menulis tentang Blessing From The Lamb of God, dan pada kesempatan saat ini saya ingin membahas tentang Persamaan antara Paskah pada zaman Musa dan Salib Kristus di bukit Golgotha. Yuk kita lihat bersama-sama apa saja kesamaan tersebut

1.      Anak Domba Itu Harus Jantan
Untuk Paskah, anak domba yang digunakan haruslah “zakar” = jantan, yang berumur satu tahun (Keluaran 12 : 15). Pada tahun 700 BC, Nabi Yesaya memberikan nubuatan tentang hal tersebut – Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda : Sesungguhnya seorang anak dara (almah = virgin) mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki (zakar) dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Yesaya 7 : 14). Nubuat Yesaya ini digenapi melalui berita yang dibawa malaikat kepada Maria. Matius 1 : 21-23 – “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi : “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti Allah menyertai kita.

2.      Anak Domba Itu Harus Tidak Bercela
Anak domba Paskah harus diperiksa dengan teliti apakah layak untuk dikorbankan : Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela (Keluaran 12 : 5). Dan syarat kedua inipun digenapi oleh Yesus sebab semua kesaksian yang ada menyatakan bahwa Yesus tidak bercela dan tidak bersalah.
  •     Pemeriksaan oleh Iman Besar, Ahli Taurat dan Tua-Tua
Pertama sekali, Tuhan Yesus diperiksa oleh imam besar Kayafas, para ahli Taurat dan tua-tua Yahudi. Mereka memeriksa apakah ada cacat dalam hal Taurat. Karena tidak ada bukti yang sah, mereka lalu mencari saksi palsu – Tetapi akhirnya tampillah dua orang, yang mengatakan : “Orang ini berkata : Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari (Matius 26 : 59 – 61).
  •     Pemeriksaan oleh Pontius Pilatus
Dari imam besar Kayafas, Yesus lalu diserahkan kepada Pontius Pilatus untuk memeriksa apakah ada hukum negara yang dilanggar. Tapi ternyata Pilatus tidak menjumpai kesalahan pada diri Yesus sehingga patut untuk dihukum mati. Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka : “Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.” (Lukas 23 : 22)
  •    Pemeriksaan oleh Herodes
Pilatus mengirim Yesus kepada Herodes, dan ia juga tidak menjumpai kesalahan pada diri Yesus, lalu Herodes mengembalikan lagi Yesus kepada Pilatus dan berkomentar: “Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati” (Lukas 23 : 13 – 16).
  •     Kesaksian Yudas
Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepada dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” (Matius 27 : 3-4a).

Dengan demikian Yesus menggenapi syarat kedua domba Paskah, yaitu tidak bercacat cela.

3.      Anak Domba Itu Harus Dikurung Sampai Paskah
Katakanlah kepada segenap jemaah Israel : Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba,…..kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja. (Keluaran 12 : 3, 6). Di dalam Matius 21 : 1 -13) mencatat bagaimana Yesus masuk ke Yerusalem dari Betania dengan sambutan meriah dari rakyat, ini disebut dengan Palm Sunday dan setelah itu Yesus tidak pergi jauh lagi dari Yerusalem. Sejarah mencatat bahwa hari-hari terakhir Yesus dilewati di Betania dan Yerusalem (Betania jaraknya hanya sekitar 3 km sebelah timur Yerusalem). Pelayanan keliling yang biasanya dilakukan oleh Yesus sudah tidak lagi dilakukan oleh Yesus sejak ia masuk ke Yerusalem pada Palm Sunday. Akhirnya kita semua tahu, Yesus naik ke kayu salib di sebuah tempat yang disebut Golgotha (place of the skull).

4.      Anak Domba Itu Harus Disembelih
Aturan hari raya Paskah dicatat di dalam Keluaran 12 : 6 sebagai berikut : Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada waktu senja (Keluaran 12 : 6). Disembelih artinya : darah tercurah yang mengakibatkan kematian. Hal ini dengan tepat terjadi pada Yesus sebagai Anak Domba Allah (Lamb of God) – darah-Nya tercurah dan mati di kayu salib tepat pada perayaan Paskah Yahudi yaitu tanggal 14 bulan Nissan.

5.      Tulang Anak Domba Tidak Boleh Dipatahkan
Aturan perayaan Paskah – Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kau bawa sedikitpun dari daging itu keluar rumah; satu tulangpun tidak boleh kamu patahkan (Keluaran 12 : 46). Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit itu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya Yohanes 19 : 31 -33).

6.      Darah Anak Domba Itu Membawa Keselamatan
Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah dimana orang memakannya. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat daripada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila aku menghukum tanah Mesir (Keluaran 12 : 7, 12 – 13). Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus (I Korintus 5 : 7). Pada saat kematian-Nya, Yesus berseru : Sudah selesai! (Yohanes 19 : 30), dan tirai Bait Suci yang memisahkan Ruang Maha Kudus dan Ruang Kudus terkoyak dari atas sampai bawah (Matius 27 : 51). Darah Yesus yang suci, Anak Domba Paskah itu telah selesai dicurahkan dan darah itu berkuasa untuk menyelamatkan manusia dari hukuman atas dosa-dosanya. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu dengan darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (I Petrus 1 : 18 – 19). Ini adalah berkat dari Anak Domba Allah bagi kita semua.

Sumber : Khotbah Pdt. Ishak Sugiyanto pada Ibadah Minggu 07 April 2014 di GBI AletheiaYogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar