Jumat, 22 November 2013

Mau Menjadi Ayam atau Rajawali?

Kita sebagai anak-anak Tuhan ditakdirkan untuk hidup sebagai burung rajawali yang dengan kepak sayapnya mampu terbang tinggi hingga ke awan-awan, diberkati dengan mata yang tajam dan cakar yang kuat untuk menangkap mangsa. Namun terkadang seringkali tanpa kita sadari kita bersikap seperti seekor ayam yang pasrah dengan keadaan dan menggunakan cakar kecilnya untuk mengais sisa-sisa sampah di tanah.

Seekor anak rajawali tidak bisa langsung terbang sendiri, melewati suatu proses belajar yang mungkin menyakitkan namun membuat sayapnya menjadi semakin kuat dan membuatnya mampu terbang tinggi diangkasa. Banyak anak-anak Tuhan tidak mau melalui proses ini sehingga sayapnya tidak cukup kuat untuk terbang, dan akhirnya hingga dewasa dan tua si "rajawali" tetap tidak bisa terbang dan memiliki nasib yang sama dengan si ayam yaitu mengais sisa-sisa sampah yang ada di tanah sebagai makanannya.

Jika kita ingin menjadi seperti rajawali, maka kita harus mau melalui proses yang mungkin tidak enak dan menyenangkan tersebut agar kita bisa terbang tinggi di angkasa. Tuhan menghendaki kita agar berusaha dan berjuang untuk bisa mencapai tahapan yang lebih tinggi dan kehidupan kita, setiap masalah yang mungkin menghadang semuanya sudah seijin dan sepengetahuan Tuhan, seumpama badai yang Tuhan ijinkan untuk membuat sayap rajawali menjadi semakin kuat setiap harinya. Yesaya 40 : 31.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar