Senin, 13 Oktober 2014

Saat Hati Nurani Menjadi Tumpul Maka Dosa pun Menjadi Sesuatu Yang Biasa

Nabi Yeremia melayani di tengah situasi yang serba sulit. Ia dipilih Tuhan pada saat usianya masih tergolong muda, ia harus bernubuat bagi bangsa Yehuda yang dipimpin oleh para imam dan nabi senior serta raja. Yang menjadi lebih menyulitkan lagi adalah, pesan Tuhan yang harus disampaikannya berbeda dengan nubuat yang disampaikan oleh kebanyakan nabi pada saat itu. Ia hanya seorang diri dan melawan begitu banyak mayoritas orang. Ia menjadi sangat tidak populer karena menubuatkan kejatuah Yehuda dan runtuhnya Bait Allah, namun mayoritas nabi dan imam justru menubuatkan yang sebaliknya. Tentu saja Yeremia menghadapi masalah yang besar karena mayoritas orang akan lebih mempercayai apa yang disampaikan oleh para imam dan nabi senior tersebut dibandingkan dengan dirinya. Untuk mempertahankan kebenaran yang dipercayai, Yeremia harus menerima perlakuan yang tidak menyenangkan, dipukul, dipasung, diejek, dan bahkan diancam akan dibunuh. Tetapi Yeremia tetap berpegang teguh pada keyakinannya sebab ia tahu bahwa pesan tersebut berasal dari Tuhan walaupun tidak ada orang yang berpihak kepadanya.

Di tengah dunia yang semakin sulit ini, kita perlu memiliki iman seperti Yeremia. Terkadang kita akan sulit untuk mengetahui kebenaran karena berhadapan dengan pendapat mayoritas. Jika banyak orang di sekitar kita melakukan hal yang salah, hal tersebut akan tampak sebagai sesuatu yang benar, sebaliknya jika kita melakukan sesuatu yang benar maka akan terlihat aneh dan ganjil. Namun, seperti Yeremia peka terhadap suara Tuhan dan taat kepada-Nya, kita perlu peka untuk mengenali suara kebenaran di tengah mayoritas. Sebagai contoh yang barusan saya alami. Saya tergabung di dalam satu group BB (blackberry messenger) bersama dengan teman-teman eks SMU dahulu, dan kebetulan saya yang menjadi admin group, karena sudah cukup lama terpisah (sekitar 16 tahun) maka saat berkumpul jadi cukup ramai dalam diskusi karena bernostalgia pada kisah-kisah semasa sekolah dulu. Awalnya tidak ada yang salah, semua berjalan dengan baik, namun lama-kelamaan mulai ada beberapa teman yang usil dengan meng-share gambar-gambar yang tidak senonoh. Awalnya sih tidak langsung saya tegur tetapi diam-diam saya hapus gambarnya dari group, namun ternyata hal tersebut tidak menyurutkan niat teman-teman untuk terus menyebarkan gambar tersebut. Akhirnya saya mulai memberikan teguran dengan sangat halus agar tidak terus menyebarkan gambar tersebut.

Namun ternyata, dari teguran yang sangat halus tersebut membuat banyak teman-teman yang tersinggung dan mungkin menganggap saya sok suci, lalu satu persatu mulai "leave" dari group dan membuat group baru tanpa mengundang saya dan memberi kesan memusuhi saya karena dianggap mengganggu "keasyikan" mereka, dan juga dianggap memulai suatu pertengkaran. Mereka menganggap bahwa gambar-gambar orang tanpa pakaian tersebut adalah sesuatu yang biasa untuk disebarkan dengan dalih bahwa mereka hanya ingin menunjukkan foto orang yang telah membuat berita menggemparkan tersebut dengan cara mereka sendiri. Dan lebih parahnya saya dianggap angkuh dan sombong serta perlu didoakan agar bertobat karena tidak mau menerima nasihat, ditambah dengan embel-embel kutipan ayat Firman Tuhan. OMG....dunia benar-benar sudah terbalik. Saya yang memberi nasihat tapi justru saya yang disuruh bertobat hehehe...Awalnya saya ingin berkonfrontasi secara langsung untuk meyakinkan mereka jika itu adalah sesuatu yang salah, dan tentu tidak berkenan di hadapan Tuhan, namun dengan melihat kondisi bahwa mereka adalah orang kristen, rajin ke gereja, sering sharing Firman Tuhan, dll. saya jadi bingung sendiri apa lagi yang harus saya sampaikan. Mereka seharusnya sudah mengerti terhadap apa yang baik dan tidak baik untuk dilakukan, tapi mengapa mereka tetap tidak bisa membedakan hal yang berkenan dan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Ya sudahlah, apa yang kita perbuat pada akhirnya akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Saya sudah berusaha yang terbaik walaupun resikonya akhirnya saya kehilangan teman karena mereka mulai membenci dan meninggalkan saya. Dunia boleh membenci saya dan teman-teman boleh meninggalkan saya, tapi saya tetap punya penghiburan bahwa Tuhan Yesus akan selalu menyertai dan tidak sekali-kalipun meninggalkan saya. Amin :)

1 komentar:

  1. Pembahasan dan tips ini sangat baik sekali. Jangan lupa kunjungi juga situs kami Roket4D

    BalasHapus