Bagaimana Israel Bisa Jadi Begitu Indah Di Mata Tuhan
Sejarah perjalanan umat Israel keluar dari perbudakan Mesir menuju tanah Kanaan dicatat di dalam 5 kitab Musa. Masalahnya adalah kisah perjalanan selama 40 tahun itu bisa dibilang jauh dari mulus dan indah, malah dipenuhi dengan keluh kesah, gerutu, omelan, dan bahkan pemberontakan. Namun ketika Bileam berada di atas puncak gunung dan melihat perkemahan Israel, Tuhan menyatakan bahwa Israel itu bagaikan taman yang indah.
Bilangan 23 : 21 - Lihat versi Inggris NKJV - He has not observed iniquity in Jacob, Nor He has seen wickedness in Israel. Awas...bukan berarti Israel tanpa dosa, tetapi dinyatakan bahwa Tuhan tidak melihat dosa dan kesalahan Israel. Kok bisa? Hal ini bisa terjadi karena darah korban binatang yang dipercikkan Imam Besar ke Tutup Perdamaian pada hari Yom Kippur setiap tahunnya. Darah hewan ini "menudungi" semua dosa Israel sampai dengan tahun berikutnya. Dengan covering darah ini, Israel yang tegar tengkuk dilihat dari sorga sebagai "taman yang indah di tepi sungai".
Bagaimana Sekarang Bapa di Sorga Melihat Kita
Jika covering darah hewan pada masa Perjanjian Lama bisa berbuat begitu, darah korban di kayu salib Yesus pada zaman Perjanjian Baru lebih dasyat lagi. Imam-iman Besar pada Perjanjian Lama harus memercikkan darah setiap tahun, tetapi Yesus tidak perlu berbuat begitu sebab Ia telah mengorbankan diri-Nya sendiri sekali saja untuk selama-lamanya (Ibrani 10 : 12), dan oleh karena itu Ia sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi perantara mereka (Ibrani 7 : 25). Dengan demikian, semua umat tebusan Kristus sekarang ini menjadi Precious in God's Eyes. Mengapa bisa begitu? Karena kita semua saat ini dilihat melalui kacamata salib Kristus.
- Darah Kristus membuat kita disempurnakan selamanya (Ibrani 10 : 14)
- Darah Kristus membuat dosa-dosa kita tidak diingat lagi (Ibrani 10 : 17)
- Darah Kristus membuat kita bebas dari kutuk dan hukuman (Roma 8 : 1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar