Kita
sebagai anak-anak Tuhan ditakdirkan untuk hidup sebagai burung rajawali yang
dengan kepak sayapnya mampu terbang tinggi hingga ke awan-awan,
diberkati dengan mata yang tajam dan cakar yang kuat untuk menangkap
mangsa. Namun terkadang seringkali tanpa kita sadari kita bersikap
seperti seekor ayam yang pasrah dengan keadaan dan menggunakan cakar
kecilnya untuk mengais sisa-sisa sampah di tanah.
Seekor
anak rajawali tidak bisa langsung terbang sendiri, melewati suatu
proses belajar yang mungkin menyakitkan namun membuat sayapnya menjadi
semakin kuat dan membuatnya mampu terbang tinggi diangkasa. Banyak anak-anak
Tuhan tidak mau melalui proses ini sehingga sayapnya tidak cukup kuat
untuk terbang, dan akhirnya hingga dewasa dan tua si "rajawali" tetap
tidak bisa terbang dan memiliki nasib yang sama dengan si ayam yaitu
mengais sisa-sisa sampah yang ada di tanah sebagai makanannya.
Jika kita ingin menjadi seperti rajawali, maka kita harus mau melalui
proses yang mungkin tidak enak dan menyenangkan tersebut agar kita bisa
terbang tinggi di angkasa. Tuhan menghendaki kita agar berusaha dan berjuang untuk bisa mencapai tahapan yang lebih tinggi dan kehidupan kita, setiap masalah yang mungkin menghadang semuanya sudah seijin dan sepengetahuan Tuhan, seumpama badai yang Tuhan ijinkan untuk membuat sayap rajawali menjadi semakin kuat setiap harinya. Yesaya 40 : 31.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar